2.2

575 56 18
                                    


Zee terbangun dari tidurnya setelah menghabiskan malam dengan menangis dan tanpa nunew di samping nya.

Nunew pasti sangat kecewa dan merasa jijik padanya, karena nunew mengetahui bahwa dirinya lebih banyak berhubungan badan dengan joss dari pada dirinya.

Zee kembali menangis ketika sadar bahwa semua kehancuran yang ia rasakan adalah murni karena kesalahan nya.

Kepalanya pusing karena terlalu banyak menangis bahkan perih di pipinya bekas tamparan sang paoi masih bisa zee rasakan tapi zee paksakan untuk pergi ke kamar mandi untuk mandi agar diri nya lebih segar.

Sebelum itu zee hendak mengambil pakaian ganti di dalam lemari tapi ia malah mendapat kejutan setelah membuka lemari itu.

"Hah...ini dimana...dimana baju baju nunew"panik zee sambil melihat lihat ke sekitar, salah satu koper yang ada di kamar mereka tidak ada, hal itu kembali membuat zee tersadar bahwa  dirinya kini di tinggalkan, zee tidak layak mendapatkan maaf dari nunew, nunew nya pergi karena muak.

Mungkin zee hanya tinggal menunggu surat gugatan cerai dari nunew yang akan menghampirinya kapan saja.

Tubuh zee merosot, dia baru menyadari bahwa nunew ternyata begitu penting bagi nya.

"Nhu...maafkan aku jangan tinggalkan aku nhu, hia sayang nhu"lirih nya, membenamkan wajahnya di telapak tangannya zee merasa sangat bodoh saat ini, dia benci, benci dirinya sendiri.

Tok...tok..tok

Ketukan pintu membuatnya terbangun dari duduknya.

Seorang pelayan mengatakan bahwa zee harus turun untuk sarapan, zee hanya mengangguk saja lalu kembali menutup pintu untuk membersihkan diri terlebih dahulu.

Ternyata zee tidak sendiri, ada yuan yang duduk di meja makan dengan sarapannya.

"Mami..."

"Cepat makan, jangan buat cucu ku kelaparan"

Kemana mami yang cerewet itu, yuan terlihat cuek bahkan wanita itu tak menatap nya sama sekali dan fokus memakan nasi goreng di piringnya sambil memainkan ponsel.

Di rumah itu memang hanya ada yuan, zee dan beberapa pelayan karena lian,xiao, dan lin lemah kalau kata yuan...

Kenapa begitu... itu karena tadi malam, ketika mereka meninggalkan zee sendirian di ruang keluarga.

____flashback

"Zee harus di berikan pelajaran"kata yuan.

"Pelajaran seperti apa mi, jangan macam macam dia sedang hamil besar"kata lian, walaupun dia kecewa dan tadi sempat marah dan kelepasan menampar pipi zee tetapi zee tetaplah anak nya.

"Kita harus diamkan dia sampai dia sadar kalau dia butuh kita dan semakin sadar bahwa kesalahan yang dia buat itu besar, kita harus cuek sama dia biar dia tau rasa"

"Maksud mami kita harus pura pura gak peduli sama hia?"ucap nunew.
Yuan mengangguk.

"Papi mau ke amrik deh, papi gak tega, tadi aja papi cuma kelepasan"ucap lian.

"Papi! Tegas dong sama anak nya tadi aja marah marah sampe tampar anak nya"
Marah yuan.

"Yu, aku juga gak bisa ah aku pulang aja deh"xiao mengangguk setuju atas ucapan istri nya.

"Dih, kok kalian gitu sih? Masa cuma kayak gitu aja gak bisa?"

"Mi kamu jangan macem macem, kamu suka nekat kaya anak kamu"ungkap lian membuat yuan memutar bola matanya dengan malas.

"Yasudah terserah, sana kalian pergi aja aku mau kasih tau anak aku sendiri aja"

Perdebatan singkat itu berakhir dengan akhir yang membuat yuan berdecih.

Lin dan xiao kembali memasukan pakaian mereka kedalam koper, niat mereka memang ingin menginap untuk menemani zee di kehamilan nya yang mulai membesar tapi karena ada rencana dari yuan mereka memilih pergi, mereka tak sanggup mereka tak tega walaupun ada rasa kecewa.

"Ibu...ayah kalian mau kemana, ibu...ayah jangan pergi zee minta maaf"

Lin hanya diam tak berani menatap wajah menantunya yang menahan mereka.

"Ibu-"zee menyentuh tangan lin tapi wanita itu malah berjalan pergi sambil menarik kopernya.

Zee diam mematung karena tindakan reflek dari lin itu seakan mengatakan jika lin tak ingin melihat nya maupun di sentuh nya.

Tak jauh beda dari lin, xiao malah pergi ketika zee belum sempat menyentuhnya membuat tangan zee menggantung tanpa tujuan.

Zee kembali menangis sambil terduduk persis di depan tangga.

Lalu tak lama lian lah yang turun dari tangga, lagi lagi zee memohon untuk lian tinggal dan lagi lagi zee mengatakan kata maaf berkali kali bahkan zee memeluk kaki papinya.

Lian menghela nafas, lalu menatap wajah zee dari atas karena posisinya lian berdiri dan zee duduk.

"Papi harap kamu bisa belajar, papi gak mau anggap kamu anak papi lagi kalo ulangi kesalahan yang sama..."
Lian meremas pelan rahang zee dengan sebelah tangan nya membuat mereka saling tatap.

"Mengerti?"kata lian dengan datar.

Zee mengangguk ribut lalu lian menghempas wajah zee dan pergi begitu saja

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Zee mengangguk ribut lalu lian menghempas wajah zee dan pergi begitu saja.

Tbc....sorry kalo makin gak jelas, tunggu update selanjutnya ya vote dan komen ya.

Semoga update yang selanjutnya aku nulisnya lebih seru ya!

SWITCH (zeenunew-nunewzee)Where stories live. Discover now