CHAPTER 9

272 33 14
                                    

Li Lianhua mulai membuka stan pengobatannya di pasar.

"Tabib Lianhua"

Itulah yang tertulis di pamflet didepan mejanya.

Ia mengambil tempat duduk dan mulai memperhatikan orang-orang yang lalu lalang dihadapannya. Ingatannya masih jelas bagaimana kegiatannya bertahun-tahun lalu.

Ia pergi saat matahari masih mengingip malu-malu. Membawa tas peralatannya dan pulang ketika hari mulai gelap. Terkadang ia hanya mendapatkan satu dua pasien terkadang tidak sama sekali. Ada kalanya ia akan pulang sambil membawa daging enak untuk dirinya dan Hulijing. Pun ada kalanya dia hanya pulang dengan tangan kosong, berakhir hanya makan nasi dan sayuran yang dia tanam di belakang gedung Lianhua. Jika beras habis ia mengganjal perutnya dengan teh hangat.

Senyum terbentuk di wajahnya saat mengingat masa-masa sulit itu. Hanya seorang diri ditemani oleh rubah betinanya. Hulijing. Anjing-seperti-rubah gembil yang ia selamatkan saat hujan. Terkadang terlintas di pikirannya mungkin ia tidak akan bertahan sampai pada titik ini tanpanya.

Sekarang ia tidak hanya memiliki Hulijing namun Fang Duobing yang selalu setia menemani dan merawatnya. Belasan tahun hidup dalam kesusahan rupanya membuatnya mendapat belas kasih Dewa. Tiba-tiba saja Beliau mengirimkan orang tua yang lengkap kepadanya. Meskipun mereka baru muncul sekarang. Sungguh takdir terasa misterius.

"Permisi Tabib ... Permisi...."

Suara seorang wanita tua membuyarkan lamunan Li Lianhua. Sontak ia mengalihkan fokusnya pada pasiennya.

"Ada yang bisa ku bantu?" Ia bertanya dengan ramah.

"Ini... Punggungku sakit. Apakah kau bisa memeriksanya?"

Li Lianhua tersenyum. "Tentu sebelum itu izinkan aku memeriksa denyut nadimu"

Wanita tua itu dengan senang hati memberikan pergelangan tangannya untuk Li Lianhua periksa.

Li Lianhua menyentuh pergelangan tangan wanita itu dan merasakannya selama beberapa saat. Setelah dirasa cukup, Li Lianhua menarik tangannya kembali.

"Nyonya ada jalan darah di tubuhmu yang tersumbat. Cobalah untuk merebus kunyit dan jahe. Lalu tambahkan minyak lavender di bak air saat anda mandi. Jika masih tidak ada perubahan-"

Ia menulis sesuatu di secarik kertas,

"Anda bisa mencari membeli resep obat ini di toko obat"

Wanita itu terlihat puas dengan diagnosa Li Lianhua.

"Terima kasih Tabib. Berapa aku harus membayarmu?"

"Cukup lima tael perak saja untuk konsultasi"

Wanita itu lalu memberikan lima tael perak kepada Li Lianhua sebelum pergi.

Tidak butuh waktu lama bagi Li Lianhua untuk mendapatkan pasien berikutnya. Sepasang suami istri dengan istri kisaran umur dua puluh tahunan dan suami yang berumur mungkin hampir lima puluhan.

Mereka duduk di hadapan Li Lianhua, sang suami terlihat tidak senang.

"Apakah ada yang bisa aku bantu untuk kalian?" Li Lianhua bertanya.

"Sudah ku bilang ini ide bodoh!" Sang suami berkata kesal.

Sang istri yang malu menepuk pelan lengan si suami "Begini Tabib... Sebenarnya..."

"Sebelum melakukan pemeriksaan, aku ingin bertanya apakah kau sudah menikah?!"

Li Lianhua mengerutkan dahinya bingung.

"Belum... Aku masih lajang" jawabnya singkat.

Sang suami menggebrak meja "Lalu bagaimana kau bisa mengerti!"

CRIMSON LOTUS WANDERERS Where stories live. Discover now