❣️Find You ~ 6

7.7K 226 24
                                    

dedicated to zelavennya

***

Telah terjadi aksi unjuk rasa di kolom komentar 'Find You' hingga menyebabkan para warga menderita sakit kepala karena uring-uringan dan menahan rasa rindu. Sedangkan authornya adalah pengacara alias pengangguran banyak acara sehingga hampir setiap hari melakukan aktivitas tes, interview, tugas part time dan freelance demi sesuap nasi (lebay banget astaaagaa). Maklum, Sean nggak ngebagi sahamnya ke author.

Nih ada pesan dari Sean:

"Baru gue tinggal seminggu udah kangen. Gimana bisa ngelupain gue?"

- Sean

***

Eh, absen dulu, siapa yang udah PO Novel AIY???? Yuk bisa yuk tinggal seminggu lagi PO.nya. Udah nggak sabar mau ngadain give away, huhu.

***

21+! Sangat tidak direkomendasikan untuk dibaca ketika puasa!

***

"Nat!" sorak Nisa menyambut kedatangan Natasha. Ia memeluk rekan sekaligus sahabatnya. "Aaaa terharu gue. Akhirnya lo balik lagi. Lo sukses bikin gue kaget tau'. Tiba-tiba aja Kak Rita bilang lo mau resign. Yang bener aja euy. Lo tega ninggalin gue?"

Natasha tersenyum dan mengusap punggung Nisa. "Drama banget, sih,"

"Biarin!"

"Eh lo nangis?" tanya Natasha yang mendengar isakan Nisa. Ia memegang lengan Nisa dan menatap wajah rekannya itu.

"Iya. Lo sih."

"Jangan nangis, dong. Kan gue udah balik sekarang. Sorry ya," kata Natasha seraya menyodorkan tisu ke Nisa.

"Lo duduk dulu. Biar gue buatin lo cokelat hangat kesukaan lo," ucap Nisa sembari menuntun Natasha untuk duduk di kursi.

"Nggak ngerepotin?" tanya Natasha sembari tersenyum lebar.

"Nggak, dong. Ini dalam rangka menyambut kedatangan lo kembali."

Natasha menggelengkan kepala sembari tersenyum simpul. Ia memandang meja kerjanya yang masih rapi. Tanpa sadar, matanya berkaca-kaca. Ah, rupanya Natasha terlalu rindu dengan lingkungan kerjanya. Semoga saja keputusannya sudah tepat. Ia berharap tak ada lagi gangguan dari Sean.

"Nih, cokelat hangat ala Nisa. Cobain," ujar Nisa sembari menggeser kursinya untuk lebih dekat dengan Natasha.

"Emang apa bedanya sama yang lain dan biasanya?"

"Cobain dulu."

Natasha menyesap cokelat hangat itu dan menatap Nisa. "Sama aja. Gak bedanya."

"Yah, padahal udah gue kasih racun," kata Nisa dengan raut kecewa.

"Yang bener lo," mata Natasha melebar mendengar penuturan Nisa.

"Haahahha... nggak, dong. Itu gue buatnya dengan penuh rasa cinta, lo. Masa' lo nggak bisa ngerasain, sih?" tanya Nisa cemberut.

"Ya, ya, ya. Makasih banyak, ya. Enak banget, kok."

Baru hari pertama Natasha kembali masuk kerja bukan berarti ia berleha-leha layaknya anak baru. Tugasnya sudah menumpuk, bahkan email yang belum dibacanya sudah ratusan ribu. Dari pagi hingga menjelang jam makan siang, Natsha berkutat di depan komputernya, entah itu mengerjakan laporan, mengembangkan strategi baru untuk pemasaran produk baru, dan meeting dengan tim talent.

Find YouWhere stories live. Discover now