"Iya juga sih tuan"
"Yasudah lo bisa pergi lagi pIo"
"Baik tuan"
"Kelas? " Dingin Asel saat menyadari tatapan Nathan yang mengarah kearah Lian terus menerus hal itu sedikit membuat nya panas
"10" Balas Nathan yang juga sama dinginnya, kini ia dan Leon juga Vella sudah ikut duduk disofa
"Perkenalkan nama kalian! " Perintah Leon
"Aku duluan perkenalkan nama ku Lian Alkana Verchon anak gak dianggap, btw gw anak kelima" Ucap Lian dengan nada santai bahkan ia tak menyadari semua tatapan dari keluarga nya
"Ekhm... Lanjut" Dehem Leon memecah keheningan
"Dave Zerro Verchon" Ucap Dave tanpa menatap kearah mereka dan fokus ke Ipadnya
"Darel Zernan Verchon "
"Daniel Xerno Verchon"
"Asellia Queenra Verchon"
"Lance Older Verchon sepupu"
"Udah kan ya? Saya boleh kekamar sekarang? " Ujar Lian yang mulai beranjak dari sofa singlenya
Tak ada jawaban yang ia terima, hanya keheningan setelah ia berbicara, Lian mendengus saat tak ada yang membalas ucapan nya
"Ck! Ya sudah saya pergi dulu! "
Semua orang menatap kepergian Lian dengan tatapan yang... Sulit diartikan
Sementara ada seseorang yang menyeringai dibuatnya. "Abang? Yakin? " Batin seseorang
°°°
Kring...
Kring...
Seorang pemuda yang masih bergulung dengan selimut tak memperdulikan alarmnya yang berbunyi
Kring...
Kring...
Tak
Karena kesal dengan alarm yang terus berbunyi membuat Lian langsung membuang benda itu kering sampah
"Ughh... Pagi banget sekarang" Ujar Lian yang masih belum mengumpulkan kesadarannya
Setelah kesadaran nya terkumpul semua Lian berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya dan bersiap sekolah
10 menit untuk Lian selesai membersihkan dirinya ia keluar dari kamar mandi dengan handuk yang dililitkan dipinggang nya memperlihatkan tubuh mulus Lian
Ceklek
Orang itu terdiam saat melihat pemandangan didepannya sementara Lian belum menyadari ada orang lain dikamarnya ia masih sibuk mengeringkan rambutnya dengan hairdryer
Merasa ada yang memperhatikan nya Lian menoleh kearah pintu seketika tubuh Lian menegang melihat siapa yang berada di depan pintu tersebut
"LOH!! LO NGAPAIN DISINI SIH ANJIRR!! " Ucap Lian yang dengan reflek berdiri melihat abang keduanya yang berada dikamar nya
Darel hanya diam tanpa membalas. "Woi! Kau dengar gak sih? " Ucap Liam memecahkan lamunan Darel
"Ekhmm... Cepat sarapan" Ujar Darel yang langsung meninggalkan Lian yang masih terdiam
"Aneh"
°°°
Ting
Suara pintu lift yang terbuka membuat atensi semua orang mengarah kearah pemuda manis yang sedang berjalan menuju mereka
Tanpa sepatah kata Lian langsung duduk tenang dikursi kosong yang dimana ia berada ditengah diantara Nathan dan Dave
"Makan"
Hanya dentingan sendok yang mengisi kegiatan sarapan keluarga itu, tapi berbeda dengan Lian yang hanya diam tanpa menyentuh makanannya ia menatap datar makanan yang ada dihadapannya
"Aku selesai" Ucap Lian yang langsung beranjak dari kursinya dan mulai berjalan pergi
Tapi belum sempat melangkahkan kakinya suara dingin menyentuh indra pendengaran nya. "Apa kau tak punya sopan santun? Makan makanan mu" Dingin Leon pada matan bungsu itu
Lian tak menjawab ia hanya diam ditempatnya tanpa menoleh kearah belakang. "Aku bisa mati jika makan itu" Ujar Lian dengan suara lirih tapi mereka semua masih mendengarnya, Lian meninggalkan mereka dan pergi menuju sekolah nya
Seketika mereka semua melihat kearah pring Lian. Tiba-tiba saja atmosfer ruang makan berubah menjadi dingin
"Siapa yang menaruh udang sialan itu di piring putraku?" Ucap Vella dengan nada dingin, bahkan Vella saja yang biasanya lembut dan tenang kini bersikap dingin
Semua maid yang mendengar nya hanya diam dengan badan yang bergetar
"Tunggu hukuman kalian" Ujar Dave dengan seringaian mereka yang mendengar nya seketika ikut menyeringai- ahh ini akan menyenangkan~
Tbc
Vote~komen~follow
DU LIEST GERADE
RIAN OR LIAN
JugendliteraturMasih dengan tahab revisi okey? Rian Giondra pemuda yatim piatu yang memiliki wajah lempeng hobi tidur dan orang mageran yang harus mati akibat kecelakaan truk, bukannya ke akhirat malah bertramigrasi kedalam novel yang ia baca sebelum mati dan leb...
(^^) 05.
Beginne am Anfang
