Part 15: You!

9.4K 650 28
                                    

Part 15

You!

*****

Ayashi masuk ke perpustakaan. Sekali lagi dia merasakan bahwa ada orang yang mengikutinya. Atau hanya perasaannya saja? Ayashi berjalan ke deretan buku-buku sastra dengan pikiran kalut. Dia menoleh ke belakang dan tak mendapati siapapun. Ayashi kembali memilah buku dan tiba-tiba terdengar buku berjatuhan.

Dan kali ini pasti ada yang mengikutinya!

"HUA!"

Tiba-tiba seorang gadis kecil menucul di depan Ayashi, membuat laki-laki itu terhenyak. Bagaimana tidak? Dia dikagetkan oleh seseorang yang sedari tadi mengikutinya. Gadis itu berpose layaknya monster yang hendak mencengkram dengan kedua tangan diulurkannya ke depan sedangkan mulutnya terbuka lebar dengan mata yang melotot. Tak hanya Ayashi, para siswa di tempat itu juga terkejut bahkan sang petugas perpustakaan yang sedang menyesap susu hangatnya. Saking kagetnya, dia menyemburkan minumannya.

"H--Hana-chan!" seru Ayashi kaget. Jantungnya sekarang berdebar hebat. Bahkan tubuhnya kini bergetar.

Hana terkekeh, "Hihihi... Kau penakut!"

"Aku tidak--"

"Ssshhh...," petugas perpustakaan berdesis untuk mengingatkan. Matanya menatap tajam ke arah Hana seolah memberi teguran yang tegas.

"Maaf," ujar Hana memeletkan lidah.

"Dasar kau! Di perpustakaan dilarang berisik!" desis Saki dari belakang Ayashi dan sekali lagi membuat laki-laki itu terhenyak.

"Kau juga berisik--"

"Ssshhh...," kali ini petugas perpustakaan berdehem keras membuat ketiga remaja itu bungkam.

"Kenapa kalian mengikutiku?" bisik Ayashi.

"Memangnya tidak boleh?" tanya Saki.

"Bukan begitu maksudku. Aku merasa ada yang mengikutiku tadi."

"Ya. Ada. Hana yang melakukannya," jawab Saki melipat tangan sambil melirik Hana dan gadis itu membalas dengan memicingkan mata.

"Kau tidak mau ke kantin?" bisik Hana keras yang membuat petugas perpustakaan lagi-lagi menegurnya yang ditanggapi dengan cengiran.

"Aku akan menyusul," jawab Ayashi mengangkat bahu.

"Baiklah. Sampai jumpa di kantin," ujar Hana menjauh diikuti Saki.

Saat kedua gadis itu melewati petugas perpustakaan, wanita itu melotot ke arah mereka berdua yang direspon dengan cengiran mengejek. Sesaat sebelum wanita itu berteriak, keduanya sudah mengambil langkah seribu.

Ayashi menghela napas melihat tingkah Josei Twins. Mereka seperti anak kecil namun berubah menjadi dewasa ketika membahas hal yang berbau seks. Pernah sekali Ayashi harus menahan malu di kafe tempat yang biasa mereka kunjungi karena mereka membahas BDSM terus-menerus. Ya, jika dibahas itu mengenai pasangan normal. Tapi, mereka membahas bagaimana saat penggunaan BDSM pada sesama jenis! Dengan terang-terangan mereka mengucapkan kata-kata vulgar di depan Ayashi. Walaupun laki-laki itu sudah biasa bermain bersama Darien, dia tetap saja malu.

Ayashi tahu kalau mereka bukan sekedar fujoshi biasa, melainkan fujoshi mesum tingat Dewa. Jika laki-laki itu memberitahukan hubungannya dengan Darien pada Josei Twins, Ayashi yakin mereka akan tutup mulut. Tapi, bagaimana jika mereka semakin menggoda Darien? Bisa saja kedua gadis itu dicekik oleh Darien karena saking kesalnya telah menggodanya tanpa henti. Ayashi juga tahu kalau dengan Josei Twins-lah Darien baru menunjukkan bermacam ekspresi. Dan Josei Twins sangat senang menggoda sepupu mereka itu. Kalau di sisi baiknya, mereka bisa saja memberikan solusi tentang masalah Ayashi, kan? Atau bisa saja Ayashi curhat kepada mereka. Namun, untuk saat ini, lebih baik Ayashi diam saja dan jika perlu biarkan mereka tahu sendiri tentang hubungannya dengan Darien.

Everlasting LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang