Cerita ini hanya fiktif belaka.
.
.
Irene bersandar pada punggung kursi kerjanya yang tinggi dan melihat pesan tersebut cukup lama, sebelum tangannya terulur untuk menekan tombol telepon. Meminta sang sekretaris datang menemuinya.
Kurang dari sepuluh detik Ariya pun masuk dengan wajah datar.
"Ya?" Tanya wanita itu dengan tidak sopan. Namun Irene yang terbiasa mendengar hal itu akhir-akhir ini mengabaikannya begitu saja.
Ia dan Ariya memang sudah lebih dekat dibanding pertemuan pertama mereka dulu sebagai bos dan sekretaris.
"Kau pasti sudah memilah semua email yang masuk agar bisa ku tangani?"
Mendengar hal itu membuat Ariya segera masuk dan menutup pintu ruang kerja sang atasan.
Ariya sudah pasti tahu email apa yang Irene maksud. Karena sebelum ia meneruskan email tersebut, ia sudah membacanya puluhan kali, bahkan hampir ingin mengabaikannya.
"Ada masalah apa sampai-sampai menteri kehakiman kerajaan Norden meminta ku datang untuk menemuinya?"
Menteri kehakiman kerajaan Norden bernama Johannes Osterling, yang tidak lain adalah ayah kandung Ariya.
Wanita berdarah Norden tersebut menunduk sebelum menjawab pertanyaan sang atasan. "Ayah ku ingin minta tolong. Karena tidak ada yang bisa dipercayai lagi di dalam kerajaan selain raja Gustav."
Irene mendengarkan.
"Ratu Suzanne terus mendesak raja Gustav untuk melakukan upacara penobatan, bahkan meski raja Gustav sedang sakit akhir-akhir ini. Ayah menemukan beberapa hal janggal yang tak bisa ia temukan. Karena itu ia meminta bantuan ku untuk meretas sistem kerajaan yang kini sepertinya sudah dimodifikasi."
Johannes Osterling memang sangat dihormati dalam jajaran kerajaan Norden, apalagi statusnya sebagai senior raja Gustav saat menempuh pendidikan baik disekolah maupun dalam militer. Bisa dikatakan Johannes adalah sahabat baik ayah kandung Irene. Dan ratu Suzanne sepertinya tak menyukai kedekatan tersebut. Terutama saat wanita itu menjadi orang nomor dua dalam kerajaan Norden.
Ratu Suzanne sepertinya benar-benar ingin menjadi penguasa, dan berharap bisa menggulingkan siapa saja untuk menghalangi jalannya. Termasuk Johannes.
Namun Johannes sudah banyak melakukan hal baik untuk kerajaan, amat sangat disayangi rakyat Norden. Membuat ratu Suzanne tak bisa mengusiknya. Mungkin karena ini ratu Suzanne secara perlahan mulai menggerogoti pilar kerajaan tanpa sepengetahuan Johannes.
"Ayah ku tidak tahu harus percaya pada siapa lagi dalam jajaran kehakiman. Mungkin ia hanya bisa bergantung pada keluarganya atau pada raja Gustav sendiri. Sedangkan akhir-akhir ini kesehatan raja Gustav juga sedang menurun, belum lagi desakan untuk melakukan upacara penobatan pangeran Hugo secepatnya. Ayah merasa semua terlalu terburu-buru. Ayah sudah mengajukan keberatan, tapi tak ada satupun menteri yang mendukung keputusan tersebut. Saat itu ayah yakin ada yang tidak beres dalam kerajaan. Dan meminta ku untuk menyelidikinya."
"Tapi seperti yang kau tahu, aku tak bisa meretas sistem negara semudah itu. Hanya Blue dan kau lah yang mungkin bisa melakukannya. Sedangkan ayah tak bisa percaya pada Blue karena ayah belum mengenalnya."
"Ayah mu juga tidak mengenal ku kan?" Balas Irene dengan tenang.
"Tapi setidaknya ayah tahu bahwa kau adalah anak dari raja Gustav." Balas Ariya membungkam Irene. "Sebenarnya sudah sejak bulan lalu ayah meminta ku untuk bicara padamu agar bisa membantunya. Tapi aku tak bisa melakukannya."
Ariya tahu betul seperti apa Irene itu. Wanita itu selalu taat prosedur.
"Jadi aku menyarankan ayah untuk mengirim email ke MQs."
YOU ARE READING
SAVE
RomanceIrene dan Vander itu seperti anjing dan kucing yang tidak bisa akur. Irene yang serius dan lurus harus berhadapan dengan Vander yang mesum dan semaunya sendiri. Mereka sudah bersahabat sejak kecil. Tapi ada kalanya mereka juga bisa bekerja sama dan...
