❣️Find You ~ 14

3.7K 225 41
                                    

dedicated to JisooIndo

'Gue nikahin Natasha sekarang aja kali ya?'

- Sean

***

Natasha merentangkan kedua tangannya ke atas untuk menggeliat usai keluar dari sebuah Mall bersama Nisa. Kalau bukan karena paksaan sahabatnya itu, mungkin sekarang dirinya masih rebahan di atas ranjang. Jujur saja, sejak bertemu Sean kembali, energi Natasha cepat habis dan ingin rebahan saja di hari libur.

Tangan kanan Natasha di atas matanya untuk menutupi wajahnya dari terpaan sinar matahari di sore hari ini. Kaca mata cokelat yang bertengger di hidungnya tak dapat melindungi sepenuhnya dari sinar terik itu. Sementara tangan kanannya sibuk memegang segelas Thai Tea.

"Ke taman dulu, yuk, duduk-duduk gitu," rengek Nisa.

Natasha memandang heran sahabatnya itu. "Lo gak cape kapa?"

"Capek sih, eh nggak, tapi capek juga, tapi-"

"Keknya otak lo masih ketinggalan di dalam bioskop," potong Natasha cepat.

Nisa tertawa mendengar jawaban Natasha. "Yaudahlah Nat. Masih sore ini. Lo mau ke mana sih buru-buru pulang aja?"

"Mau ke pulau."

"Ha? Pulau apa?"

"Pulau kapuk," jawab Natasha singkat.

Kontan Nisa menimpuk lengan Natasha dengan kantong berisi boneka yang baru dibelinya. "Lo mah rebahan mulu!" cibir Nisa.

Lo gak tahu sih gue mengalami tekanan batin, batin Natasha.

"Yuk, yuk, yuk, kita ke taman," ajak Nisa yang menyeret lengan Natasha ke sebuah taman di samping Mall. "Enak tahu sore-sore gini duduk-duduk di taman, menikmati angin sepo-sepoi sambil menunggu matahari terbenam."

"Dih anak senja lo?"

"Anak emak sih," jawab Nisa yang dibalas dengan toyoran oleh Natasha.

"Itu apaan rame-rame?" tanya Natasha yang perhatiannya teralihkan oleh sekumpulan orang-orang yang bersorak di pinggir lapangan.

"Palingan juga ada yang tanding basket," jawab Nisa sembari mengedikkan bahunya.

Bisa dibilang lingkungan mall itu sangat strategis di mana pusat perbelanjaan, taman, lapangan basket, dan GOR terletak berdekatan. Pantas saja Nisa sangat betah berada di sana. Sepertinya sudah menjadi rumah kedua bagi Nisa.

"Duelnya sengit banget, Bro!" kata seorang laki-laki kepada temannya. Mereka berjalan cepat menuju lapangan basket sembari berceloteh saat melewati Natasha dan Nisa.

"Lo harus nonton sih! Ayo buruan! Ganteng-ganteng lho!" sorak seorang perempuan yang menarik tangan temannya untuk segera mendekati lapangan basket.

"Katanya sih mereka tanding untuk memperebutkan seorang cewek. Kalo gue mah dapet siapa aja boleh. Ganteng-ganteng soalnya."

"Emang seseru apa sih?" tanya Nisa yang heran mendengar pembicaraan orang-orang. "Kita lihat juga, yuk!" ajaknya. Natasha hanya mengangguk karena sebenarnya ia pun penasaran.

Banyaknya kerumunan orang-orang membuat Nisa dan Natasha tidak bisa melihat jelas siapa yang bertanding. Mereka hanya bisa mendengar sorakan-sorakan penonton saat bola basket berhasil masuk. Tiba-tiba Nisa terkesiap sembari memegang erat tangan Natasha. Tatapannya terpaku pada dua orang yang saat ini tengah bertanding.

"Apa sih?" tanya Natasha heran.

"Lo tahu nggak siapa yang tanding sekarang?" tanya Nisa dengan mata membulat menatap Natasha.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 10 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Find YouWhere stories live. Discover now