f o u r

137 22 18
                                    

Author note : please vomment guysss and i'm wondering how to make ppl read my story lol pls tell me ok and enjoy this part

---

"Where are you?!"

Kelly menjauhkan ponselnya dari telinga, berusaha mencegah suara pekikan ibunya merusak gendang telinganya. Ibunya memang hobi berteriak, memekik, dan berbicara dengan suara tinggi. Kelly bersyukur sifat itu tidak diturunkan ibunya padanya.

"London, Mom. I-"

Lagi-lagi Kelly menjauhkan ponselnya dari telinganya. Ibunya terdengar sangat kesal dan Kelly tahu persis penyebabnya.

Besok Kelly harus menghadiri acara makan malam bersama keluarga Bieber, lagi. Tapi, lagi-lagi Kelly menolak, dan memutuskan untuk pergi ke London, dan melakukan pekerjaan terakhirnya. Menurutnya itu lebih baik daripada harus duduk dan tersenyum kepada laki-laki yang ia tidak sukai.

"You're going to fly here tonight, or I'm-"

"Okay, okay. I'm going to have that dinner with that Bieber family or whatever. Just not tomorrow night, okay, Mom? Please. This is my last job as a model."

Setelah berusaha membujuk ibunya, Kelly mematikan ponselnya lalu berbalik badan. Mata gadis itu melebar, mendapati Harry Styles memandangi bokongnya dengan tatapan mengesalkan.

The f.uck?

Kelly menatap Harry-yang kini menatapnya gugup-dengan tidak percaya. Seharian ini laki-laki itu benar-benar mengesankan Kelly, meskipun juga sedikit menyebalkan, dengan hal-hal kecil seperti mengajak ngobrol, memberikan kopi, tersenyum, atau bahkan bercanda. Tapi sekarang?

Ew. He's totally a pervert.

"Did you just stare at my butt?" Tanya Kelly setelah sampai di hadapan Harry yang tampak gugup. Dalam hati Kelly tertawa geli, melihat Harry gugup seperti seorang anak remaja yang ketahuan menyontek. Tapi kemudian tawa Kelly berubah menjadi sulutan api, ketika Harry tertawa.

"Yeah. You have this massively cheeky ass right there." Ucap Harry sambil menunjuk ke arah belakang Kelly, membuat gadis itu membelalakkan matanya. Diam-diam Harry tersenyum melihat ekspresi kesal Kelly yang membuat wajah gadis itu seketika menggemaskan.

Wajah Kelly memanas. Gadis itu merasa malu, sekaligus kesal pada Harry. What kind of guy says that kind of things to a girl? Yeah. An asshole!

Kelly memberikan tatapan tajam pada Harry, kemudian berjalan pergi. Kelly pikir Harry adalah laki-laki yang tampan dan sopan. Tapi ternyata Harry hanyalah tipikal laki-laki mainstream yang tampan tapi menyebalkan!

Harry menatap Kelly yang melangkah masuk ke mobilnya tanpa sedikitpun berhenti atau menoleh ke belakang. Harry menundukkan kepalanya sambil tertawa.

Semua perempuan yang Harry temui pasti akan langsung tertarik pada laki-laki itu. Harry tahu benar Kelly menyukainya, apalagi setelah seharian ini Harry mendekati Kelly dengan hal-hal kecil yang perempuan sukai. Typical of girl. Kelly sama saja dengan perempuan biasanya. Benar-benar sama. Berpura-pura marah dan jual mahal di awal, namun lama kelamaan bersedia memberikan segalanya pada Harry.

***

"Good morning, Ms. Williams."

Kelly melirik Harry yang berdiri di belakangnya dari cermin yang ia gunakan untuk merias wajahnya dengan make up natural.

Harry tampak seperti biasa tampan dan menarik, dengan kaos hitam longgar, berlengan pendek, dan skinny jeans hitam. Rambutnya yang bergelombang dibiarkan tersisir ke arah belakang, dan di jari telunjuk dan jari tengahnya tersemat dua cincin yang entah mengapa membuat Harry terlihat maskulin.

ScandalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang