TRANSMIGRASI SALSA [ ON GOING ]

15 - Kebenaran Tentang Aviva

Belum selesai kehebohan yang dibuat Salsa atas pernyataan dirinya soal hubungannya dengan Alga, kini bertambah lagi karena sebuah pelukan yang Salsa berikan untuk Alga.

Satu sekolah menjadi heboh bukan main, banyak yang membicarakan Alga dan Salsa. Mereka menjadi topik yang sangat hangat di kalangan para murid, bahkan guru mengetahui hal tersebut tapi mereka hanya merespon sekadarnya saja. Para guru tahu Salsa yang suka bertingkah dan saking lelahnya menegur sedangkan Alga adalah murid paling pintar yang SMA Cakrawala miliki.

"Sumpah! Gue liat dengan mata kepala gue sendiri, cok!"

"Jadi Salsa kepincut korbannya sendiri?"

"Kalo diliat-liat Alga ada ganteng-gantengnya ya."

"Dia juga kayaknya pernah ngobrol bareng inti geng Eleuther ya?"

"Nikmat mana lagi yang kau dustakan? Di sekolah ada Charon sama Eleuther aja udah seneng banget! Di tambah ada cowok cute kayak Alga."

"Lihat ekspresi Alga kemaren nggak sih? Sumpah cute banget!"

Banyak sekali bisikan demi bisikan bisa di dengar oleh Salsa dengan sangat jelas. Perbuatan yang ia lakukan kemarin memang membuat heboh. Karena sudah heboh Salsa tidak mungkin mundur begitu saja.

Salsa melirik ke arah samping, terlihat Alga yang menjulang tinggi sedang beriringan dengannya. Salsa menautkan jemarinya kepada jemari Alga, sontak hal tersebut membuat Alga berpaling menatap istrinya dengan pandangan terkejut.

"Kepincutkan lo sama Alga gue yang ganteng!" Batin Salsa senang.

"Salsa masuk dulu Alga!" Ucap Salsa yang langsung memasuki kelasnya ketika sampai.

Alga yang melihat tingkah Salsa sejak kemarin di buat salah tingkah bukan main, bagaimana tidak? Salsa tidak lagi menggunakan lo-gue kepadanya. Dia pikir Salsa yang bertingkah manja hanya akan sementara, tapi nyata tidak.

Sejak kemarin Salsa bersikap manja kepadanya dan itu sangat tidak baik bagi jantungnya. Salsa terlalu imut.

❁❁❁❁❁

Senyuman seorang Alga sangat terlihat, sejak tadi tidak pernah pudar senyuman di wajahnya membuat para teman-temannya menatapnya heran.

"Karena Salsa nih pasti," celetuk Sagara dibalas anggukkan oleh Haidan.

"Buah manggis buah pepaya, Salsa manis Alga yang punya," pantun Haidan.

Semburat merah semakin terlihat ketika Alga yang walaupun tenggelam dalam pikirannya tetap bisa mendengar pantun dari Haidan.

"Ayo makan gue traktir," ucap Alga yang penuh semangat.

"Alhamdulillah, buat hati kawan senang memang dapat banyak pahala," rangkul Pramudya kepada Alga.