16 - Tidur Berdua

406 53 22
                                    

Matahari yang mulai muncul dengan menebarkan sinarnya pada bumi kini mulai menggangu tidur seorang Alga

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Matahari yang mulai muncul dengan menebarkan sinarnya pada bumi kini mulai menggangu tidur seorang Alga. Matanya perlahan terbuka, netra mata yang indah berwarna biru itu terlihat. Ketika dirinya ingin beranjak untuk bangun, ada sesuatu yang akhirnya membuat ia mengurungkan niatnya karena ada seorang gadis mungil yang masih tertidur pulas berbantalkan salah satu lengannya.

Alga memperhatikan dengan intens ke arah Salsa. Baginya Salsa adalah ciptaan Tuhan yang begitu sempurna, ia menyelipkan anak rambut sang istri ke belakang daun telinga. Ketika mengingat kejadian tadi malam membuat Alga malu sendiri akhirnya.

Pikiran Alga dan Salsa ternyata tadi malam tidak sejalan, betapa mesumnya dia memikirkan hal yang tidak-tidak. Meski berstatus sebagai suami dan istri tidak membuat Alga gegabah, ia ingin Salsa menerima dirinya sepenuhnya bukan atas paksaan.

Mereka berdua bermain game tidak kenal waktu tadi malam.

Dengan hati-hati Alga mencoba melepaskan lengannya dari Salsa, ia tidak ingin gadisnya terbangun karena pergerakan dirinya.

"Enghh~" Salsa menggeliat, tangannya tanpa sadar menyelinap masuk ke dalam piyama tidur Alga untuk mencari kehangatan.

Alga yang mendapati tangan Salsa yang mengelus dada bidangnya sesekali itu, kini merasa hawa di sekelilingnya memanas, napasnya tidak leluasa seperti sebelumnya. Semburat merah pada pipinya hadir, pikiran yang tidak-tidak kembali menghampiri otaknya.

"Sadar!" Ucapnya pada diri sendiri seraya mengusap wajahnya kasar.

Merasa terganggu, Salsa yang awalnya tidur perlahan membuka matanya. "Emmh, silau!" Protesnya ketika merasa sinar matahari menggangu dirinya.

Alga menutupi sinar itu dengan tangannya agar Salsa tidak merasa silau lagi, sedangkan Salsa yang memang tidak berniat untuk tidur lagi menatap sang suami dari dekat.

"Wah gantengnya," gumam Salsa.

Salsa begitu kagum dengan wajah Alga. Wajah lelaki itu seolah di pahat dengan sangat sempurna, salah jika ada yang mengatakan seorang Alga jelek. Nyata tidak sama sekali, dengan mata biru terang yang begitu menyejukkan, rahang yang terbentuk sempurna dan hidung yang mancung. Alga seperti seorang dewa karena bagi Salsa karena saking tampannya.

Tatapan Salsa pada wajah Alga berhenti di bibir, bibir ranum yang begitu cantik pikir Salsa. Tanpa pikir panjang Salsa memajukan wajahnya kemudian memberikan ciuman pada bibir Alga.

"Morning kiss, hehe," ucap Salsa dengan cengiran polosnya.

Alga menatap intens sang istri, padahal ia menahan diri sekuat tenaga tapi malah di luluh lantakkan hanya karena sebuah ciuman singkat oleh Salsa.

"Salsa boleh dorong Alga kalo nggak suka," ucap Alga yang perlahan memajukan wajahnya.

Bibir mereka kembali saling bertautan, Alga melumat pelan bibir merah muda itu dengan lembut. Salsa yang terbuai menikmati dan membalas lumatan Alga walau gerakannya masih canggung, Salsa tidak lihai dalam berciuman.

TRANSMIGRASI SALSA [ ON GOING ]Where stories live. Discover now