Rambut laki-laki itu keriting, bukan keriting seperti orang pedalaman atau apa, rambut laki-laki itu sebenarnya lebih seperti bergelombang, dan rambutnya sedikit panjang hampir sebahu. Hidung laki-laki itu mancung dan sedikit agak besar untuk ukuran wajahnya, namun tetap membuat laki-laki itu sangat tampan. Apalagi kedua mata laki-laki itu berwarna hijau, membuat Kelly tiba-tiba merasa kagum.

"W-who are you?" Tanya Kelly gugup. Pertama, ia gugup karena laki-laki ini sangat-sangat tampan dan berkarisma. Kedua, ia gugup karena meskipun tampan, ia tidak mengenal laki-laki ini, ia tidak tahu apa yang sudah diperbuat laki-laki ini sejak tadi malam, dan ia tidak tahu apa yang akan laki-laki ini lakukan padanya.

Laki-laki itu tersenyum tipis, menampilkan lesung pipinya.

Oh God...

Kelly mendesah dalam hati. Lesung pipi dan bibir laki-laki itu benar-benar memabukkan!

"You don't remember? I told you last night, I'm Harry."

Lagi-lagi Kelly mendesah dalam hati. Satu hal lagi yang membuat laki-laki itu terlihat semakin memabukkan adalah aksen britishnya.
Selama ini Kelly tidak menyukai laki-laki british karena ia merasa mereka tidak seperti laki-laki, terlalu tampan dan bibir mereka terlalu merah. Tapi kini, melihat laki-laki di hadapannya ini, Kelly merasa ingin pingsan!

"H-harry? Okay, so, thankyou for letting me stay here for the night. I gotta go now." Ucap Kelly buru-buru.
Sebenarnya, gadis itu masih ingin tinggal di apartemen ini, mengingat Harry sangat tampan dan sepertinya baik. Tapi ini sudah hampir malam dan ia sudah menghilang seharian. Ia harus kembali ke apartemennya dan menghubungi manajernya sekarang.

Kelly merogoh tas tangannya mengambil ponselnya. Sesekali ia menoleh pada Harry yang meletakkan satu tangannya di pintu sambil bersandar memerhatikan Kelly yang sibuk.

"Seriously?!" Gumam Kelly begitu ponselnya mati kehabisan batere. Gadis itu kemudian menatap Harry dan tersenyum kaku. "Can I use your phone? I need to call someone."

***

Sudah hampir tiga jam Kelly berkutat di meja kerjanya dengan setumpuk berkas-berkas laporan keuangan kantor tempatnya baru bekerja beberapa bulan ini. Ia seharusnya tidak pergi ke kelab malam dan membuatnya bekerja hingga larut malam seperti sekarang.

Drrt. Drrt.

"Kelly, where have you been?"

Kelly mendesah pelan. Tangannya memijat pelipisnya pelan. "I'm working, Mom." Jawabnya dengan suara serak.

"Seriously, young lady? Did you forget that you're going to have dinner with The Bieber's tonight?"

"What? Mom, I told you I wasn't going to come." Kelly mendesah.

Gadis itu memijat keningnya semakin kuat. Kepalanya benar-benar sakit dan ia benar-benar tidak punya waktu untuk mendengarkan ocehan ibunya.

"Listen, Kelly. This marriage, with your dad's client's son, will save our life, your life. You might not come tonight, but I've arranged the next dinner. It's for your own sake."

Kelly meletakkan ponselnya di meja setelah ibunya mengakhiri pembicaraan. Gadis itu kemudian kembali sibuk dengan kertas-kertas dan data-data milik perusahaan ayahnya sambil mendesah berat.

Sedetik kemudian Kelly terdiam. Gadis itu menarik napas dalam-dalam sambil menggigit bibirnya. Tanpa ia sadari pandangannya mulai kabur tertutup air mata yang kini memenuhi pelupuk matanya.

Apa yang ia lakukan di tempat ini? Bukankah ia seorang model? Bukankah menjadi model adalah impiannya sejak kecil?

Kelly menggigit bibirnya semakin kuat.

Andaikan ayahnya tidak jatuh sakit seperti ini, ia pasti akan berada di lokasi pemotretan atau runway saat ini. Bukannya duduk di hadapan meja lebar dengan tumpukkan kertas laporan keuangan seperti ini.
Kelly juga tidak akan perlu dijodohkan dengan Justin Bieber atau siapapun yang akan menyelamatkan perusahaan atau hidupnya.

Kelly tersenyum miris.

Life really is like a roller coaster. Sometimes you're on the top. And sometimes you're on the bottom.

But do you know how it feels when you're on the top but you're facing the bottom?

***

Kelly tersenyum menatap manajernya yang sibuk menjelaskan dengan panjang lebar pekerjaan terakhir Kelly sebagai model. Ini adalah pekerjaan terakhir Kelly, sebelum gadis itu akhirnya mengambil beberapa waktu untuk menarik diri dari dunia modelnya.

"So, this is very simple. We're going to fly to London, and you're going to work on this music video titled Drag Me Down with a very popular boyband."

Kelly mengangkat satu alisnya. "Boyband?" Gadis itu tertawa meremehkan. It's 2015 and boyband still exists?

"Oops. Don't be rude, sweetheart. This boyband is not just a boyband, you know. Nice voice and nice looks. You'll see."

***

Soooo this is my first fanfic with Harry as the main character and Justin Bieber as the side character. I'm so excited to write this. I've got like 19741892 ideas to write so please comment and vote. And let me know what you think ok

X

ScandalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang