Tiba-tiba saja Lian berlari pergi setelah mengucapkan hal itu yang membuat mereka terdiam

"Kita? Jahat ya? "

"Maafin mommy sayang"

"Gw terlalu kasar sama dia kali ya? "

°°°

"Ihhh gw ngeri anjir Pio ngebayangin dicambuk sama mereka"

Kini Lian sudah berada dikamar nya dan duduk disofa dengan punggung yang disenderkan disofa nya

"Sama tuan saya juga ngeri"

"Yee, emang lo tau? "

"Kagak"

"Hehh... Gw pengen tidur aja deh Pio abis itu jalan jalan beli makan malam,gw males makan disini"

"Nanti bangunin gw ya"

Lian mulai beranjak ke kasurnya lalu menidurkan tubuhnya dan menutup matanya untuk menghilangkan lelah yang ditubuhnya

19.10

"Tuan! Bangun tuan! Katanya anda ingin jalan heh! Tuan bangunnn! "

"Ughh"

Bukannya bangun Lian malah semakin menutupi tubuhnya dengan selimut hangatnya

"Aduhh tuan!!! Bangun haduhhh!!! Tuan bangunnn! "

"Dasar tuan kebo! Dibangunin aja susah! Pengen deh buang ke jurang tapi takut dosa saya"

"TUAN BANGUNN!! UDAH MALEMM HEHH!! "

Mendengar teriakan seseorang membuat alian terpaksa membuka matanya. "Hehh Pio ganggu banget sih lo! Lo tau gak sih gw mimpi abis jalan sama janda sebelah malah lo bangunin! Hadeh! " Protes Lian karena waktu tidurnya diganggu

"Anda tadi minta saya bangunkan tuan, tapi giliran dibangun in Anda tidak bangun"

"Iya iya dah makasih"

Dengan keadaan yang masih mengantuk Lian memutuskan untuk membersihkan dirinya bersiap untuk pergi dan mencari makan diluar

Setelah 20 menit akhirnya Lian keluar dengan handuk dililitkan dipinggang dengan rambut basahnya itu

"Baju yang mana ya? " Bingung Lian mencari baju yang cocok

"Nah ini! "

Mata Lian tertuju kearah Sweater oversize berwarna sage dan celana panjang berwarna putih karena cuaca malam yang pastinya dingin Lian memutuskan untuk memakai baju panjang

"Aduh Lian cakep banget sih lo" Bangga Lian saat melihat wajah tampannya. Ralat imut sih

"Oh ya kurang parfum biar wangi" Lian mengambil parfumnya yang berada di meja belajar lalu menyemprotkan nya ditubuhnya terutama dibagian leher

"Perfect"

Lian mengambil kunci motornya dan hpnya lalu keluar dari kamar nya dan turun menggunakan lift hari ini mood nya sangat baik ia berharap tidak ada yang mengganggu mood baiknya

Ting

Lian keluar dari lift dengan wajah cerianya. "La la la la"

"Kau mau kemana Lian? "

Suara datar menyapu indra pendengaran nya membuat langkah Lian terhenti. Oh no! Dirinya lupa jika sekarang sudah waktunya makan malam, ck ia yakin pasti akan ada pembicaraan yang merusak moodnya

Lian memutar bola matanya malas lalu menoleh keasal suara dengan wajah cemberut dan ia bisa melihat keluarga nya yang sudah berada di meja makan dan bersiap untuk makan malam

"Ck! Mau keluar" Jawab Lian malas

"Kemana? " Dingin Nathan dengan tatapan tajam

"Jalan beli makan"

"Kenapa tidak makan disini sayang? Makanan diluar tidak sehat loh" Ujar Vella dengan nada lembut dan senyuman manisnya

Melihat senyum manis Vella dan suara lembut nya membuat Lian terdiam ia merasa sedikit senang saat mommynya bersikap lembut padanya setelah sekian lama, tapi dengan cepat Lian tersadar dari lamunannya ini pasti perasaan Lian yang asli

"Gak, aku mau keluar" Kekeh Lian dengan wajah datar

"Tidak" Balas Leon tak setuju

"Bodo! Gw gak peduli yang penting gw mau keluar, Byee! " Ucap Lian yang langsung ngacir keluar takut nantinya ia malah dicegat oleh pengawal setan punya daddynya

"Anak itu! " Dingin Leon

"Biarkan saja dulu dad" Ucap Dave dengan smriknya

"Heh, sepertinya kita harus mulai mengaturnya sekarang agar ia tidak terus seperti itu" Ujar Darel menyeringai

"Ide bagus"

Tbc

Vote~komen~follow

RIAN OR LIANWhere stories live. Discover now