04. New Moon, New Beginnings

105 11 0
                                    

It's time for clean slate, start to gather your thoughts and plan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

It's time for clean slate, start to gather your thoughts and plan.

*****

CW: Harsh word ⚠️

💓💓💓

Wildan keluar kamarnya dengan rambut gondrong yang dicepol asal dan masih awut-awutan. Tampangnya sekarang benar-benar seperti preman pasar, sukses membuat Bima terkejut meski dia juga sama-sama kacau penampilannya.

"Kaget anjrit! gue kirain ada maling masuk," Celetuk Bima yang dihadiahi lirikan tajam dari oknum yang dimaksud,

"Pala lo gue maling!" Sahut Wildan kesal, pemuda itu melipir ke dapur untuk mencari sesuatu yang bisa diminum.

"Pada kemana sih? tumben minggu pagi asrama sepi," Gumam Bima bicara pada angin, namun disahuti oleh Yudhistira yang tengah goleran di sofa sembari menonton drama korea itu,

"Bang Sultan jogging sama kak Nura,"

Bima mengangguk-anggukan kepalanya mendengar jawaban dari yang lebih muda. Kemudian saat matanya melirik keluar jendela, ada pemandangan yang cukup menarik perhatiannya,

"Itu siapa diluar pagi-pagi udah pacaran juga?"

"Bang Sagara sama kak Ghia, bang Egar ke gereja sama kak Nina, bang Langga main ke blok M sama kak Wilo. Info tambahan," Jawab Yudhis lagi sambil mengunyah chips tanpa mengalihkan pandang dari layar tab nya,

"Ngapain anjir ke blok M pagi-pagi? mau kajian?" Tanya Wildan dari dapur sembari fokus menyeduh kopi instan,

"Ketauan bang Wil gak pernah kajian. Kajian mah sore, bang," Sahut Yudhistira,

Sementara Bima menghela pasrah, ia tarik lengan Yudhistira agar anak itu berubah dari posisi rebahan ke duduk, agar ada tempat untuknya duduk disana juga,"Ternyata yang gak produktif itu yang jomblo,"

"Lo aja sih itu mah," Serobot Wildan lalu duduk di sebelah Yudhis,

"Dih? lo juga baru bangun ya anjir," Sungut Bima tak terima,

"Enak aja! gue nih abis merancang melodi ya dalam mimpi,"

Tak peduli dengan sahutan-sahutan Wildan, Bima memilih untuk scroll timeline sosial media. Maka berakhirlah sunyi. Hanya suara dari seruputan kopi dan konten yang terputar di ponsel Bima.

"Garing banget dah, gue mau ke rumah atas aja," Kata Wildan setelah kopinya habis,

"Percuma, diatas juga cuma ada bang Shio," Sergah Yudhistira. Wildan jadi heran sendiri, anak itu dari tadi menonton drama dengan telinganya yang disumbat earphone, tapi masih bisa saja menyahutinya.

"Bang Shio juga biasanya sibuk di cafe gak sih?" Tanya Bima menimpali jawaban Yudhistira tadi,

"Sumpah?" Wildan terkejut sampai matanya yang besar itu tampak semakin besar. Bima dan Yudhis sampai takut kalau mata itu tiba-tiba keluar dari tempatnya,

Fake Case [AERIIZE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang