Saat lampu sudah berubah hijau dengan cepat Lian menggas motornya dengan kecepatan tinggi menuju sekolah nya
Tak sampai 20 menit akhirnya Lian sudah sampai disekolahnya, Lian memarkirkan motornya lalu berjalan ke dalam dengan wajah datar menuju kelasnya
Sepanjang perjalanan Lian terus menggerutu akibat kesal karena perubahan sikap keluarganya
"Padahal di novel tuh keluarga bakal dingin sama gw bakal cuek, gak peduli, dll. Tapi kok sekarang malah perhatian gitu sih gak sukaa! "
"Padahal gw maunya hidup tenang, gak ada masalah, duit lancar, gak usah kerja, jadi pengangguran, tapi semuanya kehalang karena sikap keluarga Lian yang kaya setan semua"
"Huh... Lian... Gw kira gw bakal hidup tenang dengan cuman nonton anime tapi kok gini sih anjirr"
Karena terus terusan mengumpati keluarga si antagonis sampai sampai Lian tak memperhatikan jalan
Brukk!
Tubuh Lian tertabrak dengan tubuh tegap seseorang membuatnya oleng ke belakang. "Eh anjirr! " Umpatnya
Lian menutup matanya ia pikir tubuh mungilnya akan mencium lantai tapi setelah beberapa detik ia tidak merasakan itu
Dengan perlahan ia membuka matanya dan ternyata orang yang ia tabrak sedang menahan bobot tubuhnya
"Ehh... Kak Revan? " Kaget Lian saat melihat wakil Velliom sedang menahan tubuhnya dengan tatapan dingin
Buru-buru Lian segera bangkit lalu membersihkan seragamnya. "Aduhh... Maaf kak gw tadi gak lihat jalan hehe piss~" Ucap Lian dengan senyuman gugup dan tangannya yang berbentuk angka 2
"Lo gapapa? "
"Waduh anjirr tumben banget mau ngomong biasanya kaya triplek berjalan dah kok rubah gini ya? " Batin Lian saat Revan menanyakan keadaannya
"Eh! Jangan jangan dia nanya keadaan gw abis itu mukulin gw lagi, eh masa ya? Tapi di novel dia sering mukulin Lian yang asli kok! Waduh harus buru buru kabur" Batin Lian yang berusaha mencari alasan agar dibiarkan pergi dengan tubuh yang sehat wal afiat
"Eh oh ya kak gw izin pamit dulu ya mau nobar sekelas di suruh ibu Lilis bye kakk" Dengan kecepatan penuh Lian langsung lari terbirit-birit meninggalkan Revan yang terdiam
"Dia kenapa? Kok kaya takut sama gw? " Batin Revan heran lalu melanjutkan jalannya menuju kelasnya
Brukk!
Suara pintu yang ditendang dengan keras membuat seisi kelas menoleh kearah pintu kelas yang sudah terbuka dan memperlihatkan Lian yang sedang terburu-buru untuk masuk dengan wajah berkeringat persis seperti habis dikejar hantu
Sontak mereka semua menghampiri Lian yang sudah duduk di lantai kelasnya dengan wajah berkeringat dan nafas ngos-ngosan
"Eh eh Lian abis kenapa lu kaya abis liat setan aja dah" Sahut salah satu teman kelasnya Reynan abinan cowok tampan tapi nakal yang memiliki 1.000 alasan untuk bolos
"Ini lebihan dari dikejar hantu and liat hantu gw liat bapaknya hantuuuu.... Woi lahh! " Ujar Lian sehabis meminum air pemberian Leyka niondra bendahara kelas yang selalu siap jika ingin melabrak pelakor
"Wahh... Serem juga ya" Seru Fernan aldio cowo tampan dan pintar tapi suka ngelawak
"Makanya! "
"Udah udah ih tuh bu Lilis udah mau masuk" Ujar Hela cintya cewek yang selalu on dengan gosip terbaru
Kelas Lian memang terkenal dengan sebutan 'Kelas hutan' kelas dengan murid-murid penuh dengan keajaiban dunia
Dengan segera semua murid langsung duduk di kursinya masing-masing termasuk Lian yang langsung berlari ke bangkunya
"Selamat pagi anak anak" Sapa bu Lilis dengan senyuman manis tapi menurut mereka itu adalah senyuman penuh dendam sebelum bu Lilis menyiksa mereka dengan angka angka di pelajaran Fisika
"Pagi bu" Balas mereka serempak dengan wajah lesuh
~(^^) ~
"Buset beneran deh itu tadi the real gw mau mati gara-gara dua mata pelajaran tadi! " yang paling kelas mereka tak suka yaitu Fisika dan matematika dua mata pelajaran membosankan dan mengerikan
Lian meminum jus jeruknya dengan rakus tampa memperdulikan tatapan para siswa/i padanya, ada yang menatapnya gemas ada juga yang menatapnya dengan tatapan ingin memangsa Lian karena wajah menggemaskanya saat menggerutu
Devan dan Aska hanya bisa diam saat Lian terus menerus meluapkan keluh kesahnya
"Keluh kesahnya melebihi kakak cewek gw kalo nyeritain cowoknya" Batin Aska lesuh tidak di sekolah tidak dirumah ia masih harus mendengarkan curhatan yang membuat telinganya panas
Dan kini telinga Aska dan Devan dipergunakan untuk mendengar curhatan Lian yang tidak ada habisnya, sangatttt~ panjang sungguh seperti wanita
"Abis ini periksa kuping gw" Batin Aska lelah
TBC
ВЫ ЧИТАЕТЕ
RIAN OR LIAN
Подростковая литератураMasih dengan tahab revisi okey? Rian Giondra pemuda yatim piatu yang memiliki wajah lempeng hobi tidur dan orang mageran yang harus mati akibat kecelakaan truk, bukannya ke akhirat malah bertramigrasi kedalam novel yang ia baca sebelum mati dan leb...
(^^) 13.
Начните с самого начала
