47 - RAHASIA TERBONGKAR

94 39 68
                                        

HAPPY READING!💗

oOo

Varen sedang duduk seorang diri di sebuah kafe untuk bertemu seseorang. Cowok itu duduk berhadapan dengan laptop yang menampilkan berita bangkrutnya perusahaan Levin. Varen ingin marah kepada Ayahnya, tetapi masih dia tahan. Tak lama kemudian, seseorang yang telah ditunggu sejak tadi akhirnya datang. Orang itu adalah Livia, Bunda Varen.

"Kenapa Bunda nyuruh Varen ke sini? Bukannya, kita bisa ngobrol di rumah?" tanya Varen setelah Livia duduk di depannya.

"Karena Bunda ingin membongkar sesuatu tentang Ayahmu. Makanya, Bunda tidak melakukan ini di rumah," jelas Livia.

"Membongkar apa?" tanya Varen.

Livia menyalakan ponselnya dan mengirim sesuatu kepada Varen. Sedangkan, Varen hanya diam menunggu perintah Bundanya. Beberapa saat kemudian, ponsel Varen berdenting. Varen segera membukanya dan membaca semua yang tertulis di sana.

"Bunda udah ngirim soft file ke kamu. Bunda minta tolong untuk buat berita itu dan sebar ke semua media. Kamu bisa meretas, kan? Bunda pengen kamu buat berita ini ada di billboard. Tolong buatkan billboard videotron dan sebar ke seluruh kota. Bisa kan, Varen?"

"Bisa, Bunda. Tapi, Bunda yakin mau bongkar semua kebusukan Ayah?" tanya Varen.

"Sangat yakin," balas Livia dengan nada tenang.

"Bunda nggak ingin membocorkan tentang perselingkuhan Ayah juga?" tanya Varen, karena di dalam soft file itu tidak ada berita tersebut.

"Sebaiknya hal itu tidak dibocorkan ke publik," jelas Livia.

Varen mengangguk, lalu mulai mengetik berita tentang Ayahnya pada laptop. Di sisi lain, Livia berusaha menahan air matanya agar tidak keluar. Livia sangat kecewa terhadap perbuatan Damar selama ini. Livia siap menahan malu dan hujatan dari masyarakat setelah berita ini viral. Itu lebih baik daripada dia hidup dengan uang kotor suaminya.

oOo

"Uhuk!"

Daisy yang sedang meminum jus apel terbatuk ketika melihat berita tentang Ayah Elang dan Varen. Hal itu membuat Bryan yang duduk tidak jauh dari Daisy menatap ke arah adiknya. Begitu juga dengan kedua orang tua Daisy yang tadinya sedang mengobrol pun ikut menatap putri kesayangannya.

"Pelan-pelan minumnya, Sayang," ujar Elena.

"Kenapa lo, Sy?" tanya Bryan.

"Ini ada berita viral tentang skandal Om Damar," jawab Daisy.

Bryan dan kedua orang tuanya langsung menghampiri Daisy. Mereka terkejut setelah melihat layar ponsel Daisy menampilkan berita buruk itu. Bryan ikut mengecek berita tersebut di ponselnya. Benar saja, berita itu sedang ramai dibicarakan oleh semua orang. Mereka menghujat Jenderal Damar Narendra dan ingin beliau melepas jabatannya.

Saat sedang memikirkan masalah tersebut, ponsel Daisy berdering, menandakan sebuah panggilan masuk. Daisy melihat ponselnya, ternyata Moira yang menelepon. Daisy langsung mengangkat panggilan tersebut dan suara keras Moira langsung terdengar.

"OH MY GOD, DAISY! Lo udah lihat berita viral hari ini?!"

"Tentang om Damar?"

"IYA, DAISY! Gue kaget banget! Tapi, ada yang lebih bikin gue kaget! Lo pasti tau, kan?"

"Apa?"

"Tentang perusahaan Papi lo yang diambil alih sama Om Damar. Masa lo nggak tau?"

Daisy membulatkan bola matanya, lalu menatap ke arah kedua orang tuanya.

CANDYTUFT [SELESAI]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora