o n e

215 29 24
                                    

Ruangan itu gelap.
Satu-satunya penerangan berasal dari cahaya oranye matahari yang sebentar lagi akan berganti dengan gelapnya malam.

Klik.

Mata laki-laki itu menyipit, menyesuaikan matanya dengan cahaya terang ketika tangannya berhasil menekan saklar lampu yang sejak tadi ia raba di dinding.

Harry memijat keningnya yang terasa berat. Kepalanya sakit. Sepertinya karena ia terlalu banyak minum alkohol tadi malam.

Tunggu dulu...

Apa yang terjadi tadi malam?

Mata Harry melebar. Dengan cepat laki-laki itu membuka pintu kamarnya, berjalan cepat menuju ruang tamu apartemennya, lalu berdiri terdiam.

Sial.

Harry menatap seorang gadis yang sedang tertidur dengan pakaiannya yang berantakan. Rambut cokelat gadis itu terlihat kusut dan mulutnya sedikit terbuka, mengeluarkan suara dengkuran kecil, membuat Harry sedikit heran. Perempuan cantik seperti itu bisa mendengkur?

Harry mengerutkan keningnya, berusaha mengingat-ingat apa yang terjadi semalam, kemudian tertawa pelan. Bagaimana bisa gadis itu ikut dengannya? Entahlah yang pasti sepertinya tidak terjadi sesuatu yang membahayakan tadi malam.

Dan sepertinya Harry dan gadis itu sudah tidur seharian, karena jam dindingnya menunjukkan pukul 6 sore.

F.uck.

Harry masuk ke dalam kamarnya, merogoh kantong jaketnya, dan mengambil ponselnya yang hampir kehabisan batere.

29 missed calls. 12 text messages.

Harry mengerang pelan. Bagaimana ia bisa lupa? Ia harusnya pergi ke bandara siang tadi untuk kembali ke UK bersama bandnya dan melakukan beberapa interview disana sebelum konser berikutnya di Indiana.

Harry mengumpat pelan membaca pesan-pesan singkat dari manajer dan member-member bandnya yang mencarinya kemana-mana. Sepertinya ia akan mendapat masalah besar karena hal ini.

Sebenarnya setiap selesai konser Harry selalu pergi ke kelab malam, kemudian membawa seorang gadis untuk menemaninya di sebuah hotel atau apartemen semalaman, meskipun begitu ia belum pernah terlambat bangun dan lupa akan jadwal-jadwalnya.

Hanya saja entah mengapa ia terlalu terlelap dalam tidur sehingga...

Brakkk!

Harry menghela napas berlebihan. Mengapa gadis itu sering terjatuh dan menabrak benda-benda yang ada di sekitarnya? Harry berjalan menuju ruang tamu apartemennya dan mendapati gadis itu tengah terjatuh dari sofa.

"Good evening," ucap Harry dengan suaranya yang berat, membuat gadis yang terjatuh di lantai itu sontak berdiri dengan kaget.

***

Kelly Williams mengerang pelan. Kepalanya terasa benar-benar berat dan tubuhnya terasa kaku. Mengapa tempat tidurnya terasa sempit? Gadis itu meregangkan tubuhnya lalu bergeser sedikit dan...brakk!

D.amn it.

Kelly mengusap lengan dan sikunya yang nyeri karena menghantam lantai. Gadis itu membuka matanya perlahan dan melihat sekelilingnya dari lantai. Mata Kelly melebar ketika melihat sepasang kaki yang berdiri di pintu.

"Good evening,"

Kelly terkejut. Dengan cepat gadis itu berdiri dan menatap laki-laki yang berdiri beberapa meter darinya.

Seorang laki-laki dengan tubuh tinggi berisi, dengan kemeja putih kusut yang tiga kancing teratasnya terbuka, menampilkan dadanya yang bidang dengan sepasang tato burung pipit tergambar disana dan satu tato kupu-kupu dengan sayap terbentang di bagian torsonya tepat di atas perut.

ScandalWhere stories live. Discover now