CHAPTER 1

420 43 8
                                    

Wen Kexing membuka matanya dengan perlahan. Iris matanya mencari kesana kemari, melihat tempat dimana ia berada. Ia ingin bangkit, namun tubuhnya seperti menempel pada alas dimana ia dibaringkan.

Dia mendengar sebuah suara yang membuatnya memiringkan kepalanya, itu agak susah. Memiringkan kepalanya terasa seperti ia ingin mematahkan tulang lehernya, tapi ia berhasil.

Ia melihat seseorang tengah mengutak-atik sesuatu, seseorang yang sangat ia kenal, seseorang yang sangat ia rindukan,

"A-xu..."

Suaranya parau dan sangat kecil.

"A....A...A-xu..."

Apapun yang sedang Zhou Zishu lakukan, dia berhenti dan malah menjatuhkan beberapa bahan-bahan obat dan langsung menoleh kearah orang yang memanggilnya.

Zhou Zishu, penampilannya sangat menyedihkan, dia acak-acakan, kantung mata yang terlihat jelas, dan janggut panjang yang mulai memutih. Namun ia tetap tersenyum senang melihat Wen Kexing membuka matanya.

"Lao wen!"

Dia memanggil dengan mata yang berkaca-kaca.

"A-xu" Wen Kexing memanggilnya lagi
.
.
.
.
.
.
Wen Kexing sekarang sudah bisa duduk diatas kasurnya, sedangkan Zhou Zishu sedang mengaduk bubur untuknya.

"Berapa lama aku tertidur?" Wen Kexing bertanya.

"Dua puluh delapan tahun" jawab Zhou Zishu.

Wen Kexing membelalak, "DU-DUA PULUH DELAPAN!?".

Dia berkata dengan tidak percaya dengan tangan yang masih gemetaran, Wen Kexing mencoba membelai pipi Zhou Zishu,

"Apa yang terjadi padamu?" Dia bertanya.

"Hidupku berantakan karenamu" jawab Zhou Zishu singkat.

"Maafkan aku-"

"Kenapa?! Kenapa kau begitu ceroboh!"

"A-xu, aku-"

"Aku bahkan belum sempat memberitahu mu kalau kita punya anak"

Wen Kexing kembali membelalak, "Apa?!"

"Lao Wen, kau punya anak, disaat kau pura-pura mati, aku ingin memberitahumu aku hamil! Tapi kau malah meloncat ke jurang dan bahkan tidak memberitahuku apapun!"

Zhou Zishu berteriak, ia menangis.

"Bagaimana bisa??"

"Karena aku seorang pria, kehamilanku tidak nampak. Ketika aku ditangkap oleh Jin Wang, aku sudah hamil delapan bulan. Ketika kau koma, Ye Baiyi dan Wu Xie datang, mereka mengeluarkan paksa anak kita karena dia terus-terusan memakan tenaga dalamku"

Ia menghela nafas.

"Ketika ia dikeluarkan, aku memegangnya hanya sebentar, tidak sampai hitungan menit, Beiyuan mengambilnya dari dekapanku, aku bahkan belum sempat menyusui atau bahkan memberikannya nama"

Zhou Zishu meneteskan air mata ketika ia mengingat kembali anaknya itu.

Wen Kexing menggenggam kedua tangan Zhou Zishu.

"Dimana anak kita sekarang A-xu? Ayo kita jemput dia! Apakah kau tau dimana Beiyuan menitipkannya?"

Zhou Zishu mengangguk.

"Beiyuan menitipkannya pada salah satu keluarga jauhnya, mereka masih keturunan darah biru dan terpandang. Anak kita aman dan hidup enak, tapi tetap aku ingin melihatnya"

"Kita akan melihatnya, jika kau mau sekarang kita bisa turun gunung!"

Zhou Zishu memukul pelan kepala Wen Kexing.

"Tolol.....Kau baru saja bangun setelah bertahun-tahun, kau harus memulihkan tenaga dalammu terlebih dahulu, dan lihat, rambutmu saja masih putih seperti ini!"

Wen Kexing menarik rambutnya dan melihatnya dengan seksama.

"Aku tidak menyadarinya, tapi memang rambutku memutih"

Dia lalu menatap tajam kearah Zhou Zishu dengan mata rubahnya itu.

"Dan kau! Berjenggot seperti kakek-kakek tua! Cukur jenggotmu!"

Zhou Zishu menaikkan tangannya.

"Kau baru saja bangun, mau aku buat tidur lagi?" ancam Zhou Zishu.

Wen Kexing tertawa, dia lalu menarik Zhou Zishu kepelukannya dan menciumnya.

"Lao Wen! Kau bau! Bertahun-tahun belum mandi, ayo mandi terlebih dahulu!" gerutu Zhou Zishu.

CRIMSON LOTUS WANDERERS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang