Black Flower chap 11

9.2K 663 44
                                    

Title : Black Flower
Author : Sulis Kim
Main : Jung Yunho
Kim Jaejoong
Hyuna ( JJ nephew )
Other
Rate : M
Genre : Romace, Action, Sad, Family.

WARNING

GS, jika tidak suka jangan baca, Author cinta damai.

Ff ini milik saya seorang. Jika ada kesalahan typo dan salah kata mohon maaf. Menerima kritik dan saran yang membangun.

Para pemain dalam FF saya milik diri mereka sendiri dan ini hanya Fanfiction karya saya sendiri. Maaf jika ada kesamaan kejadian dan adegan di dalamnya.

Don't like Don't read.
Alwasy keep the faith.

Happy Reading ...!

"Apakah aku harus memaksamu menikah denganku? Atau kau ingin aku melepaskan Hyuna dan berpura pura dia bukanlah putriku."

Apakah yang ia inginkan?
Jaejoong sendiri tidak tahu. Apakah ia bisa hidup dengan pria seperti Yunho sebagai suaminya? Ataukah menolak pria itu dan hidup hanya dengan purtinya?

Pukulan tangan Jaejoong melemah, Yunho menangkap tubuh Jaejoong sebelum wanita itu terjatuh. "Kau butuh istirahat setelah hari panjang ini , Jae."

Mata wanita itu tertutup namun masih tetap berbicara. "Papa mengajukan syarat untuk kami, jika kami tidak menurutinya maka janin dalam rahimku harus di hilangkan." Jaejoong melanjutkan.

Ucapan Jaejoong membuat Yunho tersentak, "Brengsek, pria tua itu." geram Yunho. Ia tidak bisa membayangkan perasaan Jaejoong saat Sangwoo memberikan pilihan yang teramat sulit untuknya.

Jaejoong yang malang, mengandung anak dari hasil yang bukan buah cintanya, dan menjalani kehidupan penuh tekanan. Yunho bersumpah akan membebaskan Jaejoong dengan semua pilihanya meskipun wanita itu tidak menginginkan menikah dengan dirinya, ia akan mengabulkan apapun keingin Jaejoong. Oh, merpatinya yang malam.

Kehangatan menjalar keseluruh tubuh Jaejoong. Jadi seperti ini rasanya dipeluk oleh seseorang yang benar benar melindungimu, rasanya jauh berbeda dengan pelukan Seunghyun. Jaejoong menyukai aroma tubuh Yunho yang membuatnya merasa damai. Aroma tubuh Seunghyun berbeda dan rasanya benar benar berbeda. Seunghyun, suaminya. Jaejoong hampir lupa saat saat kebersamaan mereka yang memang singkat dimasa lalu , yang kini memeluknya adalah pria yang berbeda.

Suara Jaejoong selembut angin malam ketika kembali bercerita, "Kami boleh melahirkan Hyuna apabila kami bersedia menyerahkan Hyuna dalam tanggung jawab Papa sesudah anak itu lahir. Papa mengingikan kami memiliki anak sendiri, darah daging Seunghyun, dengan berbagai cara yang nihil karena seunghyun tidak dapat membuahi rahimku." Membayangkan kau adalah pria yang sehat tapi tidak bisa memiliki keturunan, itu adalah kenyataan yang menyakitkan untuk seorang pria, Yunho mengakui.

"Seunghyun oppa tidak punya pilihan lain selain menerima keputusan Papa. Kami terbang ke berbagai belahan dunia untuk pengobatan, dan kami tidak diperbolehkan bertemu dengan Hyuna sampai kami memiliki anak sendiri."

Amarah kembali merasuki Yunho. Ia tidak dapat membayangkan bagaimana Sangwoo tega memisahkan mereka berdua. "Brengsek, orang macam apa yang tega memisahkan putri dari ibunya sejak ia lahir." Jaejoong mengabaikan umpatan umpatan Yunho. Wanita itu terus melanjutkan ceritanya, seakan Jaejoong kembali kekehidupan empat tahun silam.

"Hari di mana kecelakaan itu terjadi kami baru kembali dari Canada dan berniat bertemu dengan Hyuna sebelum kami pergi ke London. Kami sudah berada di kediaman Papa tapi Papa tidak membiarkan kami bertemu dengan Hyuna," ia terisak. "tidak peduli bagaimanapun kami memohon kepada Papa untuk membiarkan kami melihat putri Kami barang semenit pun."

Black FlowerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang