"Mommy harus temani aku tidur, malam ini." Ucap Angel sesampainya mereka di rumah Daisy.
Setelah berpikir cukup lama akhirnya Niall memutuskan untuk membawa Angel keluar dari rumah sakit dan mengizinkannya menginap di rumah Daisy. Niall tahu jika Barbara akan marah setelah mengetahui hal ini, tapi sekarang, kebahagiaan anak-anaknya sangatlah penting.
"Angel, kau tidur bersamaku malam ini." sahut Apple.
Angel menoleh dan tersenyum. "Oke."
"Ayo masuk!" ucap Daisy, membuka pintunya lebih lebar dan mempersilakan mereka semua untuk masuk. Angel segera berlari ke dalam kemudian disusul oleh Daisy, sedangkan Apple masih di luar bersama Niall.
"Dad, aku ingin meminta maaf atas ucapanku tadi. Aku tidak bermaksud untuk berbicara seperti itu padamu." Ucap Apple.
"Daddy yang seharusnya meminta maaf, Apple. Mungkin sikap Daddy selama ini salah terhadapmu sehingga kau berpikir jika Daddy hanya menyayangi Angel tapi, itu semua tidak benar. Maafkan Daddy." Ucap Niall dan kemudian dia memeluk bocah itu.
"Iya, Dad. Ayo sekarang masuk!" Apple melepas pelukan Niall dan menariknya masuk.
Merupakan suatu keputusan yang berat bagi Niall untuk menerima dan memenuhi permintaan kedua anaknya untuk menemani mereka tidur di tempat tidur yang sama bersama mantan istrinya tapi, dia sudah berjanji kepada dirinya sendiri. Jika Apple tidak ingin bertemu dengannya lagi setelah ini, pria ini tidak ingin menyesal dikemudian hari seperti apa yang pernah dia alami. Dihantui rasa bersalah dan menyesal memang sangat menyiksa dan pria ini tahu bagaimana rasanya dan dia tidak ingin mengalaminya lagi.
Niall menempatkan diri di samping Apple sementara Daisy di samping Angel. Si kembar itu berada di tengah kedua orangtuanya sekarang. Daisy dan Niall saling memiringkan tubuh mereka dan menatap kedua anak mereka yang bersiap untuk tidur. Sesekali Niall melirik mantan istrinya itu, Daisy terus mengelus wajah Angel dan Apple dengan penuh kasih sayang. Tatapannya kosong seakan tenggelam dalam wajah mungil anak-anaknya.
Niall mengerjapkan matanya setelah menyadari apa yang sedang dia lakukan. Setelah anak mereka terlelap, Niall bangkit dan berjalan keluar. Dia berjalan menuju balkon dan memandagi New York dari rumah sederhana itu. Komplek ini bahkan, jauh lebih ramai ketimbang komplek mewahnya di London atau komplek rumah Daisy yang dulu. Orang-orang di sini pastilah sangat ramah.
"Terima kasih, Niall." Suara itu membuat Niall terlonjak kaget.
Dia menoleh dan menemukan Daisy berjalan mendekat. "Untuk apa?"
Daisy berdiri satu langkah di hadapan Niall. Dia meletakkan kedua tangannya di pagar kayu itu. "Karena kau telah membantuku mencari dan menemukan putraku."
"Dia putraku juga."
"Ya, aku tahu. Sekali lagi, terima kasih. Setelah ini, apa yang kau ingin aku lakukan?" tanyanya.
Niall tampak termenung. Dia mengerti apa yang dikatakan Daisy namun, dia tidak ingin bersikap keras terhadap wanita itu lagi. Dia bahkan, sangat lemah jika Niall mampu melihat sisi lembut yang Daisy miliki. Dia mengetahuinya namun, dia tidak pernah menyadari jika kasih sayang wanita itu justru juga menjadi kelemahannya. Daisy mungkin bisa menyakiti dirinya sendiri jika Apple tidak ditemukan dan dia akan melakukan itu karena dia sangat menyayangi Apple.
"Aku kurang mengerti maksudmu." Dusta Niall.
Daisy berbalik dan menyandarkan dirinya di pagar. "Aku sudah bersumpah untuk melakukan apapun yang kau inginkan jika kau menemukan Apple. Sekarang, katakan apa maumu? Kau ingin aku enyah dari hidupmu? Akan aku lakukan."
"Tidak, aku tidak ingin sekejam itu padamu, lagi. Aku tahu apa yang aku lakukan selama ini salah tapi... Barbara dan aku, kami akan... kami ingin membawa hubungan kami ke jenjang yang lebih serius. Aku takut jika... Angel tidak bisa menerimanya." Ucap Niall ragu.
YOU ARE READING
Incomplete (On Editing and Re-publishing)
RomanceBOOK 1: Broken. The hearts need more time to accept what the minds already know. [Highest rank #20 in Romance] Copyright © 2014 - 2015 by juliamulyana. All Rights Reserved.
