❣️Find You ~ 9

5.9K 241 36
                                    

dedicated to ZenithKey

Yuk yg belum PO Novel AIY, masih ada waktu lho karena besok terakhir!! Yuk buruan order!! 😉

"Boleh?"

- Sean

***

"Lo udah tahu hasilnya, Nat?" tanya Sean yang menatap wanita cantik di depannya. Wanita itu hanya menatap kosong pemandangan di luar jendela. Setelah tahu hasil pemeriksaan dokter bahwa ia keguguran, wanita cantik itu hanya diam. Ia tak tahu harus menanggapi bagaimana. Sedih? Sudah pasti karena ia gagal menjadi seorang ibu yang bisa melindungi janinnya. Senang? Bisa jadi, karena ia belum siap memiliki seorang anak. Apalagi wanita itu belum menikah dan belum tentu Sean mau mengakui anak itu.

"Lo udah tahu sebelumnya kalo lo hamil?" tanya Sean lagi karena ia beranggapan bahwa diamnya Natasha adalah jawaban 'ya' dari pertanyaannya. Ia menatap tajam Natasha yang masih pucat.

Lagi-lagi Natasha tak menjawab hingga membuat Sean mengetatkan rahangnya. "Kenapa lo gak ngasih tahu gue?"

Natasha menatap tajam Sean. "Bukan urusan lo."

"Jelas itu urusan gue juga, Nat. Dia anak gue juga," timpal Sean yang mengepalkan tangannya.

Natasha mendengus. "Tahu dari mana lo kalo dia sudah pasti anak lo?"

"Lo cuma tidur sama gue dan gue tahu itu."

"Bisa jadi gue tidur sama cowok lain dan itu anaknya dia."

Sean mencengkram rahang Natasha dengan emosi. "Gue yakin lo cuma tidur bareng gue," kata Sean menatap dalam mata Natasha. "Asal lo tahu, gue memang sengaja buat lo hamil biar lo gak bisa lagi menghindar dari gue."

Natasha mengerjap dan matanya mulai berkaca-kaca. Sungguh perkataan Sean begitu menusuk hatinya. "Lo jahat banget," lirihnya. "Gue gak sudi punya anak dari lo!" desisnya.

Sean semakin erat mencengkram rahang Natasha. "Jangan buat gue emosi, Nat. Kenapa lo gak sudi punya anak dari gue?"

"Lo manusia paling brengsek yang pernah gue temui! Buat apa lo menginginkan anak dari gue? Lo udah punya Shakila."

"Cuma lo yang gue mau, Nat, bukan yang lain! Lo gak tahu kan gimana perjuangan gue buat nemuin lo?! Dan sekarang ketika gue udah nemuin lo, lo malah nolak gue?!"

Sean melumat bibir Natasha dengan emosi dan memaksa mulut Natasha untuk terbuka. Sementara Natasha memberontak menjauhkan diri dari Sean. Air matanya mulai menetes saat Sean menggigit bibirnya dan berhasil menelusupkan lidahnya ke dalam mulutnya.

"Ya ampun, Sean!" pak Charlie menarik tubuh Sean dengan sekuat tenaga hingga ciuman itu terlepas. "Apa yang kamu lakukan?!"

Dengan napas terengah-engah, Sean menatap Natasha yang memeluk lututnya dan tergugu.

"Lebih baik kamu keluar dulu dari ruangan Natasha. Kamu tenangkan dirimu dulu," saran pak Charlie.

Sean berjalan keluar dan menutup pintu dengan sangat kencang hingga Natasha berjengit kaget.

"Saya minta maaf atas sikap Sean," kata Pak Charlie menyesal. "Tolong dimaklumi dan dimengerti sikap Sean. Itu semua karena dia merasa tak bisa melindungi kalian. Dia begitu mencintai kalian."

"Kenapa harus saya yang mengerti Sean?" tanya Natasha menatap heran pak Charlie. "Dia saja sering seenaknya kepada saya. Saya sering terluka atas sikap anak Bapak lho."

Natasha sudah tak peduli lagi kalau Pak Charlie adalah mantan atasannya. Menurutnya, ini sudah masuk ranah pribadi, biar saja Pak Charlie memandangnya kurang ajar atau bagaimana. Ia hanya punya dirinya sendiri untuk bertahan.

Find YouUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum