"Ada apa boy?" Tanya seorang pria berumur 47 tahun.
"Aku akan pergi ke Indonesia malam ini Dad," ucap Kevin, ya orang itu adalah Kevin dan Daddy nya Jerico.
Menang saat Kevin menelpon Devan, dia sedang berada di ruangan Daddy nya, namun Daddy nya tidak tau jika dia menghubungi Devan, karna memang Daddy nya pergi untuk mengantar mommy nya ke butik.
"Apa ada masalah?" Tanya Daddy Jerico khawatir.
Kevin menghela nafasnya. "Adik ku, sedang membutuhkan ku Daddy."
"Memang apa istimewanya anak itu, sampai kau begitu menyayangi nya," Daddy Jerico menatap anak keduanya intens.
Lagi dan lagi kevin menghela nafasnya. "Dia berharga Daddy, bahkan aku bisa membunuh siapa saja, yang membuat nya bersedih, termasuk keluarga biadabnya itu," Kevin menatap tajam kedepan, bahkan aura yang di keluarkan nya sangat menyesakan bagi siapa saja yang berada di sekitarnya, tapi itu tak berlaku pada Jerico.
"Aku jadi penasaran dengan anak itu," Jerico tersenyum simrik.
"Jangan coba-coba mengusiknya atau, akan ku hancurkan kepalamu dengan pistol kesayangan ku!" Kevin menatap tajam Daddy nya.
Mendengar ancaman dari putranya, Jerico hanya mendengus sebal.
"Ya, ya, ya, terserah kau saja."
☘️☘️☘️
Suara ricuh dari kelas Devan terdengar sampai ke kelas sebelah, yang sedang belajar, memang saat ini kelasnya sedang Jam kos karna guru yang mengajar kelasnya sedang berhalangan hadir hari ini.
Devan menghela nafasnya, dia sangat bosan sekarang, karna Revan tidak masuk hari ini, ada acara keluarga katanya, mentang-mentang mau punya papa baru, sok sibuk banget dia.
"Gue bosen."
"Guys kalian bosen gak sih?" Devan bertanya pada teman sekelasnya.
Mereka mengangguk sebagai tanggapan.
"Bikin konser aja yok kita!" Seru Devan semangat. Dan di balas anggukan tak kalah semangat dari teman-teman sekelasnya.
"TARIKKKKKKK!" Devan berteriak di atas meja, sambil memegang botol minum milik salsa (bendahara kelas)
"Mati-matian ku, membelamu, di depan mereka~~" Maya menyanyi sambil menunjuk-nunjuk ridho.
"Walau sakit, tetap, ku percaya, kau beda dari lain nya~~" Salsa menyambung lagu yang di nyanyikan oleh Maya.
Devan membuat raut wajahnya sesedih mungkin. "Habis-habisan ku dibohongi sayang ini tetap sama~~" Devan bernyanyi sambil mengusap air mata ghaib nya.
"Tuhan apa?" Tanya Devan menyodorkan botol minum itu ke arah teman-teman sekelasnya.
"Tuhan ini cinta, atau BODOH!" mereka mengakhiri konser dadakan itu dengan ketidak puasan dan makian di hati mereka masing-masing.
Bagaimana tidak, ketika sedang asik-asiknya bernyanyi, mereka malah di hukum sama pak botak suruh hormat bendera, mana panas banget lagi.
YOU ARE READING
DEVANDRA (END)
Teen FictionBACA DULU BAB PERTAMA, KALO GAK SUKA CERITANYA BISA DI SKIP🙏 Ini tentang pemuda bernama Devandra yang kerap di panggil dengan nama Devan, pemuda yang sangat menyukai susu pisang. Dia mempunyai sifat yang sangat humoris, ramah, dan juga sangat jail...
part 22
Start from the beginning
