[15] MERAWAT KSATRIA

14.4K 1.7K 1.7K
                                    

Guys apa kabar?

Tadi pulang ngantor gerimis, auto inget cerita ini hehe

Question of the day :

1. Di kamu hujan gak hari ini?

2. Kalo hujan dan kebetulan lagi dirumah, apa yang biasanya kamu lakuin?

3. Makanan yg enak di makan pas hujan?

Jangan lupa SPAM BLUE LOVE YA sayang💙






Karena insiden penusukan tempo hari, rentan bertemu Selena dengan Ksatria untuk saat ini benar-benar intens. Seminggu bisa 4-5 kali ia mendatangi rumahnya. Karena katanya perutnya masih sakit dan masih membutuhkan bantuan seseorang, ya karena Selena merasa bertanggung jawab atas insiden tersebut mau tak mau ialah yang menawarkan diri untuk merawatnya.

"Orang tua lo selalu ga pernah ada di rumah?" tanya Selena karena sudah beberapa kali kemari dan tak ia temukan orang tua lelaki itu, alasannya sama, dinas luar kota.

"Kenapa? Gak sabar mau ketemu camer?" candanya.

"Gue udah boleh pergi gak sih?" Selena menatap Ksatria dengan jenuh, sementara yang di tatap malah nampak asyik dengan stick PSnya. "Lagian gue lihat lo kayak udah sembuh."

Ksatria diam sejenak. "Aduhh," tiba-tiba ia memegangi perutnya yang tertusuk. "Sakit banget."

Selena sangat tahu pasti kalau Ksatria berbohong, ia hanya berusaha menahan kepergiannya. Dan seperti yang sudah-sudah, Selena menurut dan akan mengikuti apa perkataan cowok itu.

"Makanya istirahat, gak usah main game dulu," tegur Selena.

Ksatria menatap Selena. "Sama lo tapi."

"Apanya?"

"Tidurin."

"Yang bener aja!"

Saat Selena mengangkat gelas rupanya air sudah tandas. "Gue ambil minum dulu ya," izin Selena.

"Panggil mbak aja."

"Gak usahlah, gue bisa sendiri."

"Ya udah," ujarnya dengan tatapan yang terfokus pada layar televisi.

"Mbak," sapa Selena begitu telah sampai di dapur. Rupanya mbak Marni sedang merapikan belanjaannya.

"Neng, tadi mbak gak lihat."

"Iya mbak baru dateng." Saat melihat mbak Marni nampak kesusahan dengan inisiatif lebih Selena berusaha membantu. "Mbak aku bantuin ya."

"Eh, neng gak usah. Sama saya aja, udah biasa."

"Gak papa mbak."

Akhirnya mbak Marni mengalah dan membiarkan Selena melakukan kegiatannya, merapikan lalu memasukan hasil belanjaan ke dalam kulkas.

Saat sedang fokua Selena merasakan ada sesuatu yang lain, saat menoleh rupanya mbak Marni tengah menatap ke arahnya dengan mata yang berkaca-kaca.

"Loh mbak, kenapa nangis? Saya ada salah ya?"

Mbak Marni menggeleng seraya mengusap air matanya. Sebelah tangannya mengelus lengan Selena. "Nggak neng, mbak cuma inget ke seseorang aja."

"Seseorang siapa, mbak?"

Bukannya menjawab mbak Marni malah tersenyum simpul. Siapa sih emang, Selena jadi luar biasa kepo.

Akhirnya setelah tugasnya selesai ia kembali ke ruang tamu seraya membawa segelas air phtih untuknya.

KSATRIA [BAD-BOYFRIEND]Where stories live. Discover now