s e v e n

69 13 5
                                    

Tubuh Kelly seakan lumpuh total ketika wajah Harry mendekat ke wajahnya. Kelly dapat merasakan napas Harry ketika laki-laki itu mendekatkan bibirnya pada telinga Kelly, dan berbisik.

"But you gotta try to get drunk with me."

Kelly merasa tenggorokannya seperti tercekat ketika suara berat dan serak itu berbisik pelan. Napas beraroma mint itu menyeruak memenuhi rongga hidung dan paru-parunya. Kelly mendesah dalam hati. Kalau Harry terus bersikap seperti ini, Kelly akan berada dalam masalah besar. Ia tidak bisa menyukai Harry sementara ia sendiri akan bertunangan dengan Justin.

"Kelly?"

Kelly hampir meloncat kaget mendengar suara Justin memanggil namanya.

Justin berdiri dengan tatapan bingung. Laki-laki itu mengangkat alisnya menatap Harry. Sebenarnya Justin tidak lebih tinggi daripada Harry, tapi ia terlihat lebih...classy? Dan powerful? Dan kedua hal itu cukup membuat Harry untuk tidak meremehkannya.

"Here you are. I've been looking for you. Someone wants to meet you." Ucap Justin lembut pada Kelly yang hanya menjawab dengan senyum tipis. Laki-laki itu kemudian menoleh ke arah Harry yang terlihat mengatupkan rahangnya kuat. "Come on." Justin mengulurkan tangannya yang terbuka, menunggu Kelly menyambutnya.

Kelly menatap Harry gugup. Gadis itu kemudian menyambut tangan Justin dan pergi bersamanya sambil terus menengok ke arah Harry yang tampak dengan kesal menenggak habis winenya.

***

Kelly duduk bercermin di meja riasnya. Gadis itu sudah mengganti gaunnya dengan baju tidur, dan sekarang ia harus menghapus make upnya agar kulitnya tidak rusak. Setelah menghapus bersih makeup dari wajahnya, Kelly menggunakan krim malamnya dan beranjak ke tempat tidurnya.

Kelly memejamkan matanya perlahan. Gadis itu benar-benar lelah. Seluruh sendinya terasa sakit dan pegal.

"You gotta try to get drunk with me."

Kelly membuka matanya tiba-tiba. Gadis itu menggelengkan kepalanya cepat. Kelly seperti baru saja mendengar suara Harry di kepalanya. Gadis itu menggigit bibirnya sambil berpikir. Otaknya berputar, seakan mengulang kembali kejadian saat Harry mendekatkan wajahnya pada Kelly di pesta tadi.

"Ahh," Kelly memekik pelan. Gadis itu merasa seperti orang gila. Ya, gila. Ini semua karena Harry si otak kotor yang selalu muncul secara tiba-tiba di hadapannya!

Drrt. Drrt.

Kelly mengangkat bantal di sebelahnya, mencari ponselnya yang baru saja bergetar. Ia lupa mematikan ponselnya, dan ia harus menemukan benda itu kemudian mematikannya agar gadis itu bisa tidur tanpa gangguan.

Kelly membuka instagramnya yang baru saja mendapat direct message berisi sebuah foto Harry memegang kertas dengan nomor telepon. Kelly tersenyum geli melihat wajah Harry yang tersenyum seperti anak kecil. Menggemaskan.

"Hey, it's my number. Call me."

Kelly mengabaikan pesan itu dan mematikan ponselnya. Gadis itu kemudian menarik selimutnya, berusaha untuk kembali tidur. Ia harus tidur agar kantong matanya tidak semakin membesar.

Lima menit berusaha tidur, mata Kelly kembali terbuka. Gadis itu kemudian mengambil ponselnya lagi, menghidupkannya, lalu membalas direct message Harry dengan foto Kelly menjulurkan lidah, menghina Harry dengan bercanda.

"I won't call you."

Kelly mengetik captionnya lalu mengirim direct message itu pada Harry sambil tertawa. Tapi kemudian tawa itu hilang ketika Kelly tersadar, ia baru saja mengirim fotonya tanpa makeup dan dengan baju tidur kebesaran dan rambut acak-acakan! Dan Harry bukanlah teman atau siapapun baginya, melainkan orang asing yang bisa saja menyebarkan foto gadis itu ke mana-mana!

ScandalWhere stories live. Discover now