"Gue uda biasa sendirian," jawab Lynn santai.
"Tapi Lynn..."
"Emang Lo kira gue di Jepang tinggal sama siapa? Gue sendirian juga kali. Eh, ada Akane-san sih asisten rumah tangga Gue di sana."
"Tinggal di rumah gue aja," suruh Kyra.
"Bener Nyokap-Bokapnya pasti seneng banget liat lo balik. Bisa halangin nih anak kalau cari masalah juga kan..." imbuh Rhea.
"Enak aja. Gue nggak pernah cari masalah ya. Lo itu!" balas Kyra tak terima.
Lynn hanya tertawa melihat kelakuan kedua orang sahabatnya yang sangat dirindukannya ketika di Jepang. Mereka hanya bisa berkirim pesan melalui pesan singkat melalui media sosial dan semacamnya.
"Gimana lo di Jepang? Dapet dong satu..." goda Kyra seraya menatap Lynn penuh selidik.
"Satu apaan?" tanya Rhea berlagak bego.
"Cowok lah!" sahut Kyra dengan gemas.
Lynn tak segera menjawab pertanyaan Kyra malah menghembuskan nafas dengan berat seolah memikirkan sesuatu. Dengan sabar Kyra dan Rhea menunggu jawaban dari Lynn. Mereka tahu bahwa sahabatnya ini dekat dengan seseorang tapi belum tahu lanjutan ceritanya.
"Ditolak deh gue pasti," jawab Lynn lemah.
Seketika kedua orang temannya itu saling berpandangan lalu menatap Lynn kembali dengan pandangan penuh tanya.
"Lo belum ngomong?" tanya Rhea. Lynn menjawab dengan gelengan pelan.
"Kenapa?" tanya Kyra dengan ke-kepoannya.
"Karena pasti ditolak ngapain juga gue ngomong. Kepo banget sih lo berdua!"
"Aneh lah kalo lo ditolak. Lo kan cantik Lynn... nggak mungkin! Orang Jepang meskipun katanya cantik-cantik tapi gue yakin masih cantik lo juga!"
"Bener kata Rhea! Kecuali kaloo..." Kyra sengaja menggantug kalimanya untuk membuat kedua sahabatnya ini penasaran.
"Kalo apa?" tanya Lynn penasaran.
"Kalo dia itu GAY! jangan-jangan dia itu member-nya pasukan melambai!!" seru Kyra dengan yakinnya, yang disambut Rhea dengan tertawa keras. Lynn menghadiahi sebuah jitakan dengan sebal. Kyra mengeluh kesakitan tapi tak berusaha membalas.
"Sembarangan lo! Dia udah punya cewek! Anggep gue adik doang... udah!" Sahut Lynn jengkel.
Rhea tertawa terbahak-bahak sedangkan Kyra hanya bisa meringis mendengan pernyataan Lynn.
"Kocak lo Ra sumpah!" ucap Rhea di sela-sela tawanya.
"Bukan salah gue dong... secara di sana kan kaum gay sama lesbian banyak banget. Kalo Lynn ditolak kan otomatis gue mikirnya gitu," Kyra berusaha membela diri. Lynn hanya bisa berdecak keras.
"Udah ah diem lo. Ngakak gue sumpah." Suruh Rhea. Wajahnya yang tadi tertawa lebar-lebar berganti dengan sangat serius.
"Btw Lynn, lo tau kan dia sekolah di sini juga?" tanya Rhea.
"Tau lah... karena itu gue pilih sekolah di sini," jawab Lynn yakin.
"Maksud lo?" tanya Kyra bingung.
"Ntar deh gue ceritain sama lo berdua."
"Hai cantikk... reunian aja sih. Masa sampai lupa ada tiga cowok ganteng di sini," kata Bryan sambil mengerling ke arah Lynn.
"Btw, nama lo siapa? Gue Bryan," tanyanya sambil mengulurkan tangan kanannya meminta salaman pada Lynn.
"Gue Lynn..." jawabnya sambil tersenyum ramah.
Bryan terlihat sangat terpesona dengan wajah cantik Lynn. Buru-buru dia mengubah raut mukanya dan memperkenalkan Maurer dan Daryl yang sedari tadi diam menyaksikan keberisikan ketiga gadis itu. Lynn tersenyum ramah pada Maurer dan Daryl.
"Kayaknya lo yang paling feminim dari antar dua temen lo ini ya." kata Bryan lagi.
"Jadi lo bilang. Gue sama Kyra ini petakilan gitu?" protes Rhea.
"Nggak gitu maksudnya. Kalian mah keren." ralatnya sambil menunjukan dua jempol miliknya pada Rhea. Membuat Lynn terkikik geli.
"Lo berdua buat ulah ya? Ngapain sampai ke ruang BK? Kan lo berdua anak baru?" Tanya Lynn yang baru saja tersadar bahwa kedua temannya ini salah masuk ruangan.
"Mereka berantem. Hajar anak orang sampai bonyok di lapangan sekolah," jawab Bryan sebelum Kyra dan Rhea sempat buka mulut.
"Kayak Lo bertiga nggak aja," sahut Rhea sambil menatap Bryan tajam.
"Kan kita ngebela diri aja."
"Jadi menurut Lo, Gue cari gara-gara duluan?" sergah Rhea.
"Nggak dong... Lo juga ngebela diri aja kok dari pacar Manda. Ngomong-ngomong Gue suka deh sama Lo. Jadian sama Gue dong," pinta Bryan dengan tatapan penuh cinta pada Rhea.
"Ogah!"
Mendengar jawaban Rhea, Bryan hanya tersenyum lebar. Bu Mita masuk ke dalam ruangan dan mempersilahkan mereka berenam pergi ke kelas. Hukuman untuk mereka akan diberitahukan ketika pulang sekolah nanti, jadi intinya pas pulang sekolah, mereka berlima harus ngumpul di sini lagi.
"Gue pasti dapetin lo." kata Bryan setengah berbisik tepat di kuping kanan Rhea ketika dia akan keluar dari ruang BK. Rhea hanya bisa menatap Bryan risih.
◇◆◇◆◇
BẠN ĐANG ĐỌC
I'm Not A Troublemaker #1
Tiểu Thuyết ChungTiga cewek cantik, jago berantem berada di satu kelas yang sama dengan geng cowok yang mengganggu hidup mereka. Lynn, Kyra, dan Rhea harus menghadapi kelakuan Maurer, Daryl, dan Bryan yang absurd. Kyra dan Rhea yang moody, mudah emosi, mudah bt tent...
PART 6
Bắt đầu từ đầu
