Kehidupan

281 21 5
                                    

Sebuah cerita dari putriwulandari0202

----------

Kala, Tuhan menitipkan kepadaku seorang malaikat. Malaikat tanpa sayap, yang bisa aku lihat sepanjang hidupku. Malaikat yang paling cantik sepanjang masa, malaikat yang sangat baik. Dia ibuku.

Dia yang aku cintai sebelum ayah. Ibu, ibu, lalu ayah. Terkadang, aku suka terharu, ibu melakukan semua yang aku mau. Tetapi, aku sering kali mengabaikan perintahnya. Apa aku harus malu atau terharu saat ini.

Kala aku memerhatikannya, wajah yang mulai keriput. Rambut yang satu persatu memutih. Wanita yang masih bekerja untuk memenuhi kebutuhanku, wanita yang tidak pernah meminta balasan atas budinya. Wanita yang melahirkanku, menjagaku, merawatku, mengajarkanku untuk hidup lebih kuat, sampai aku menjadi seperti ini.

Aku suka terharu, disaat umurnya bertambah seiring waktu, aku tak sanggup membelikan sebuah hadiah pun untuknya. Membuat dia bangga kepadaku. Membanggakan dengan sebuah nilai pun aku belum bisa. Aku mencintainya, sangat mencintainya.

Kala disaat dia jatuh sakit, aku berusaha untuk membantunya melakukan hal-hal yang tak bisa dia lakukan. Aku takut kehilangannya, tak bisaku bayangkan ketika Dia meninggalkan kami untuk selamanya.

Dialah yang selalu aku sebut dalam doaku selain Ayah. Berharap, Tuhan mendengarkan doaku.... Memanjangakan umur mereka hingga aku tumbuh dewasa, dan bisa melihatku sukses disuatu hari.

Terkadang aku suka iri melihat kakak-kakakku yang telah tumbuh dewasa bahkan telah berumah tangga, disaat orang tua kami masih hidup dan sehat walafiat. Aku yang masih remaja, kadang takut tidak bisa membahagiakan mereka.

Kadang kala, aku melihat teman-temanku hidup tanpa Ibu. Tanpa Ayah. Mereka begitu tegar menjalani hidup dengan senyum dan tawa. Aku belum tentu bisa melakukan seperti mereka.

Pernahku baca sebuah buku. Aku sadar bahwa kita akan bertemu disuatu saat. Hidup itu seperti daun yang jatuh tak pernah membenci angin, dia membiarkan dirinya jatuh begitu saja. Tak melawan. Mengikhlaskan semuanya.

AnalogiWhere stories live. Discover now