(^^) 12.

5K 363 8
                                        

Setelah menghadapi tangisan Lian akhirnya bocah itu sudah tenang tapi masih dengan suasana hati yang kesal

"Ayolah sayang... Apa kau masih kesal dengan mama? " Tanya mama Via yang mulai pusing menghadapi Lian yang marah padanya akibat mengganggu anak beruang yang sedang tidur

Tidak ada jawaban dari Lian, hal itu membuat mama Via menjadi frustasi

"Akan mama belikan es krim coklat yang banyak asalkan baby mau memaafkan mama hm? " Bujuk via dengan suara lembut, mendengar ucapan Via membuat Leon dan anak-anak nya melotot

Mendengar tawaran mamanya membuat Lian menatap malas Via. "Yakin nih spek gw dikasih makan es krim mulu yang ada kit gigi nanti gw" Batin Lian

"Enggak, enggak, ma jangan es krim yang lain aja nanti kalo Lian sakit gimana? " Larang Daniel yang malah mendapat delikan dari mamanya yang membuat nya seketika diam ia tau maksud mama nya itu

"Yah yah baby... " Mohon Via

"Lian gak mau es krim, Lian gak marah kok sama mama cuma kesal aja" Ucap Lian dengan senyum yang dipaksa

"Sama aja dodol" Batin Daniel dan Asel bersamaan

"Udah ya Lian mau kekamar mau mandi bye ma... " Dengan segera Lian pergi menuju kamarnya meninggalkan keluarga nya yang termenung

"Dasar bocah! " Sahut Jave

~~~~~~~~~~~~~~~

Matahari akhirnya tenggelam dan digantikan dengan sinar bulan yang menerangi malam

Keluarga Verchon kini sedang bersiap untuk makan malam tapi mereka mash menunggu satu orang lagi

"Dimana baby?? " Tanya Vella saat menyadari jika anak bungsu nya tidak ada

"Dia tidur" Balas seorang pria muda yang seumuran dengan Dave Kenzo Alfantara Verchon anak sulung dari mamanya Via dan papanya Derick Zanio Verchon, seorang pria tampan dan tinggi yang sekarang mengurus perusahaan nya sendiri dan memiliki banyak cabang diluar kota dan luar negara

Kebetulan kamar Kenzo dan dan Lian bersebelahan dan tidak sengaja dirinya mengintip Lian yang sedang tidur

"Aku akan menjemput nya" Balas seseorang yang sudah berdiri dari kursinya Keenan Lidanio Verchon anak keempat dari mama Via dan papa Derick dia sudah berkuliah disalah satu kuliahan di Jerman yang ternyata salah satu kampus milik keluarga Verchon jadi ia santai ketika meliburkan diri

Tok

Tok

Tok

Merasa tak mendapat jawaban dari si pemilik membuat keenan dengan santai masuk kedalam kamar sepupu nya, dan tampak Lian yang masih pulas dengan posisi tidur yang ekstrim

Bibir pemuda itu terangkat membentuk senyuman tipis lalu dalam satu detik ia langsung merubahnya menjadi wajah datar

Keenan berjalan santai menuju Lian dengan kedua tangan yang berada di saku celananya, saat sudah berada di dekat Lian dengan tanpa beban Keen mengangkat Lian dan berjalan menuju kamar mandi

Saat sampai dikamar mandi ia menyalakan air di wastafel lalu memberikannya dengan pelan ke wajah Lian

Merasa sesuatu yang dingin diwajah nya membuat Lian seketika sadar dengan wajah yang terkejut saat tau siapa pelakunya membuat Lian lagi lagi kesal

"Dasar pengganggu! " Batinnya

Melihat Lian yang sudah membuka matanya dengan sempurna walau masih terlihat mengantuk Keenan membawanya pergi dari kamar dan berjalan menuju lift untuk memgantar mereka ke lantai dasar dimana ruang makan berada

Ting!

Sontak semua orang menoleh ke arah lift dan tampaklah Keenan dengan wajah datarnya dan buntalan daging digendongannya yang sedang membelakangi mereka yang mereka yakini adalah Lian

Keenan berjalan kearah meja makan dengan wajah datar Lian yang dari tadi fokus menatap wajah datar Keenan rasanya kesal sendiri. "Pengen rasanya gw tumbuk tuh muka yang kaya wajan! " Batin Lian

Keenan duduk dikursinya masih dengan Lian digendongannya

"Lepas"

"Gak"

"Lepas bang! "

"Gak"

Mendengar penolakan Keenan untuk melepaskan nya membuat dirinya lagi lagi kesal. "Mood udah rusak dibikin tambah rusak" Batin Lian memutar bola matanya

Karena terlalu malas berdebat membuat Lian menghentikan ucapannya ia masih mengantuk akibat Keenan yang membangunkannya secara paksa

"Mari makan" Ucap Leon dengan tegas

Lian menatap makanan dihadapannya tanpa minat, matanya terasa berat akibat ia masih mengantuk terkadang tubuhnya oleng dan untungnya Keenan mendekapnya dengan erat membuat badan kecil itu tidak jatuh

"Hoam... Bangg... Ian ngantuk mau bobo.. " Ucap Lian tak sadar

Vella yang merasa jika anaknya itu semakin mengantuk menyuruh Asel untuk mengantarnya ke ruang keluarga

"Asel, bawa saja ia ke ruang keluarga dan tidurkan di kasur berbulu yang baru kita beli kemarin" Suruh Vella

"Yes mom"

Asel langsung beranjak dari kursinya dan merebut Lian dari dekapan erat Keenan lalu Asel dengan wajah menyebalkan memeletkan lidahnya dan tersenyum miring membuat Keenan menatap tajam pada adik sepupunya itu

Saat sedang menggendong Lian Asel merasa sedang menggendong seekor kucing kecil, adiknya sangat enteng. "Apa dia tidak pernah makan? " Gumam Asel yang sudah sampai diruang keluarga, setelah menaruh Lian Asel menyempatkan untuk mengecup singkat kening si bungsu lalu kembali ke ruang makan

20 menit berlalu...

Akhirnya keluarga Verchon sudah menyelesaikan makan malam dan mereka semua menuju ruang keluarga untuk berkumpul Vella menyuruh seorang maid untuk datang kepadanya

"Bawakan spagetti dan susu coklat keruang keluarga" Datar Vella yang langsung diangguki oleh pelayan itu, tanpa peduli Vella langsung melenggang pergi

Saat sampai Vella bisa melihat jika para keluarga nya sedang melakukan aktivitas nya masing-masing tapi Vella tau perhatian mereka tetap pada si kecil yang sedang tidur ditengah tengah mereka

"Hemmm... "

Mendengar lenguhan halus itu mengalihkan semua perhatian mereka kearah sesosok pemuda yang baru bangun

"Hoammm... Lapar... " Lenguh Lian dengan kesadaran yang belum penuh

"Mommy.... Lapar... " Ucap Lian dengan mata yang sudah berkaca-kaca dengan bibir melengkung kebawah dan pipi tembam kemerahan membuat Lian terlihat sangat menggemaskan

"Ah iya sayang itu udah mommy suruh maid bawain makanan" Ujar Vella dengan lembut

"Mau kak Davee... " Seru Lian manja mencari cari abang sulungnya itu

Mendengar namanya dipanggil Dave menaruh laptopnya dimeja lalu menghampiri adiknya dengan tangan yang senantiasa di dalam saku celananya

"Ada apa hm? " Ujar Dave dengan lembut lalu berjongkok dihadapan Lian yang sedang mode manjanya itu

"Endonggg... " Manjanya

Dengan sigap Dave langsung menggendong Lian semua orang langsung menatap tajam kearah Dave yang sedang tersenyum miring kearah mereka terkesan sangat mengejek

"Pengen gw patahin tuh tangannya! "

"Kalo bukan kakak gw udah gw tendang"

"Berani beraninya gendong Lian pengen rasanya gw buang ke kolam buaya! "

Setelah maid datang dengan pesanan Vella tadi tetap saja Lian tidak ingin turun dari gendongan Dave membuat mereka semakin panas

"Aghh... My baby! "

"Santet aja deh, gapapa kan santet kakak sendiri? "

TBC

RIAN OR LIANOù les histoires vivent. Découvrez maintenant