[29] KEPAGIAN

4.9K 710 417
                                    

GUYSSS MAAFKAN BARU UPDATE😭😭😭😭😭🙏🙏🙏🙏

Dari minggu kemarin aku pulang minimal 22.00 malemmm, jadi ga bisa nuliss🥹🥹

BTW, ceritain dong First love kamu gimanaa???

Siapp??

Happy reding💓








Selena terus-terusan memikirkan kemungkinan apa yang telah terjadi semalam. Kenapa Dicko berada di kantor polisi padahal jelas-jelas cowok itu mengatakan akan pulang ke rumahnya?

"Sel ... lo ngapain di sini?" Saat Dicko bertanya demikian, alam bawah sadar Selena secara refleks berteriak 'HARUSNYA GUE YANG TANYA!'

Selena menyipitkan kedua matanya. "Kalo gak salah, siang tadi lo bilang mau pulang ke rumah?" tanyanya yang siapapun mendengarnya pasti beranggapan Selena tengah menyudutkan Dicko.

"Gue ... kena tilang."

Ya, alasan itu memang bisa saja menjadi alasan bagus. Tapi entah mengapa Selena tidak bisa menerimanya begitu saja, ia benar-benar penasaran setengah mati dengan apa yang terjadi di balik semua ini.

Selena menatap langit-langit kamarnya yang gelap sebab lampu kamarnya sudah ia matikan sejak satu jam yang lalu, tetapi kantuk memang belum menyerangnya sedikitpun.

"Kayaknya ada sesuatu yang gak beres."

Selena yakin itu, yakin kalau orang-orang disekitarnya mungkin saja menyembunyikan sesuatu, atau entahlah ....

Ia meraba lehernya. "Shit, kenapa kalung ini masih di sini?!" geramnya. Ia lalu melepaskannya dan menaruhnya di atas nakas.

Tiba-tiba kepala Selena berdenyut nyeri, sepertinya memikirkan ini semua membuat kepalanya luar biasa sakit.

******

Pagi-pagi sekali Selena terbangun, kantung matanya nampak gelap karena semalam ia tidur sangat larut, setelah minum air putih dan berniat kembali ke kamar, ia tiba-tiba terhenti di depan sebuah pintu yang sedikit terbuka.

Dahinya mengerut dalam. "Kok kebuka?"

Sudah sejak lama kamar bang Rex tertutup rapat, sejak abangnya memutuskan untuk mengenyam pendidikan di luar negri sana. Pintu itu tak
Pernah sekalipun di buka, bahkan olehnya sekalipun.

Tapi Selena tak ambil pusing lalu menutupnya rapat-rapat.

Setelahnya ia bersiap-siap untuk pergi ke sekolah, ya walaupun resikonya ia akan datang kepagian.

Dan benar saja, saat datang ke sekolah, ia adalah siswa pertama yang datang.

"Tumben pagi dek," sapa pak Satpam dengan ramah yang hanya di balas senyuman simpul oleh Selena.

Ia berjalan menyusuri koridor, hening dan sepi.

Tap

Tap

Tap

Tunggu dulu!

Perasaannya saja atau memang ada yang mengikutinya? Selena benar-benar merasa ada orang lain selain dirinya.

Jantungnya berdegub kencang sementara tangannya tiba-tiba berkeringat dingin. Dalam hitungan tiga Selena berbalik ... dan tidak ada siapapun di belakangnya!

"Perasaan gue aja berarti."

Kembali ia melanjutkan langkahnya, tetapi suara langkah kaki itu kembali terdengar, walaupun pelan tetapi ia tidak punya masalah dengan sistem pendengarannya, jadi itu sangat nyata!

KSATRIA [BAD-BOYFRIEND]Where stories live. Discover now