~~~~~~~~~~~~~
Rian mengedipkan matanya berusaha menetralkan cahaya yang masuk ke retina matanya
"Uhhh... Gw dimana sekarang? " Mata Rian menelisik kamar yang menurutnya asing
"Ouhhh.... Jangan bilang ini kamarnya si Lian lagi, oh stop stop sekarang jadi punya gw dong yuhuuu" Rian berjingkrak jingkrak karena senang
"Eh gw mau liat muka gw ah" Ujar Rian yang langsung pergi menuju kaca full body yang berada dikamar tersebut
"W-wow ini beneran wajah gw"
Mata bulat berwarna blue ice, pipi chubby seperti bakpao, hidung mancung namun mungil, lalu bibir pink kecil, wajahnya sekarang sangatlah tampan tapi menjerumus kearah cantik dan manis. Oh ya jangan lupakan rambutnya yang halus dan berwarna silver itu yang semakin menambah kesan cute pada dirinya
Kulit seputih susu, lalu tubuhnya yang mulus dan ramping, bahkan tubuh ini sangat pendek dibanding tubuhnya yang dulu, dulu tingginya 178 cm tapi sekarang sekitar 154 cm. Uuh pendeknya...
"WAHH!! ANJIRR INI MUKA GW UNREAL BAT ANJAYY" Pekik Rian terkejut melihat perubahan wajahnya yang sangat sangat jauh dibanding yang ia bayangkan
"Fix!! Nih keluarga bakal terpesona sama muka gw" Pede Rian setelah melihat wajahnya
"Sis gw cakep kan? " Tanya Rian
"Iya, tuan wajah Anda sangat cantik" Puji sistem
"Eh enak aja lu, muka gw ini ganteng mana ada cantik" Sinis Rian pada sistem yang dengan seenak jidatnya bilang ia itu cantik
"Terserah Anda saja tuan"
"Oh ya tuan ini sudah waktunya Anda makan malam bersama keluarga anda"
"Eh seriusan? Gw belum mandi anjirr" Dengan langkah lebar Rian menuju kamar mandi untuk membersihkan diri
Setelah 30 menit akhirnya Rian sudah selesai bersiap kini ia memakai sweater oversize berwarna hitam lalu celana panjang berwarna putih, setelahnya ia memakai parfum beraroma vanila ke tubuhnya
"Eumm... Anjirr wangi bat gw" Setelah merasa siap Rian memutuskan untuk turun kebawah menggunakan lift karena ia terlalu malas menggunakan tangga
"Kemana anak itu kenapa belum datang juga? " Datar seorang pemuda dengan tatapan datarnya Dave Zerro Verchon abang sulung Lian
"Mungkin mandi" Balas seorang wanita paruh baya namun masih terlihat awet muda dan cantik Xevella Levia Verchon mommy dari Lian, Vella tetap tenang di kursinya menatap ipadnya
"Nyusahin banget tuh anak" Sahut pemuda lain dengan nada kesal Daniel Xerno Verchon abang ketiga Lian
"Mulut lo bisa diem gak sih el? Berisik nyet" Ujar seorang gadis dengan tatapan sinisnya kearah Daniel Asellia Queenra Verchon kakak keempat Lian
"Apa kalian tidak bisa diam? " Dingin abang kedua Lian Darel Zernan Verchon
"Hm/hm" Ucap Daniel dan Asel kompak
"Apa drama kalian sudah selesai? Bosan tau" Semua orang yang berada diruang makan kompak menoleh kearah remaja yang sedang duduk santai di tangga dengan kedua tangan yang menyangga kepalanya dan wajah bosan menatap mereka semua yang berada diruang makan
(Sekarang kita panggil Rian dengan sebutan Lian ogeh~)
Lian dengan santai berdiri lalu melangkahkan kaki mungilnya menuju ruang makan dengan kedua tangan yang dimasukkan ke kantong celananya
Lian duduk di salah satu kursi yang agak jauh dari mereka, ia bahkan tak memperdulikan berbagai tatapan dari keluarga nya
"Apa kalian akan terus menatap ku begitu? Hei aku sudah lapar asal kalian tau, cepat mulailah makan tuan Leon yang terhormat" Ujar Lian dengan menatap dingin kearah Daddynya Leonard Xavior Verchon yang juga sedang menatapnya
Kini tatapan tajam Leon bertemu dengan tatapan dingin Lian. "Apa yang sedang kau rencanakan sekarang Lian?" Dingin Leon menatap tajam putra bungsu nya yang tidak pernah ia anggap
"Rencana? Why? Memang kau pikir aku sedang merencanakan apa? Rencana untuk mencari perhatian pada kalian? Oh no... Maaf aku tidak akan melakukan itu lagi wahai tuan Leon" Ucap Lian dengan seringai dibibir mungilnya
"Ck!! Kau lama, lebih baik aku makan sekarang saja" Lian mulai memakan makanan nya dengan tenang tanpa gangguan
"Tuan mereka sedang bingung karena perubahan tuan!! Itu adalah hal hebat tuan!! "
"Biasa saja, lagi pula siapa yang gak bakal pangling sama wajah tampan
seorang Lian" Bangga Lian. Lian dan sistem berbicara dalam hati jadi tidak ada yang akan menganggap aneh tingkah laku Lian
"Jangan terlalu pede tuan"
"Serah gw"
Kini Lian sudah menyelesaikan makannya tetapi semua orang masih diam menatap dirinya tanpa niatan menyentuh makanan mereka yang sepertinya sudah dingin, hal itu seketika membuat Lian menatap mereka bingung
"Kalian serius bakal terus mandangin muka gw tanpa niatan makan apa? " Ucap Lian tapi tidak ada balasan yang ia dapat
"Gendeng" Ujar Lian sebelum melangkah pergi meninggalkan mereka yang masih termenung menatap nya
"Liann.... Keluarga lu serem bangke" Batin Lian pada Lian yang asli berharap ia bisa mendengar suaranya
Tbc
Vote~komen~follow
YOU ARE READING
RIAN OR LIAN
Teen FictionMasih dengan tahab revisi okey? Rian Giondra pemuda yatim piatu yang memiliki wajah lempeng hobi tidur dan orang mageran yang harus mati akibat kecelakaan truk, bukannya ke akhirat malah bertramigrasi kedalam novel yang ia baca sebelum mati dan leb...
(^^) 01.
Start from the beginning
