e i g h t

78 16 7
                                    

Harry menatap punggung Kelly yang kemudian hilang di balik pintu keluar kedai kopi. Laki-laki itu mengusap wajahnya yang penuh espresso dengan kesal. Harry yakin bahwa Kelly adalah typical girl yang berpura-pura jual mahal di awal. Harry sudah bertemu dengan model seperti Kelly sebelumnya, beberapa dari mereka berpura-pura jual mahal, tapi kemudian luluh begitu Harry mendatangi apartemen mereka. Harry tidak akan menyerah, ia harus mendapatkan gadis itu. Ia tidak mau usahanya meminta nomor telepon Kelly pada Emma dengan memberikan kecupan di bibir Emma sia-sia. Harry juga tidak mau usahanya datang ke New York dan meminta tiga hari libur dari aktivitasnya yang sangat padat hanya untuk Kelly sia-sia.

Drrt. Drrt.

Harry berdecak kesal mendengar ponselnya bergetar. Manajernya sudah meneleponnya berkali-kali sejak tadi malam, tapi Harry benar-benar tidak dalam suasana baik untuk berbicara dengan manajernya, karena jelas-jelas Harry sudah meminta libur tiga hari, dan definisi dari libur adalah tidak melakukan pekerjaan apapun. Harry mendesah sambil mengusap layar ponselnya. Setelah menempelkan ponsel itu di telinga kanannya, Harry menggumam, "Yeah."

"Why on earth did you not pick up my call?"

Harry mengerutkan keningnya bingung. Mengapa manajernya berbicara ketus seperti itu? Sebelumnya manajernya yang berotot itu belum pernah berteriak atau marah padanya. "I told you i'm having a free time. What hap-"

"You better fucking take a look at my texts!"

Percakapan di telepon itu berakhir. Harry memandang ponselnya dengan bingung. Jari laki-laki itu kemudian menyentuh layar ponselnya dengan cepat, membuka kotak pesan singkat.

Holy s.hit.

Harry mengutuk menatap foto-foto yang ditampilkan dengan sangat jelas oleh ponselnya. Foto-foto itu menampilkan dirinya yang berdiri menghadap kamera, sedang menatap gadis yang terbalut dengan gaun malam merah hati yang membelakangi kamera. Dari foto itu terlihat jelas bahwa siapapun yang mengambil gambar itu, memotret Harry dan Kelly dari arah kolam renang di pesta beberapa hari yang lalu. Harry menscroll down foto-foto yang diambil berkali-kali di setiap gerakan. Setelah melihat lima foto, laki-laki itu terhenti pada empat foto terakhir yang menampilkan Harry dan Kelly sedang duduk berdua di set pembuatan video musik One Direction. Harry terlihat menatap Kelly dan Kelly-lagi-lagi-terlihat memunggungi kamera. Harry mengumpat berkali-kali ketika matanya berhenti pada foto terakhir. Foto ketika Harry terlihat membungkuk, menyium Kelly yang sedang duduk di sebuah pesta.

***

Kelly memijat keningnya pelan. Gadis itu berdecak kesal melihat beberapa tumpuk dokumen yang membahas tentang pemasukan perusahaannya beberapa bulan terakhir. Gadis itu menenggak segelas air yang terletak di meja kemudian menelungkupkan kepalanya pada kedua telapak tangannya.

Kelly tidak bisa berkonsentrasi pada pekerjaannya. Bayangan wajah Harry yang berbicara padanya seolah Kelly adalah seorang model yang bisa 'dipakai' membuat darah Kelly memanas. Kelly tidak pernah memakai baju yang terlalu terbuka. Make up dan gaya berbicaranya juga menunjukkan bahwa ia adalah model berkelas. Jadi apa yang membuat Harry bisa berpikir bahwa gadis itu bisa 'dipakai'? Tanpa sadar Kelly memukul meja kerjanya, membuat tangan gadis itu terasa perih.

Drrt. Drrt. Drr-rrt-rrt. Drrt.

Ponsel berlayar sentuh itu terus bergetar. Sudah semalaman Kelly harus me-recharge batere ponsel itu karena terlalu banyak bergetar. Gadis itu benar-benar tidak sempat mengecek media sosial apapun sejak semalam, sejak Harry-yang entah mendapat nomornya dari mana-meneleponnya.

Kelly baru akan kembali bekerja ketika ponsel gadis itu kembali bergetar, membuat gadis itu terpaksa mengutuk hari dibuatnya ponsel seluruh dunia. Jari telunjuknya yang dilingkari cincin hitam klasik menyentuh layar ponselnya yang langsung hidup.

ScandalWhere stories live. Discover now