f i v e

104 20 11
                                    

Harry melirik Kelly yang mengerutkan keningnnya. Laki-laki itu baru akan memajukan wajahnya ketika tiba-tiba cokelat panas di tangan Kelly tumpah dan seolah membakar punggung kakinya yang hanya memakai sandal.

"F.uck. F.uck. F.uck!"
Harry mengerang sambil mengumpat, membuat seluruh perhatian orang-orang disana terpusat padanya, dan Kelly yang untuk beberapa detik terdiam, namun segera tertegun karena erangan Harry.

"Oh my God? Did I just do that? S-sorry, I didn't know it was spilled." Ucap Kelly sambil mengeluarkan sapu tangannya dari saku. Tanpa memedulikan tatapan kesal Harry, gadis itu merunduk dan mulai mengusap kaki Harry perlahan.

Harry menunduk menatap gadis itu terheran. "W-what are you doing?" Tanya Harry. Tanpa ia sadari nada suaranya berkurang. Laki-laki itu tampak gugup, kepalanya tertunduk menatap Kelly yang sibuk membersihkan kakinya.

"I'm wiping the chocolate off. I told you I'm sorry." Ucap Kelly sambil terus mengusap kaki Harry dengan sapu tangannya hingga kering.

Harry memandangi Kelly heran. Typical girl? Nope.
Harry tersadar, Kelly berbeda.

***

Harry duduk sambil menggoyang-goyangkan kakinya yang dibalut dengan perban. Sebenarnya kaki Harry tidak mengalami luka bakar atau apa. Hanya saja Kelly terlalu berlebihan dan memaksa Harry untuk diperban. Gadis itu memang aneh.

"Kelly?" Panggil Harry pada Kelly yang kini sedang duduk bersama empat member One Direction. Gadis itu tampak sedang menikmati sosis dan daging panggang sambil tertawa pelan.

"What?"

"I'm hungry." Teriak Harry pada Kelly yang kemudian memutar bola matanya.

"Get it yourself, boy. You told me you're ok."

Harry mendengus kesal. Laki-laki itu tetap duduk diam, mencari cara agar Kelly duduk bersamanya. "Kelly!"

Harry melihat Kelly mendengus kesal. Sambil membawa daging panggang miliknya yang belum habis, Kelly menghampiri Harry.

Harry tersenyum simpul. "You know you're responsible for this foot, right?"

"But I told you I'm sorry, and you told me it's ok and you told me you're not hurt."

"I take that back. It's- urghh." Harry mengerang berlebihan sambil mengangkat kakinya. "See? That hurts so bad. You need to be my foot, ok?"

"The f.uck?"

"Wow, you were so sexy just now. You know you need to curse more often." Goda Harry sambil mengedipkan sebelah matanya.

Kelly mendengus kesal. "I'm not going to be your foot. And fyi, I'm heading back to NYC tonight."

"W-what?!"

Kelly mengangguk. "I know it's bad that I hurt your foot and leave you right away. But I need to go home so..."

"You can't leave tonight." Ucap Harry datar.

Kelly mengangkat alisnya menatap Harry yang memandangi wajahnya.

"I mean, not after what you did to my foot." Ucap Harry. Laki-laki itu berusaha terlihat biasa saja. Tunggu...berusaha terlihat biasa saja? Tidak. Harry memang biasa saja. Ia hanya sedikit merasa kesal mendengar Kelly akan meninggalkan London malam ini. Tapi itu bukan karena Harry ingin bersama Kelly sedikit lebih lama. Harry hanya ingin...

Hanya ingin..? Seketika Harry terdiam, bingung menjawab pertanyaan yang ia ajukan pada dirinya sendiri. Laki-laki itu mengerutkan keningnya menatap Kelly yang sedang berbicara tentang seberapa banyak gadis itu sudah meminta maaf dan tentang kaki Harry yang tidak terluka parah.

ScandalOnde histórias criam vida. Descubra agora