❣️Find You ~ 13

6.4K 196 34
                                    

dedicated to taeyongchick

21+

'Bisa nggak tangan jahanam ini dipotong aja?'

- Natasha

***

Sean memasang tudung hoodienya dan keluar dari mobil. Ia berjalan ke dalam sebuah café untuk bertemu seseorang. Sengaja Sean tidak memesan apa pun karena tujuannya adalah hanya untuk bertemu seseorang lalu pergi, bukan untuk berlama-lama karena mengobrol dengan orang tersebut.

"Langsung saja, apa mau lo?" tanya Sean usai duduk di hadapan lawan bicaranya.

"Harusnya gue yang tanya, kenapa lo kembali?"

"Maksud lo?"

"Kenapa lo mendekati Natasha lagi? Lo udah terlalu menyakiti dia."

Sean mendengus. "Dean.. Dean.. siapa lo? Bukan urusan lo gue mau deket sama siapa."

"Jelas urusan gue karena gue mencintai Natasha. Gue nggak rela Natasha jatuh ke lubang yang sama."

Sean menatap tajam Dean. Lancang sekali pria di hadapannya ini mengungkapkan rasa cinta untuk wanitanya. Tangan kanan Sean mengepal di bawah meja.

"Natasha tahu lo mencintai dia?" tanya Sean membuat Dean mematung. Sudut bibirnya terangkat melihat reaksi Dean. "Lo saja pengecut, tidak berani mengungkapkan perasaan lo ke Natasha dan sekarang lo mau berlagak seperti pahlawan untuk melindungi Natasha atau apalah itu. Harusnya gue gak perlu datang saja ke sini. Hanya buang-buang waktu gue saja. Tak ada gunanya sama sekali."

"Gue punya alasan sendiri kenapa gue masih belum ungkapin ke Natasha."

Sean berdecih. Ia memajukan wajahnya dan menatap tajam Dean. "Gue tekankan, Natasha itu milik gue. Selamanya akan jadi milik gue! Gak akan gue biarin siapa pun merebutnya, termasuk lo sekalipun!" serunya kemudian beranjak meninggalkan Dean.

"Gue tantang lo tanding basket," kata Dean yang berhasil menghentikan langkah Sean.

Sean menoleh dan menatap remeh Dean. "Untuk apa?"

"Buat menentukan siapa yang lebih pantas untuk Natasha."

Sean tak habis pikir dengan Dean. Bertanding basket untuk mendapatkan Natasha? Yang benar saja! Seperti bocah saja.

"Gue terima tantangan lo, tapi bukan untuk mendapatkan Natasha. Hanya membuktikan saja siapa yang lebih hebat di antara kita!" tandas Sean dengan seringainya sebelum benar-benar pergi meninggalkan Dean yang sudah siap menghajar Sean dengan tangannya yang mengepal.

***

Rita dan Natasha berjalan cepat menuju ruang meeting karena ini sudah waktunya meeting akhir bulan, di mana setiap divisi menyampaikan progress dan kendala. Mereka hampir saja terlambat karena tadi masih harus meeting dengan klien. Saat sampai di ruang meeting, semua divisi sudah datang, tinggal mereka berdua saja. Rita duduk lebih dulu dan Natasha menutup pintu ruang meeting.

Natasha berbalik dan ingin duduk. Tapi matanya mengerjap melihat susunan tempat duduk itu. Kursi yang tersisa hanya 1 dan itu di sebelah Sean.

Sial! Kenapa Kak Rita nggak duduk di sebelah Sean aja sih?!

Natasha memejamkan mata sebentar dan menghembuskan napas kesal. Ia terpaksa duduk di antara Sean dan Rita. Kekesalannya semakin bertambah saat Pak Toni selaku moderator mempersilakan divisinya untuk presentasi duluan. Belum juga napasnya teratur, sudah disuruh berpacu lebih cepat.

Find YouWhere stories live. Discover now