09. RieverZe

81 7 0
                                    

"Kenapa memilih RieverZe sebagai nama grup?"

Sagara yang berperan sebagai leader itu berdehem sekali sebelum menjawab pertanyaan dari seorang wartawan perempuan yang sengaja mereka panggil untuk meliput wawancara debut mereka,

"RieverZe sebenarnya singkatan dari Rizz The Universe yang artinya mengguncang dunia," Kata sang leader yang spontan membuat wartawan di depan mereka itu bergumam kagum. Bukan hanya si wartawan sebenarnya, keenam anggota yang lain pun masih belum bisa menghilangkan perasaan berdebar sejak pertama kali nama grup band mereka dicetuskan beserta filosofinya.

"Karena dalam sebuah nama pasti ada doa dan harapan. Silahkan untuk berekspektasi tinggi karena kita selaku anggota pun demikian. Lambungkan dulu harapan setinggi mungkin, lalu dilanjut dengan usaha sampai titik darah penghabisan." Lanjut Sagara yang mengundang sorak sorai dan tepuk tangan kompak dari semua yang berada di ruangan wawancara kala itu.

"Untuk klub penggemar, sudah ada?"

Pertanyaan selanjutnya kini akan dijawab oleh Saudagar,

"Got Rizz," Jawabnya disertai senyum bangga,"bukan cuma kita yang harus mengguncang dunia, tapi penggemar juga,"

Si wartawan manggut-manggut, dia kembali menggulir tablet yang berada diatas langkahnya untuk mencari pertanyaan berikutnya.

"By the way, RieverZe berarti grup band ketiga dibawah naungan Symphony In The Morning," Para anggota mengangguk sebagai respon atas pernyataan barusan,

"The Dreamer, senior kalian adalah grup band yang namanya harum di dunia permusikan, dan satu lagi Moon Phase, girl band yang baru-baru ini debut dan lagi naik daun pun popularitasnya langsung melejit. Kira-kira kalian sanggup untuk menyambangi senior-senior kalian?"

Kali ini giliran si bungsu yang menjawab,"We're RieverZe and we can rizz the universe. Sesuai sama slogan kami. Wejangan dan dukungan dari para senior kami berhasil menumbuhkan doktrin agar kami yakin kalau RieverZe memang mampu mengguncang dunia,"

Lagi-lagi tepuk tangan memenuhi ruangan wawancara. Pertanyaan barusan menjadi pertanyaan terakhir sebelum akhirnya juru kamera dan sutradara yang sedang merekam wawancara barusan memberi kode kalau rekaman sudah selesai.

Para anggota mengucap terimakasih pada semua kru, mereka juga mengalami sang wartawan.

"Beritanya akan disunting terlebih dahulu. Selambat-lambatnya akan diposting dua hari setelah dapat acc dari ketua kami dan pak Septihan tentunya," Kata si wartawan sambil mendongak sedikit karena anggota RieverZe di hadapannya itu sangat menjulang,

Sebagai leader, Sagara menanggapi kalimat si wartawan tadi,"Baik kak, kami tunggu. Terimakasih atas kerjasamanya,"

Salam sapa dilakukan sebagai formalitas sebelum mereka semua meninggalkan pekerjaannya. Anggota RieverZe pun masih menunggu aba-aba dari manajer mereka soal apa yang harus dilakukan setelah ini.

Omong-omong soal manajer, kemana ya dia?

"Bang Aris kemana ya?" Tanya Sagara pada Sultan karena kebetulan mereka berdiri berdampingan, Sultan jadi ikutan celingak-celinguk, berkat previlege tubuh yang tinggi dan matanya yang jeli dia berhasil menangkap eksistensi pria dengan rambut gondrongnya yang dikuncir tengah berbincang dengan asisten CEO di dekat pintu keluar ruangan ini,

"Oh itu!" Katanya,"bang Aris!"

Yang dipanggil menoleh, ia pamit sebentar dengan lawan bicara sebelum akhirnya menghampiri artisnya lantas menyalami mereka satu per satu. Meski sebetulnya mereka sudah saling kenal karena Aris merupakan salah satu staf yang sering andil untuk mengurusi peserta pelatihan kala itu.

Fake Case [AERIIZE]Where stories live. Discover now