"Kamu lupa sama saya? "

"Idihhh sok kenal banget lu nyet"

Akhirnya Lian tak memperdulikan lagi pemuda asing yang sok kenal padanya, ia ingin fokus makan sekarang karena perutnya yang lapar

Tapi tiba-tiba saja pemuda itu duduk dihadapan Lian dan menatapnya dalam

"Apa sih lu natep gw kaya gitu? Iya gw tau gw ganteng tapi gak usah diliatin kaya gitu juga lah sat"

Pemuda itu tak menjawab ucapan Lian sama sekali ia hanya fokus menatap dalam Lian dengan tatapan sulit diartikan

"Nih orang ngapain dah? Ih kok gw takut ya, aduhh gw masih waras, gw masih lurus haduhh" Batin Lian resah ia mulai tak nyaman ditatap seperti itu oleh orang asing

"L-lo siapa sih! " Gugup Lian

"Kamu beneran lupa sama saya hm? " Ucap pemuda itu yang semakin membuat Lian kesal

"Yang tinggal dijawab anj**g lo itu siapa! "

Lian mulai kesal saat pemuda itu terus menanyakan hal yang sama dan tak menjawab pertanyaannya, saat mendengar kata kata kasar dari mulut Lian membuat pemuda itu seketika menatap Lian datar membuat Lian sedikit grogi

"Jave Ferlion Verchon kakak sepupu mu" Ucap Jave

Mata Lian membulat saat ta jika pemuda itu adalah salah satu keluarganya, kenapa bisa? Bukannya seharusnya dinovel bahwa sekarang ini Jave sedang kuliah ya diluar negeri? Kenapa bisa da disini?

Dan kenapa juga Lian tidak menyadari nya jika kini ia sedang berhadapan dengan Salah satu pembunuh Lian yang asli? Oh ya yang terpenting kenapa Jave sekarang ada sini, bukannya seharusnya ia tak pernah datang ke tempat seperti ini karena keluarga Verchon jelas tidak menyukai makanan jalanan? dikecualikan untuk bocah ini

"Lo kok bisa disini? " Heran Lian

"Ngikutin" Singkat Jave

"Yehhh lo ya, sembarangan banget ngikut orang"

"Kenapa makan disini? Kenapa gak makan di mansion? " Nada Jave seperti sedang menahan amarah hal itu membuat Lian bingung

"Dih serah gw, siapa lo? " Lian menatap Jave dengan sinis

"Kenapa lo bisa disini? Keluarga yang lain ada di mansion ya? "

"Hm"

"Kok gw tadi gak ngeliat sih? "

"Kita baru dateng"

"Kalo baru dateng ngapain kesini? "

"Gak sengaja ngeliat"

"Oh"

Lian lanjut memakan satenya sementara Jave hanya diam dengan tatapan yang tak lepas dari Lian

"Hadehh kenyang gw" Ucap Lian mengusap perutnya yang sudah terisi dengan makanan favoritnya

"Ayo pulang" Ajak Jave

"No, gw masih mau jalan jalan" Ucap Lian yang langsung meninggalkan Jave btw ia sudah membayar semuanya jadi tinggal pulang

"Mau kemana lagi? " Datar Jave

"Kemana aja asal hati ku senang" Ucap Lian asal, Tiba-tiba saja Lian merasa tangannya dicekal dengan erat ia sudah tau siapa pelakunya siapa lagi kalau bukan Jave yang masih setia mengikuti nya

"Apa lagi sih bang, gw mau healing menghilangkan beban manusiawi gw" Lebay Lian yang membuat Jave memutar matanya malas

"Pulang! Mommy nelfon nyuruh gw bawa lo pulang! " Suruh Jave yang langsung menyeret Lian menuju mobilnya

"Eh eh itu motor gw gimana, nanti ilang lo ganti rugi! " Ujar Lian saat mengingat motor kesayangan yang masih terparkir disebelah pedagang sate tadi

"Bodyguard udah gw suruh bawa"

Jave langsung mendorong Lian pelan agar segera masuk kedalam mobilnya. "Woi woi santai dong! " Geram Lian saat tubuhnya di dorong desa tidak ikhlas oleh sepupu jahannamnya

Saat Jave sudah memasuki kursi pengemudi dengan santai ia menggas mobilnya dengan cepat tanpa mengidahkan ocehan Lian

~~~~~~~~~~~~~~~

Tak butuh waktu lama untuk Jave sampai ke mansion Verchon apalagi dengan kecepatan penuh seperti tadi, saat ia menoleh kebelakang ternyata bocil Lian sudah tertidur akibat lelah setelah mengoceh panjang lebar tapi tak diidahkan oleh Jave

Jave tersenyum tipis lalu segera keluar dari mobilnya dan membuka pintu belakang mobil dimana Lian berasa setelah itu tanpa beban ia menggendong tubuh mungil Lian lalu membantu masuk kedalam mansion

Hal pertama yang ia lihat adalah keluarga nya yang sedang berkumpul diruang keluarga dengan para orang tua yang berdiskusi dan para anak anaknya yang melakukan aktivasi masing-masing

"Ekhm... "

Mendengar deheman seseorang sontak mereka semua menoleh dan terlihat lah Jave dengan seseorang digendongannya yang sedang berjalan menuju mereka

"Siapa digendonganmu hm? " Kepo mama dari Jave Aviana Derlin Verchon atau biasa dipanggil mama Via

"Lian" Singkat Jave

"Benarkah? Berikan pada mama" Binar Vian saat anak ketiganya ingin membawa si bungsu ke kamarnya

Dengan terpaksa Jave memberikan buntalan daging digendongannya kepada mamanya

"Akhhh... Bocil kesayangan mama kok makin gembul sihh" Gemas Via dengan tangannya yang senantiasa menoel noel pipi gembul milik Lian

"Jangan berisik ma nanti ban-" Belum sempat Asel menyelesaikan ucapan terdengar isakan kecil yang berasal dari makhluk mungil digendongan Mama Via

Membuat mereka semua menegang mendengar isakan Lian yang menandakan dibayi terganggu

"Hiks... Huaa"
 

TBC


RIAN OR LIANWhere stories live. Discover now