❣️Find You ~ 12

6K 228 34
                                    

dedicated to xxxxx0406

21+

"Kenapa dia selalu seenaknya saja?"

- Natasha

***

Sebagai permintaan maaf, Natasha mengajak Dean sarapan bersama di restoran dekat apartemennya. Sengaja Natasha datang lebih pagi supaya waktu bersama Dean bisa lebih lama. Tak dapat dipungkiri, Dean banyak membantunya selama di Australia. Jadi, ia tak enak hati jika menolak ajakan Dean.

"Sorry, ya, yang kemarin," kata Natasha saat Dean baru duduk di depannya.

"It's okay, namanya juga kerjaan," jawab Dean santai.

Pekerjaan? Natasha dirundung perasaan bersalah. Ini semua gara-gara Sean sehingga ia terpaksa harus berbohong juga.

"Lo udah pesan?" tanya Natasha.

"Udah," jawab Dean, lalu ia menatap lama Natasha. "Tapi kenapa CEO lo repot-repot jemput paksa lo, ya?" tanyanya seraya menautkan alisnya. "Itu CEO lo, kan?"

Natasha mengerjap. Pertanyaan Dean tidak salah. Namun, Natasha takt ahu harus menjawab apa.

"Mmm.. itu.."

"Permisi, nasi goreng 1 dan coffe latte 1," kata waiter yang mengantar pesanan Dean.

"Terima kasih," jawab Dean dan Natasha bersamaan. Natasha bisa bernapas lega karena kedatangan waiter itu bisa menundanya untuk menjawab.

"Kalo gue gak salah, dia bukannya cowok di masa lalu lo, ya? Sean kan namanya?"

DEG!

Acara sarapan bersama ini mengapa terasa seperti penghakiman untuk dirinya? Dean berulang kali meng-ulti dirinya. Tiba-tiba Natasha merasa menyesal mengajak Dean.

Natasha mengangguk perlahan. Tak ada jalan lain selain dihadapi. Ia lupa kalau Dean adalah tempatnya bercerita selama di Australia.

Dean mendengus. "Sempit sekali dunia ini," ucap Dean setelah menelan makanannya.

"Ya begitulah," lirih Natasha.

"Terus gimana sama perasaan lo?"

Natasha tertegun sejenak. Ia pun tak tahu harus menjawab apa. Semakin lama pembicaraan ini membuatnya tak nyaman.

"Bisa nggak kita nggak usah bahas ini?"

Dean tak enak hati. "Oh, sorry, Nat. Nat, gue cuma mau bilang, apa pun yang terjadi sama lo, lo bisa certain ke gue. Gue bakal selalu ada buat lo. Pesan gue, pilihlah laki-laki yang mengerti lo, yang sayang sama lo apa adanya, dan tidak memaksakan kehendaknya terhadap lo," ujar Dean yang tersenyum seraya menggenggam tangan Natasha.

"Thank you, Dean, lo sampe repot-repot nganterin gue," kata Natasha sebelum berjalan menuju lobi kantor.

"Nevermind," jawab Dean yang tersenyum, menampilkan lesung pipinya. Tangannya bergerak mengacak puncak kepala Natasha.

"Natasha," panggil seseorang yang membuat Dean dan Natasha menoleh.

"Sean.." gumam Natasha yang menyipitkan matanya karena silau.

"Ayo, buruan masuk!" ajak Sean seraya menarik tangan Natasha memasuki lobi.

"Iya, iya," jawab Natasha yang kewalahan mensejajarkan langkahnya dengan Sean. Ia menoleh ke belakang dan melambaikan tangannya pada Dean.

Find YouWhere stories live. Discover now