Kini seorang pemuda sedang berjalan di trotoar sekolah nya dengan langkah gontai, ia sangat lapar sekarang waktu sarapan nya jadi tertunda karena ada udang di piring nya, Lian alergi terhadap udang hanya udang sementara makanan sefood yang lain ia bisa memakannya
Saat sampai dikelasnya ia hanya menatap kosong saat Aska menyapanya, ia langsung duduk di kursinya tanpa mengatakan apa apa mood nya sangat buruk sekarang hanya karena udang sialan itu
"Kenapa? " Ujar Devan mendekati Lian yang sedang menyembunyikan kepalanya dilipatan tangannya
Tidak ada balasan yang Devan terima hal itu membuat Devan menatap dingin kearah Lian
"Kenapa" Tanya Devan lagi tapi dengan nada dingin dan aura mencekamnya, Lian yang merasakan aura dingin disekitar nya segera menoleh kearah Devan yang menatap nya dingin
"Gapapa"
"Bukan balasan itu yang aku inginkan Lian... " Ujar Devan dengan suara beratnya
"Aku lapar Depann... " Ujar Lian dengan nada manja
Devan sedikit terdiam saat Lian bersikap manja padanya, tapi dengan segera ia menormalkan ekspresinya
"Ekhemm... Tidak sarapan hm? " Lembut Devan dengan tangan yang senantiasa mengelus Lian
"Noo, Tadi waktu sarapan ku terhenti karena ada udang di makanan kuuu" Ujar Lian cemberut
"Mau sarapan dulu? Mumpung masih ada waktu tuh" Saran Aska yang yang sedang duduk di meja dekat mereka
"Boleh tapi gendong dong ya Depan! " Seru Lian dengan antusias
"Hm"
Devan menggendong Lian ala koala dan membawanya keluar kelas menuju kantin diikuti oleh Aska dibelakang
Tanpa sepengetahuan mereka ada dua orang yang mengawasi mereka dari tadi dengan tatapan tajam dan datarnya
"Sialan Devan"
"Bunuh gak ya? "
Setelah sarapan dikantin kini mereka sedang fokus mendengarkan guru yang sedang menjelaskan materi
"Ok kalau begitu saya ingin memberi soal pada salah satu siswa" Ujar guru tersebut yang bernama Bu Dea
"Saya tunjuk... " Seketika semua siswa berkeringat dingin takut ditunjuk untuk menjawab soal dari guru tersebut
"Lian" Lian yang mendengar namanya dipanggil hanya bersikap santai dan maju kedepan untuk menjawab soal yang berada di papan tulis
Dengan santai ia menjawab semua rumus fisika yang berada di papan tulis sekelas ter centang melihat Lian bahkan Bu Dea saja terdiam melihat Lian yang mengerjakan tugas dengan benar bahkan ia mengerjakannya dengan rumus nya sendiri
"Sudah Bu"
"Y-ya kau boleh duduk" Ucap Bu Dea dengan gugup
Lian berjalan kebelakang dimana kursinya berada walaupun Rian dikehidupan lamanya tengil, nakal, susah diatur, dan pemalas ia memiliki otak cerdas bahkan sering dipilih untuk ikut Olimpiade tapi mungkin dikehidupan nya yang sekarang ia akan jarang melakukan nya karena terlalu malas
"Anjayy keren banget lo Lian" Ujar Aska
Lian yang mendengar hal itu seketika berpose sombong pada Aska yang dibalas dengan delikan
Dan mereka melanjutkan menonton guru yang sedang menjelaskan padahal pikiran mereka travelling ke yang lain alias gk fokus
°°°
YOU ARE READING
RIAN OR LIAN
Teen FictionMasih dengan tahab revisi okey? Rian Giondra pemuda yatim piatu yang memiliki wajah lempeng hobi tidur dan orang mageran yang harus mati akibat kecelakaan truk, bukannya ke akhirat malah bertramigrasi kedalam novel yang ia baca sebelum mati dan leb...
