48 - PANGGILAN VIDEO

88 31 41
                                        

HAPPY READING!💗

oOo

Daisy menatap Varen dengan tatapan tidak percaya. Begitu juga dengan Nesya, Moira, Sofia, dan Kaizo. Mereka tahu jika hal yang dilakukan Ayah Varen memang tidak benar. Tetapi, mereka tidak menyangka jika Varen berani melakukan semua itu kepada Ayahnya. Sungguh hal sangat luar bisa yang pantas mendapatkan penghargaan.

"Terus, gimana reaksi bokap lo?" tanya Kaizo.

"Dia cuma natap gue dengan tatapan yang sulit diartikan," jawab Varen.

"Lo nggak takut bokap lo balas dendam?" tanya Nesya.

"Sya, bukan gue yang masukin dia ke penjara. Tapi, seluruh warga di negara ini. Lo nggak tau kalau petisi tentang pemecatan dan penangkapan udah ditandatangani sama lima ratus ribu orang?"

"Benar! Bahkan, warga banyak yang setuju. Nggak mungkin kan, kalau Om Damar bebas gitu aja?" sahut Sofia.

"Jadi, apa aja yang disita sama Polisi?" tanya Moira.

"Cuma dua mobil punya Ayah. Keluarga gue kan punya banyak apartemen, jadi rumah dan aset lainnya masih aman," balas Varen santai.

"Lo santai banget, Varen," ucap Daisy keheranan.

"Terus, gue harus tantrum? Semua yang dilakukan bokap gue terlalu jahat, terutama yang dia lakukan terhadap Bunda. Dia aja nggak punya hati, jadi gue nggak perlu peduli sama dia, kan?" ujar Varen.

"Benar, kasihan Bunda," sahut Moira.

"Daisy, gue minta maaf atas nama Ayah. Nanti, Bunda bakal balikin semuanya lagi ke keluarga lo," terang Varen.

Daisy menatap Varen dengan mata berbinar. "Beneran?"

"Iya, Daisy. Sekarang Bunda gue lagi jalan ke rumah lo."

"Makasih, Varen. Oh, iya, gue baru tau kalau Bunda yang bayarin tempat tinggal gue sekarang. Makasih buat itu juga," ucap Daisy.

"Nggak perlu terima kasih. Lo keluar dari rumah kan gara-gara bokap gue. Jadi, wajar kalau Bunda ngelakuin semua itu."

"Iya. Terus, gimana dengan Kak Elang?" tanya Daisy.

"Bang Elang juga udah tau tentang semuanya. Dia marah banget sama Ayah dan malah berterima kasih sama gue karena udah bongkar rahasianya. Kalau lo kangen sama dia, chat aja. Udah nggak ada yang ngelarang sekarang," jelas Varen.

Daisy mengembangkan senyum dan berkata, "Makasih banyak, Varen!"

"Sama-sama. Mending kita pulang sekarang, langitnya udah mendung banget itu," ujar Varen.

Mereka menatap ke arah langit dan benar saja warnanya hampir gelap gulita. Kemudian, mereka segera membereskan barang masing-masing ke dalam tas yang dibawa.

"Daisy, bareng kita aja. Gue juga mau ke rumah lo," ajak Varen.

Daisy mengangguk, lalu berjalan mengikuti langkah Varen dan Moira. Di depan kafe, Daisy mengucapkan sampai jumpa pada Nesya yang akan masuk ke dalam taksi. Lalu, Daisy segera masuk ke dalam mobil milik Varen. Mobil tersebut melaju dengan kecepatan sedang ditemani dengan gerimis yang mulai turun.

oOo

Daisy terus mengembangkan senyum ketika kembali berjalan memasuki kamarnya. Akhirnya setelah drama panjang kemarin, semua aset yang tadinya diambil paksa kini telah kembali kepadanya. Daisy duduk di meja belajar, lalu menyalakan laptop untuk melihat aplikasi Wattpad melalui browser.

Sebuah ide muncul di otak Daisy, gadis itu segera menyalakan ponsel dan membuka aplikasi Instagram. Daisy mulai mengetik nama akun milik Elang. Dia tersenyum melihat foto-foto di postingan Instagram Elang. Menurut Daisy, Elang terlihat sangat tampan di semua fotonya

CANDYTUFT [SELESAI]Where stories live. Discover now