❣️Find You ~ 3

5.7K 189 26
                                    

dedicated to kariyuuuuu

***

Disclaimer! Warning 21+

Sangat tidak disarankan untuk dibaca selain malam hari sampai sebelum sahur buat yang lagi puasa.

Bisa disave dulu, okay :)

***

"Kantong belanja itu namanya Brengsek, ya?"

- Natasha

***

Ini beneran cuma berdua ? batin Natasha, menatap punggung Sean yang berjalan di depannya.

"Sudah sarapan kan?" tanya Sean yang berhenti tiba-tiba. Untungnya, Natasha tidak menabrak punggung kokoh itu.

"Sudah, Pak," jawab Natasha singkat.

Apa? Lo mau gue tanyain balik? Gue bukan Mak lo! batin Natasha yang membalas tatapan Sean.

Sean mengangguk. "Mau dibantu?" tawar Sean yang melihat barang bawaan Natasha.

Natasha menggeleng. Ia masih mampu membawa barang bawannya, toh cuma koper kecil, ransel kecil, dan tas laptop. Sean tersenyum. Entahlah apa arti senyumannya.

"Ada yang mau ditanyakan?"

"Mmm.. ini cuma kita berdua aja, pak Sean?"

Bisa nggak sih ni orang langsung jawab aj? Kenapa harus ngeliatin gue dulu? Mana lama lagi.

"Ya, cuma kita berdua," jawab Sean santai. "Keberatan?"

Banget, Anjir!

Sean langsung berbalik dan menuju resepsionis untuk memproses reservasi mereka. But wait, kenapa jadi Sean yang mengurus semuanya? Bukannya itu tugas sekretaris, ya? Ah sudahlah! Natasha bodoh amat. Bagus deh kalau Sean mandiri, toh jadi sekretaris dadakan dan pengganti juga bukan kemauannya. Kalau pun nanti ia dinilai jelek performancenya, ya yaudah, mau gimana lagi.

"Terima kasih," ucap Sean sembari menggenggam kunci kamar.

"Ehm, pak Sean, kenapa kuncinya cuma satu?" tanya Natasha keheranan.

"Kamar yang avail cuma satu."

"Terus saya gimana, dong?" tanya Natasha dengan nada suara 1 oktaf lebih tinggi.

"Ya sudah kita satu kamar saja," jawab Sean begitu ringan sembari berjalan menuju lift.

Wah bener-bener gila ni orang!

Natasha mempercepat langkahnya untuk mengejar Sean. "Pak, saya bisa pesan hotel lain di sekitar sini juga."

Sean menekan angka 11 dan pintu lift tertutup. "Kamu tahu kan tempat meetingnya di hotel ini? Kalau kamu ada di hotel lain akan memakan banyak waktu yang terbuang. Komunikasi jadi terhambat."

Alasan macam apa itu?

"Pak Sean, saya usahakan akan mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik. Pak Sean tidak perlu khawatir. Saya yakin komunikasi kita akan berjalan lancar."

"Tidak! Lumayan untuk menghemat pengeluaran," ujar Sean sembari berdiri tegak menatap pintu lift.

Natasha melotot. Selain brengsek, ngeselin, mesum, maniak seks, ternyata pelit juga!

Tanpa sadar Sean tersenyum kecil menatap Natasha dari pantulan pintu lift. Wanita itu sedang mengomel tanpa suara.

"Apa yang kamu takutkan?" tanya Sean tiba-tiba menyandarkan punggungnya di dinding lift bagian belakang.

Find YouWhere stories live. Discover now