Black Flower chap 12

9K 673 41
                                    

Title : Black Flower
Author : Sulis Kim
Main : Jung Yunho
Kim Jaejoong
Hyuna ( JJ nephew )
Other
Rate : M
Genre : Romace, Action, Sad, Family.

WARNING

GS, jika tidak suka jangan baca, Author cinta damai.

Ff ini milik saya seorang. Jika ada kesalahan typo dan salah kata mohon maaf. Menerima kritik dan saran yang membangun.

Para pemain dalam FF saya milik diri mereka sendiri dan ini hanya Fanfiction karya saya sendiri. Maaf jika ada kesamaan kejadian dan adegan di dalamnya.

Don't like Don't read.
Alwasy keep the faith.

Happy Reading ...!

Ketika itu Jaejoong sadar. Hyuna membutuhkan figur seorang Ayah, dia memang memiliki Changmin tapi pemuda itu bukan Ayahnya, Hyuna sering bermanja manja dengan adiknya tapi tidak sama seperti yang dilihat di hadapanya saat ini.

Darah ayah dan anak memang tidak bisa ditipu. Hyuna memerlukan seorang Ayah yang bisa memanjakan dan menjaganya. Selama ini anaknya itu tidak mendapatkan kasih sayang kedua orang tua yang layak. Hati Jaejoong seakan diremas, putrinya yang malang.

Ataukah pikiran itu timbul hanya sekedar alasan bagi dirinya untuk dapat menikah dengan Yunho. Tanpa mempertimbangkan Seunghyun dan Ayah mertuanya.

"Apa kau akan terus beridiri disitu, Merpati."

Yunho sudah duduk disofa dan Hyuna sudah menghilang bersama Yuri. Sepertinya ia melamun lagi.

Dengan tampang tanpa dosa Yunho menepuk sofa disebelahnya. Mengisyaratkan Jaejoong untuk duduk disana.

Jaejoong tidak akan melakukan hal itu. Jadi, ia mengambil tempat duduk di sisi lain meja. Mata setajam musang milik Yunho masih terus mengawasi setiap gerakan sekecil apapun yang di lakukan Jaejoong.

"Berhenti memandangku dengan mata kurang ajar dan mendamba seperti itu, Jung."

"Ah, aku senang kau tahu aku mendambakanmu," Pria itu mencondongkan tubuh di atas meja, kearah Jaejoong. "Mendambakan ciuman yang sama seperti tadi malam."

Punggung Jaejoong menegak. Kehangatan yang intim menjalar kesetiap indra dalam tubuhnya. Tidak ia pungkiri Ia juga menginginkan hal itu. Namun ia berkata. "Dalam mimpimu." ia berharap mengatakan kata itu dengan tegas, bukannya suara lirih syarat kepasrahan.

Yunho menyerigai dari tempat pria itu duduk. Ia Yakin Jaejoong juga menginginkanya, hanya saja perasaan wanita itu masih ragu untuk mengakuinya. Juga, perkataan Ayah mertua Jaejoong yang mengikat Jaejoong dengan tali kasat mata dalam pernikahan yang sudah berakhir empat tahun silam.

Kedua tangan Jaejoong bertumpu di atas paha, menggenggam erat ujung kaos wanita itu dengan gelisah. Jaejoong masih juga takut kepadanya. Yunho harus mencari cara untuk mencairkan suasana yang sedingin es ini.

Memperhatikan seluruh ruangan Pandangan Yunho berhenti di sebuah foto di atas nakas. Jaejoong Hyuna dan Changmin. Terlihat jelas foto itu masih baru, mungkin diambil setelah mereka kembali ke Seoul.

"Foto yang indah."

Jaejoong mengikuti arah pandangan Yunho. "Foto itu kami ambil ketika mengantar Hyuna kesekolah untuk pertama kalinya." Seulas senyum mengembang di bibir Jaejoong, kemudian menghilang ketika mata mereka kembali bertemu.

"Bolehkah aku melihat lihat album Hyuna ketika putriku masih kecil, aku ingin melihat bagaimana gadis itu tumbuh dari tahun ke tahun." Mata musang Pria itu syarat akan kesedihan. Jaejoong mengerti perasaan itu, karena ia merasakan perasaan yang sama. Penyesalan karena tidak dapat melihat putrinya tumbuh dewasa dari hari kehari.

Black FlowerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang