15. Fanmeet

51 8 1
                                    

"Halo, mak," Sapa Sagara pada ibundanya via panggilan video,

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Halo, mak," Sapa Sagara pada ibundanya via panggilan video,

"Halo Sagara, boha kabar?" Balas sang ibunda,
*apa kabar

Anak sulung dari keluarga Sitohang itu tersenyum, "Alhamdulillah baik, boha kabar ni oma?"
*Ibu gimana kabarnya?

"Alhamdulillah, boha kabar ni Ghia?"

Alis Sagara bertaut saat mendengar ibunya tiba-tiba menanyakan kabar Ghia.

"Ghia mak?"

"Nantuari ina mardomu dohot inana Ghia," Balas sang ibunda lantas Sagara hanya mengangguk-anggukan kepalanya. Pantas saja Ghia ditanyakan, ternyata orangtua mereka habis bertemu.
*Kemarin habis ketemu ibunya Ghia

"Baritana denggan, boasa manungkun baritana? Anakmi au manang bana?"
*Kabarnya baik. kenapa nanyain dia? Anakmu aku atau atau dia?

Sang ibunda terkekeh geli melihat putra sulungnya itu merajuk. Memang ini bukan pertama kali ibu Sagara menanyakan kabar Ghia, yang lama kelamaan membuatnya cemburu.

Sebenarnya wajar saja, ya karena mereka satu kampung halaman. Bukan juga pertama kalinya ibu-ibu mereka saling bertemu seperti ini.

"Ho anaha, alai anggo bana ra saut anaha musem bolas,"
*kamu anakku, tapi kalau dia mau jadi anakku juga boleh

Kan, mulai lagi.

"Ina boto au ndada manghapian bana, bana musem ndada manghapian au," Sahutnya,
*Ibu tau aku gak suka dia, dia juga gak suka aku

"Anggo bana ndada manghapian ho ni talup, alai ho boasa ndada manghapian bana?" Wanita berusia pertengahan tahun 50-an itu masih saja menggoda anaknya,
*Kalau dia gak suka kamu sih wajar, tapi kenapa kamu gak suka dia?

"Uli rupana, birat badanna,"

Reflek Sagara menutup mulut, "Astaghfirullahal'adzim mak!"

Perkataan ibunya tidak salah sih, Ghia memang cantik dan seksi. Tapi apa perlu diperjelas di depannya begini?

Beruntung Sagara tak keceplosan bicara kasar.

Sebenarnya tak hanya Sagara, Ghia pun sama. Keduanya sama-sama pernah disodori pertanyaan tentang rasa satu sama lain dari orang-orang di sekitarnya.

Banyak yang penasaran, apakah mereka berdua pernah menaruh rasa satu sama lain?

Jawabannya; tidak ada yang tahu.

Bahkan keduanya pun tak pernah bisa menjawab dengan konstan.

Nyaman yang hadir diantara dua anak rantauan itu sebenarnya belum bisa diartikan sebagai "cinta". Karena ada saat dimana mereka saling memberitahu tentang kepada siapa menaruh rasa tertarik, yang pastinya tak pernah keluar nama satu sama lain.

Fake Case [AERIIZE]Where stories live. Discover now