4_ Yes... you, Girl!

2K 191 6
                                    

Bandung, 2015

Seperti biasa, setiap harinya Al sibuk di Café yang sudah dikelolanya sejak hampir 4 tahun yang lalu. Ia memulai bisnis café sejak saat masih duduk di bangku kuliah, dan benar-benar dari nol. Walaupun mendapat pinjaman modal dari orang tuanya yang kebetulan juga berbisnis kuliner dengan menjalankan sebuah restoran di Bandung. Sekarang, MoonCamp Cafe sudah menjadi salah satu café ternama di daerah Dago, Bandung. Bahkan, Al berencana membuka café berkonsep sama, hanya saja belum menemukan lokasi yang pas.

Setelah selesai dengan berkas-berkas di ruangannya, Al keluar untuk memantau kegiatan café. Terkadang, ia tidak segan untuk turun tangan langsung melayani pengunjung saat cafe sedang ramai. Mengingat malam itu week end, dan Al melihat para pelayannya mulai kerepotan, akhirnya ia benar-benar turun tangan. Langsung saja ia menuju meja yang terletak di beranda luar, saat seorang pria dengan dengan pakaian casual bersama seorang wanita yang tengah tampaknya mengandung baru saja duduk di sana.

“Selamat datang, silahkan buku menunya.” Al menyodorkan buku menu di tangannya pada sepasang tamu itu.

“Al?” panggil pria yang Al sodori buku menu. “Lo kerja di sini?”

Al bahkan belum sempat melihat pria wajah dengan jelas, tapi segera mengenali wajahnya saat baru menatap untuk sepersekian detik. “Agra! Ya, ampun! Ini beneran lo?”

Al begitu gembira melihat sosok sahabat karibnya yang sudah bertahun-tahun tidak ia temui. Bahkan, sekedar tahu kabarnya pun tidak. Pasalnya, Agra memang pindah ke Bali setelah lulus SMA. Dan Al, ia justru kembali ke rumah orang tuanya di Bandung. Ya, selain memang karena ada sesuatu yang ingin ia tinggalkan di Jakarta saat itu. Sejak saat, itu mereka tidak pernah berhubungan.

Sorry, gue gak ngeuh kalau ini lo!” sesal Al akhirnya. “Apa kabar lo, bro?”

Agra bangkit dari kursinya dan segera memeluk Al dan menepuk bahunya keras-keras. “Baik. Lo gimana? Sumpah, gue senang banget bisa ketemu lo lagi, Al!”

“Ya… lo lihat sendiri, kan? Gue masih kelihatan kayak dulu, haha,” canda Al tergelak. “Ngomong-ngomong, kenapa lo gak datang ke acara reuni kemarin? Gak asik lo!”

“Ah, sorry. Kemarin gue lagi di Bali, lagi ada klien di sana. Tapi, sekarang gue udah netap di Jakarta, kok. Kantor IO gue di sana. Oh ya, kenalin ini istri gue.” Agra merangkul wanita cantik di sebelahnya. “Namanya Lenni Augustine.”

Al tersenyum seraya mengulurkan tangan. “Hai, gue Al. Teman SMA Agra.”

“Gue Lenni. Agra suka ceritain lo, kok,” sahut Lenni ramah. “Jadi, berasa udah cukup kenal.”

Kontan Al memicing pada Agra. “Lo ceritain apa aja? Pasti yang jelek-jelek, ya?”

“Emang ada yang baik-baik tentang lo yang bisa gue ceritain?”  ledek Agra.

“Ya… enggak ada juga, sih. Hahaa!” Al tergelak. Agra dan Leni pun menyusul tawanya. “Eh tapi, lo udah nikah aja, sih?! Gue pikir cowok yang dingin sama cewek kayak lo bakal jadi perjaka tua, eh malah ngeduluin gue, lo!”

“Iya, lah! Ngapain lama-lama sendiri? Haha, lo sendiri kapan yusul?” Agra balas mempertanyakan status Al. Sukses membuat Al terdiam seraya menelan ludah. “Soal Illy… lo masih-” Kalimatnya terhenti saat seorang gadis menghampiri Al dari belakang.

“Hai, Al. ini teman kamu?” tanya gadis manis berambut panjang itu, seraya melempar senyum ramah yang memperlihatkan lesung pipitnya pada Agra dan Lenni.

Al masih terkejut dengan Citra yang tiba-tiba sudah merangkul pinggangnya. “Oh, iya ini teman SMA aku, dulu kita deket banget. Gra, kenalin ini pacar, umm… calon tunangan gue, Citra.” Mati-matian Al memperbaiki raut wajahnya agar tidak terlihaat mencurigakan. Dan beruntung Agra tidak melanjutkan pertanyaannya tadi.

“Citra.” Gadis cantik bernama lengkap Citra Alina Surya itu pun menyalami Agra dan istrinya bergantian. Entah kenapa, Citra menangkap ekspresi tidak biasa dari Agra dan Al, tapi ia putuskan untuk mengabaikan prasangkanya.

“Hai, gue Agra,” sapa Agra akhirnya. “Ini Lenni, istri gue.”

Al dan Agra tidak melewatkan kesempatan itu untuk berbincang. Sekedar melepas rindu dan saling menanyakan lebih jauh mengenai bagaimana kehidupan mereka sekarang. Ditemani Citra yang bisa cepat akrab dengan Agra dan Lenni. Malam itu menjadi semakin hangat dalam perbincangan mereka.

About LOL (Losing Out Love)Where stories live. Discover now