Irene dan Vander itu seperti anjing dan kucing yang tidak bisa akur. Irene yang serius dan lurus harus berhadapan dengan Vander yang mesum dan semaunya sendiri.
Mereka sudah bersahabat sejak kecil. Tapi ada kalanya mereka juga bisa bekerja sama dan...
Banyak yang meyakini jika Garza lebih hebat dari yang terlihat, dan ditangkapnya ia tiga tahun lalu hanyalah sedikit dari rencananya. Toh selama tiga tahun ia ditahan, tak ada yang membuktikan jika ia benar-benar melakukan pengiriman kokain ke banyak negara. Ia ditahan pun karena terciduk sedang menjual kokain dalam jumlah kecil kepada beberapa wisatawan Meksiko. Sayangnya hal itu membuat ia hanya ditahan sebentar saja.
Dan kini ia sudah dibebaskan, sepertinya marah pada siapa saja yang telah membuat ia mendekam selama tiga tahun terakhir ini. Membuat Garza mengumbar omongan di banyak tempat tanpa tahu apakah yang ia bicarakan benar atau tidak.
Sudah pasti Garza menjadi semua musuh mafia Meksiko untuk saat ini. Namun, sekali lagi pria itu punya sesuatu yang membuat mereka tak berani mengusiknya. Vander sendiri sebenarnya tidak mau ikut campur urusan Garza. Namun lain halnya jika pria itu mulai menyebut nama Los Vagos dan membawa mereka ke dalam masalah. Mau tak mau Vander harus turun tangan.
"Garza berani berulah karena ada yang menyokongnya dari belakang. Dan orang itu bukanlah orang sembarangan. Meski menjadi musuh semua mafia Meksiko, Garza masih tetap ditakuti. Untuk menumbangkan Garza, kita perlu menumbangkan orang ini juga."
Vander meraih tumpukan kertas yang baru saja Joachim lempar padanya, "Siapa yang kau maksud dengan orang ini?"
"Johan Munsen." Jawab Joachim membuat wajah Vander tak bereaksi sama sekali. Karena pria tampan itu memang tak mengenalnya. "Kita memang tidak mengenalnya. Tapi dia berkerabat dekat dengan salah satu menteri Norden."
Mendengar negara tersebut diucapkan, Vander langsung mendongak pada Joachim.
"Lebih tepatnya lagi dia adalah kakak dari Hagan Selberg, menteri pertahanan negara Norden sekaligus tangan kanan kerajaan Norden."
Joachim mengedikkan dagunya pada kertas yang Vander pegang.
"Itu adalah catatan milik Garza yang aku temukan ketika ia ditangkap. Catatan yang ia pikir sudah hilang atau disembunyikan. Catatan yang pasti membuat Johan Munsen sekaligus Hagan Selberg ketar-ketir. Asal kau tahu, Johan Munsen berprofesi sebagai psikolog terkenal di Norden. Dia bahkan memiliki obat anti depresan yang sangat terkenal dan sangat mahal, dan aku curiga obat-obat milik Munsen mengandung kokain yang ia terima dari Garza. Karena itu aku meminta mu mencari akses masuk menuju negara Norden agar bisa menyelidikinya. Sebab obat-obatan anti depresan milik Munsen mulai dibawa siapa saja ke seluruh penjuru dunia. Dan sasaran mereka adalah anak-anak muda yang sedang tertekan serta memiliki banyak masalah. Kau tahu sendiri seperti apa cara kerja kokain tersebut, jika hal ini dibiarkan terus menerus kemungkinan besar generasi muda akan hancur seketika."
"Terlalu jauh jika kita berurusan dengan Norden, Guzman." Kata Vander membuka suara. "Tapi jika tidak seperti ini maka Garza akan terus mencari kambing hitam dan salah satunya adalah kita. Jika tidak ada cara lain untuk menghentikan Garza selain ini, maka kita tidak punya pilihan bukan."
Joachim mengangguk, mengambil Bourbon yang sebelumnya Vander ambil dan menuangkannya sedikit untuk dirinya sendiri.
"Jadi siapa yang akan membawa mu masuk ke Norden? Tidak mungkin tuan putri yang terbuang itu kan?"
Joachim sering menyebut Irene sebagai tuan putri yang terbuang, karena memang itu kenyataannya.
Dan Vander hanya menggeleng, "Mengenai kertas ini.. kau yakin CNI tak mengetahuinya?"
Joachim menggeleng, "Garza bukan tipe orang yang mencatat kegiatannya hingga CNI menjadi tertarik."
"Lalu yang membuat ini?"
"Salah satu bawahan Garza yang sudah mati."
"Jangan bilang kau membunuhnya?"
"Tidak mungkin aku tidak membunuhnya jika aku bisa mendapat catatan tersebut?"
"Dan Garza tak tahu?"
Joachim menggeleng, "Begitu juga dengan CNI. Hanya kita yang tahu."
Vander terdiam sejenak dan mengajukan satu pertanyaan, "Jadi apa rencana mu?"
🖤🖤🖤
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.