Black Flower

Black Flower chap 6

Title : Black Flower
Author: Sulis Kim
Main: Jung Yunho
Kim Jaejoong
Hyuna ( JJ nephew )
Other

Rate : M
Genre : Romace, Action, Sad, Family.

WARNING

GS, jika tidak suka jangan baca, Author cinta damai.

Ff ini milik saya seorang. Jika ada kesalahan typo dan salah kata mohon maaf. Menerima kritik dan saran yang membangun.

Don't like Don't read.
Alwasy keep the faith.

Happy Reading ...!

Yoochun menggeleng heran mendapati tumpukan pakaian di ruang ganti kamar besar pemimpin mereka. Demi apa ketua mereka menjadi pemilih dalam hal berpakaian. Siulan bernada ceria menggema di dalam ruang ganti luas di sisi lain kamar Yunho.

"Kau sudah berganti kemeja untuk kesepuluh kali dalam waktu dua puluh menit Yunho sama yang terhormat." jemari Yoochun menarik kemeja berwarna soft blue yang belum pernah ia lihat sebelumnya. "Dan maukah kau menjelaskan padaku sejak kapan kau menyukai warna lain selain kemeja berwarna putih." pandanganya jatuh pada kemeja yang masih tergantung rapi pada tempatnya di kedua sisi dinding. Seingat Yoochun semua isi dalam ruangan ini perwarna hitam atau abu abu dan sejak kapan muncul pelangi dalam deretan kemeja jas celana dan aksesoris lain pria itu.

Mengabaikan komentar anak buah sekaligus pembimbingnya Yunho menarik dasi bermotif garis biru. "Bagaimana dengan dasi yang ini apakah cocok dengan kemeja yang ku kenakan, Oh tunggu..." ia meraih dasi lain mermotif berbeda, kemudian menunjukan kedua dasi tersebut persis di depan wajah Yoochun. "Atau yang ini."

"Demi Tuhan Dude,"

"Sepertinya akhir akhir ini kau suka menyebut nama Tuhan." Yunho memilih sendiri dasi yang menurutnya cocok kemudian memakainya dengan cekatan.

"Setan apa yang merasukimu sampai kau harus memborong pakaian dan benda berwarna warni seperti pelangi di bawah. Kenapa kau tidak sekalian saja mengecat mansion ini dengan warna Pink. Ya Tuhan, kau lupa siapa dirimu, seorang pemimpin mafia kalau kau lupa aku dengan senang hati memberitahumu."

"Apa Jaejoong sudah turun untuk sarapan." Yunho bertanya seperti tidah ada pertanyaan yang di tunjukan untuknya, ia meraih jas dan berjalan melewati Yoochun, namun ia berhenti untuk berkata. "Kau akan mengerti jika kau jatuh cinta Yoochun, tidak ada sesuatu apapun yang lebih penting kecuali membuat orang yang kau cintai bahagia dan nyaman tinggal bersamamu."

"Kau memaksa wanita itu untuk tinggal, dan tidak memberikan pilihan untuk wanita malang itu." Suara Yoochun datar namun dingin. "Dan, apakah kau tahu apa arti dari jatuh cinta, cinta tidak hanya mementingkan kebahagiaanmu semata Yun ..."

Memutar tubuhnya dengan marah Yunho berkata dengan suara lantang. "Aku bisa membuatnya bahagia disini, lebih aman dari tempat manapun di dunia jika Jaejoong berada di sisiku."

"Kau membawanya kedalam dunia kita yang gelap, dunia yang kau sebut akan membawa kebahagiaan untuknya adalah dunia yang sebelum kau pimpin dunia yang kau benci." Yoochun merendahkan suaranya. "Ingatlah Yunho, kelemahan seorang bajingan adalah cinta, kelemahan seorang ibu adalah anaknya. Hyuna yang kau jadikan tali pengikat Jaejoong dirumah ini."

Dan sialnya itu memang benar, semua yang dikatakan Yoochun tidak satupun ada yang salah. Yunho berbalik meninggalkan kamar menuju ruang makan di lantai bawah.

Seminggu sejak hari dimana Jaejoong sadar, sejak itu pula kehidupanya berubah. Ia menjaga jarak supaya tidak membuat Jaejoong tertekan dan menuruti saran dokter yang ia benci, seperti mendisain ulang sebagian rumah dengan warna yang ia benci hanya demi kenyamanan wanita itu. Menganti perabotan yang menunjukan mansion pria lajang menjadi mansion dengan sentuhan wanita dimana mana.