t h i r t e e n

70 9 18
                                    

Kelopak mata Kelly terasa berat. Gadis itu membuka kedua matanya perlahan dan memandang kosong atap dari tempat tidurnya. Kamarnya gelap dan dingin, tapi tubuh Kelly berkeringat. Tenggorokan Kelly terasa kering. Ia harus minum. Gadis itu menggerakkan tubuhnya, berusaha bangun, namun ia merasa sesuatu menimpah kakinya.

Tunggu dulu.

Kelly menggigit bibirnya. Jam berapa ini?

Jantung Kelly mulai berdebar kencang. Kelly mengerjapkan matanya kuat-kuat berusaha tenang. Otaknya berputar mengingat kejadian semalam. Terakhir kali ia membiarkan Harry...Harry Styles menciumnya dan...

Holy s.hit!

Seperti cuplikan film, kejadian-kejadian setelah insiden ciuman itu berputar jelas di otak Kelly, membuat gadis itu merasa aneh. Ia belum pernah melakukan hal ini sebelumnya dan kini ia melakukannya dengan laki-laki yang belum lama ia kenal?! Kelly benar-benar sudah gila. Yang lebih membuatnya merasa kesal adalah ia tidak merasa menyesal sama sekali telah melakukan hal ini dengan laki-laki yang jelas-jelas hanya menginginkan tubuhnya.

Kelly menoleh memandang wajah dengan mata terpejam di sebelahnya. Bibir merah Harry sedikit terbuka. Bulu mata laki-laki itu lentik, dan hidungnya seperti terpahat sempurna oleh seniman handal. Rahang laki-laki itu sangat tegas. Kelly ingat ketika Harry merasa kesal karena Kelly menumpahkan cokelat panas ke kaki laki-laki itu, rahang Harry mengatup kuat dan membuat laki-laki itu semakin...Apa yang Kelly lakukan?

Mata Kelly membulat ketika Harry mengerang pelan. Laki-laki itu menarik tangannya yang sejak tadi berada di pinggang Kelly yang tertutup bed cover putih. Kelly memandangi Harry yang perlahan membuka matanya. Astaga. Laki-laki ini terlihat seperti dewa. Kelly mendesah dalam hati ketika akhirnya sepasang manik hijau itu menatapnya.

"Hey," sapa Harry yang terdengar seperti bisikan. "What time is it?" Ia meraba-raba tempat tidur lalu mengambil ponselnya. Laki-laki itu menarik selimutnya lagi ketika ponselnya menunjukkan pukul 6.18. "I'm freezing, come closer." Erangnya membuat jantung Kelly yang sudah berdebar kencang, berdebar lebih kencang lagi.

Belum sempat Kelly berpikir, tubuhnya sudah ditarik oleh Harry yang kemudian kembali memejamkan matanya. Mata Kelly menatap langit-langit kamarnya. Ia tidak tahu harus bersikap apa. Ia ingin menarik dirinya dari Harry, tapi tubuhnya tidak mau menurut. Ia benar-benar merasa bingung pada otak dan hatinya.

Satu hal yang pasti, Kelly merasa takut ketika Harry terbangun, laki-laki itu akan pergi dari Kelly, karena tujuan awal Harry hanyalah tidur dengan Kelly. Dan setelah tujuan itu terlaksana, sepertinya tidak ada alasan bagi Harry untuk tidak pergi.

Prangg!

Kelly terkejut mendengar suara pecahan dari ruang tamunya.
Apa-apaan ini?
Kelly bahkan tidak dapat menahan debaran jantungnya karena Harry, dan kini sesuatu di ruang tamunya pecah, membuat jantung Kelly hampir copot karena merasa terkejut dan takut.

"What is that?" Harry yang juga mendengar suara itu kini duduk di tempat tidurnya. Ia menyisir rambutnya dengan jari-jari kedua tangannya lalu beranjak pergi.

Kelly menarik pergelangan tangan Harry. Gadis itu menggeleng mengisyaratkan 'jangan' pada Harry. Ia tidak tahu siapa yang berada di ruang tamunya dan apa yang orang itu lakukan di ruang tamunya.

Harry mengabaikan Kelly dan membuka pintu kamarnya, membuat Kelly memutar bola matanya kesal karena laki-laki itu tidak pernah mau mendengarkannya.

Kelly mengenakan pakaiannya dan menyusul Harry dari belakang. Gadis itu terkejut ketika Harry berkacak pinggang menatap tiga batu yang cukup besar untuk dilempar memecahkan kaca tergeletak di lantai apartemen Kelly.

ScandalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang