Part 19: Nii-san, Onii-tan

9.2K 592 34
                                    

Part 19

Nii-san, Onii-tan

****

Hana terkikik, "Tidak kusangka kalian benar-benar sepasang kekasih. Kau tahu, Ayashi-kun? Selama ini kami sudah bertemu serta membantu para yaoi dan selama ini pula, kau dan Darien-lah pasangan teraneh."

"Bisa kau ceritakan bagaimana kisah cintamu itu?" tanya Saki sembari memainkan sedotan di jusnya.

Ayashi memalingkan wajah yang merona, "Entahlah... Aku tidak tahu bagaimana aku memulainya."

Saki menghela napas, "Aku mengerti. Oh, ya, Hana. Kau bilang mau bantu aku mengerjakan laporan."

"Hiii!!! Aku tidak mau!" seru Hana.

"Tapi kau bilang tadi--"

"Tidak! Tidak! Aku tidak mau!"

Saki segera menarik lengan Hana, "Kami permisi dulu, Ayashi-kun."

Kedua gadis itu menjauh dari meja dimana Ayashi dan Josei Twins makan siang di kantin. Hana terus meronta dan alhasil mereka mendapatkan tatapan penasaran karena saking hebohnya mereka. Ayashi menghela napas. Walaupun mereka seperti itu, Ayashi senang karena Josei Twins menghargainya.

Ketika mereka bertemu tadi pagi, Josei Twins menemukan beberapa kiss mark yang nyaris terlihat di leher Ayashi. Satu sisi Ayashi merasa salut karena penglihatan mereka yang tajam, namun sisi yang lain Ayashi harus menahan rasa malu. Mereka terus memaksa Ayashi untuk bercerita dan begitu dia memberitahu apa yang terjadi semalam di kediaman Darien, keduanya terkikik-kikik seperti orang gila. Terkadang Ayashi merasa ngeri jika berhadapan dengan dua gadis penggemar gay itu.

Hana dan Saki kini berada di ruangan komite kedisiplinan. Hana mau tak mau membatu saudarinya yang kehilangan anggota. Hana menggerutu betapa pemalasnya para anggota dalam membuat laporan. Dengan teganya mereka membiarkan sang Ketua melakukan tugas sendiru.

Saki menyusun kertas sebelum menghela napas lega, "Akhirnya selesai..."

Hana bersandar pada kursi, "Membuat laporan itu menyebalkan!"

"Memang," jawab Saki duduk di kursi khusus ketua kedisiplinan.

"Saki," panggil Hana.

"Ya?"

"Menurutmu... bagaimana hubungan Ayashi dan Darien? Entah kenapa aku menganggap Ayashi itu bodoh. Selama ini dia diperlakukan kurang lebih seperti pembantu, kan?" Hana melipat tangan dengan dahi berkerut.

"Entahlah, Hana. Tapi menurutku Ayashi tidak bodoh. Kurasa dia benar-benar menyukai Darien. Walaupun dingin, Darien itu orang yang baik, kan? Maksudku dia bisa bersikap lemah lembut. Tak hanya dengan Ayashi, dengan kita juga."

"Dan bagaimana Darien? Kurasa dia hanya menyukai tubuh Ayashi. Aku tidak bisa mengerti jalan pikiran orang mesum seperti dia," gerutu Hana.

Saki terkekeh, "Jika Darien tidak menyukai Ayashi, kenapa dia waktu itu meyelamatkan Ayashi dan kau waktu diculik Alex?"

"Percayalah. Darien itu mau menyelamatkan aku."

Saki tertawa kecil, "Lalu, jika Darien tidak menyukai Ayashi, kenapa pria itu memperkerjakan Ayashi dan bahkan memberikan kunci rumahnya pada Ayashi? Bahkan Alex yang merupakan asistennya dulu saja butuh beberapa waktu untuk mendapat kepercayaan Darien untuk memegang kunci rumahnya. Selain itu, Darien juga nyaris putus asa kemarin. Dia membutuhkan bantuan kita, kan?"

Hana menghela napas, "Tapi kisah cinta mereka tidak jelas. Entah apa yang dipikirkan dua orang itu. Kuharap mereka serius dan tak hanya sekedar sex semata."

Everlasting LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang