11. Sacrifice

78 5 0
                                    

"Korban hilangnya tanggung jawab," Gumam Sultan sembari membaca postingan yang sedang trending di twitter itu,"tanggung jawab apa dulu nih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Korban hilangnya tanggung jawab," Gumam Sultan sembari membaca postingan yang sedang trending di twitter itu,"tanggung jawab apa dulu nih... lo kabur dari utang atau anak orang lo hamilin?"

Sultan tidak salah, ia hanya sarkas karena melihat pemilihan kata yang ambigu dari akun doaremon dan membuat para pembaca mulai asal berspekulasi dan menyimpulkan yang tidak-tidak.

Beberapa akun baru mulai bermunculan guna menggoreng berita agar semakin menjalar kemana-mana.

"Anjir ada yang nuduh maling juga," Timpal Wildan yang juga tengah ikut menggulir komentar pada postingan akun tersebut,

Sementara si tokoh utama tengah meringkuk di ujung sofa sembari menyembunyikan wajah. Dia masih terguncang oleh komentar-komentar jahat yang menargetkan dirinya, belum lagi tak sedikit yang terang-terangan memintanya mengakhiri hidup.

Di dekatnya ada Erlangga dan Samir yang sedari tadi menepuk-nepuk pelan kakinya, entah itu dilakukan secara sadar atau tidak.

"Lo gak beneran hamilin anak orang kan?"

"Hah?"

Tentu Saudagar terkejut mendengar pertanyaan Sultan, dia bahkan sampai terlonjak dan bangkit tiba-tiba, lupa kalau ada Langga dan Samir daritadi ada di sisinya. Beruntung keadaan sedang tak memungkinkan bagi Langga dan Samir untuk mengomel,

"Lo percaya sama postingan itu bang?"

Baru mau membuka mulut, ponsel Sultan berdering karena sang kekasih menelponya. Tapi entah kenapa, bukan antusias, Sultan malah terlihat kesal. Dia langsung keluar dari asrama setelah sebelumya sempat beradu pandang sinis dengan Saudagar.

"Gak usah dimasukin hati, lo juga udah hafal kan sifatnya si Sultan," Kata Langga sembari menepuk pelan punggung Egar.

"Kalian percaya sama rumor itu?"

Langga menghembuskan nafas, ia rangkul kawan seperjuangannya itu lantas memberinya tepukan pelan di bahu,

"Justru aneh kalo gue percaya," Katanya,"gue apal banget lo kayak gimana orangnya, dari cara lo memperlakukan anak-anak cewe disini, gak mungkin lo berani jahat ke cewe,"

"Kecuali kalo lo emang bipolar, kelainan dah tuh namanya,"

"Foto lo sama mantan lo aja kayak foto KTP gitu, cewe gila mana yang berani buat pengakuan sampah kayak gitu,"

Egar menghela nafas, ada secuil perasaan lega saat mendengar sepenggal kalimat yang keluar dari mulut Langga.

"Tapi Gar..." Sagara menginterupsi, daritadi dia diam saja, rupanya kepalanya penuh sehingga tak tahu mana yang harus dikeluarkan lebih dulu,

"Kalo misalkan yang buat rumor itu emang mantan lo gimana?"

Spontan Egar melotot, kaget mendengar celetukan sang leader,

Fake Case [AERIIZE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang