Incomplete (On Editing and Re-publishing)

#48 - The book inside the box

London City

June 23rd

She sleeps alone, my heart wants to come home. I wish I was beside you.

She lies awake I'm tyrna find the words to say. I wish I was beside you.

Another day I'm in somewhere new, I made a promise I'll come home soon. Bring me back to you.

When we both wake up underneath the same sun, time stops I wish that I could rewind. So close but so far away.

July 1st

Take me back to middle of nowhere, back to the place only you and I share.

Remember all the memories.

So it's taking the long way home, I don't wanna be wasting my time alone.

I wanna get lost in drive forever with you, we're talking about whatever, baby.

July 14th

You never enjoy your life, living inside the box. You're so afraid of taking chances, how are you gonna reach the top?

Tryna have no regrets even if it's just tonight. How are you gonna walk ahead if you keep living blind? Stuck in the same position, you deserve so much more.

August 8th

I'm running away through the night so black, the stars on my shoulder are pulling me back.

Whispers to you ringing through my ears, tryna forget all the wasted tears.

Angel membaca setiap kertas yang dilipat Apple, dia membacanya sampai semua kertas dalam kotak berwarna merah itu habis. Dia membaca itu di depan kandang kelincinya. Terkadang Angel tersenyum namun, terkadang dia juga harus menahan air mata. Tulisan-tulisan itu mampu membuat hatinya bergetar, dia merasakan hal yang sama seperti apa yang Apple ungkapkan dalam setiap tulisannya.

Jika ayahnya membaca tulisan-tulisan itu, akankah hatinya juga bergetar seperti hatinya? Akankah ayahnya juga merasakan apa yang selama ini dirinya dan Apple rasakan? Ayahnya memang terlihat keras dan cuek, tapi Angel tahu kalau dibalik semua itu, dia juga menyayangi Apple seperti ibunya menyayangi dirinya. Meskipun jarak memisahkan mereka, Angel tahu kalau kasih sayang ayahnya untuk Apple atau kasih sayang ibunya untuk dirinya tidak akan pernah terputus.

Meskipun mereka tidak tinggal di satu atap, mereka tidak juga bertemu setiap hari tapi, satu hal yang Angel tahu kalau keluarga kecilnya itu berada di dalam hatinya dan akan selalu di sana. Ibunya pernah berkata kalau dia tidak boleh menyalahkan Tuhan karena telah memisahkan mereka, bersyukurlah karena itu semua terjadi. Ada sebuah pelajaran indah yang bisa dipetik dari semua kejadian ini.

Memang semua kisah tidak selalu berakhir bahagia dan dia tahu itu, Apple tahu itu dan ayahnya tahu itu tapi Angel selalu ingat akan kebahagiaan yang pernah tercipta di antara mereka. Dia merasa beruntung karena telah dilahirkan ke dunia dan bisa melihat betapa indahnya dunia ini. Dia yakin, Apple yakin jika mereka akan menemukan kebahagiaan mereka suatu hari nanti. Tuhan telah menyusun rencana yang indah untuk mereka. Mereka hanya perlu berdoa dan bersabar.

"Angel?" nananya memanggilnya. Angel menoleh ke belakang dan melihat nananya menghampirinya sambil membawa nampan berisi makanan dan susu.

"Ya?"

"Kau sedang apa? Kau belum makan seharian ini." Ucap nananya sambil duduk di samping gadis itu dan meletakkan nampannya di lantai.

"Aku baru saja membaca surat-surat yang Apple tulis. Apple memberikannya padaku." Angel membereskan semua kertasnya dan memasukkannya lagi ke dalam kotak.