20

338 33 0
                                    

Di kediaman Haitani, tepatnya di kamar Ran dan y/n lantai atas, Ran menindih y/n sembari melumat bibir y/n begitu rakus.

"Ranhh.."

Tangan Ran menyingkap kemeja yang dipakai y/n dan meraba seluruh tubuh y/n.

"Ran ! Astaga !"Kesal y/n."Ini masih siang !"

Sedangkan Ran masih asik menjamahi seluruh leher hingga ke perut y/n.

"Ahhh !!"Desah y/n

"Aku sudah tidak tahan !"Ucap Ran

Lalu Ran melepas semua pakaiannya dan y/n.

***

Jam menunjukkan 3 sore, Ran masih tak mau berhenti menyetubuhi istri nya. Tubuh istrinya itu sangat candu untuknya.

Yah, saking candunya sampai punya Ren dan anak kembar 3.

Meski usia Ran dan y/n sudah 40 an, tapi, tenaga sekaligus fisik Ran menyetubuhi y/n masih sangat kuat.

Ah, bahkan, Ran semakin bringas.

Y/n di bawah Ran sampai kewalahan, keringat Ran dan y/n membasahi seprei kasur.

Keringat Ran pun ikut menetes ke tubuh y/n, rambut mereka juga sudah sangat basah.

Memang benar, setelah memiliki empat anak, perhatian y/n ke Ran tidak seperti dulu.

Y/n lebih mengutamakan anak-anaknya.

"Aku juga mau di perhatikan oleh mu, sayang !"Ucap Ran sembari bergerak brutal di atas y/n

Suara desahan y/n menyelimuti ruangan kamar.

"I love you, i love you more y/n.."

"I love you more, Ran.."

"I love you.."Balas Ran."I Love you.."

Dan hingga menjelang sore hari, y/n membiarkan Ran melampiaskan hasratnya.

Dia tau Ran sangat merindukannya.

***

Jam sudah menunjukkan pukul 7 malam, y/n tertidur di kasur dan Ran sudah memakai pakaiannya.

Kemeja dan celana hitam panjang, dengan tiga kancing kemeja teratas nya di biarkan terbuka.

Memperlihatkan tato dan dada bidangnya.

Di sebelah jendela kamar Ran duduk di sofa nyaman dengan melebarkan kedua kakinya, tangan kanannya menggenggam gelas kecil berisi koktail dingin.

Sepasang matanya menatap tajam pada y/n yang tertidur lelap, selimut hanya menutupi setengah tubuh y/n.

Ran pun smirk melihat karyanya di punggung y/n, penuh tanda kemerahan darinya.

Belum lagi kedua paha y/n.

"Hahaha.."Tawa Ran pelan

Namun, kesenangan Ran harus terhenti karena mendengar suara ketukan pintu.

Ran pun berdiri, menghampiri pintu, begitu di buka, ia mendapati keempat anaknya.

"Mana Mama ?"Tanya (name)

"Mama kalian sedang istirahat !"Ucap Ran."Ada perlu apa ?"

Di saat ketiga anak kembar itu cemberut, tidak dengan Ren yang malah menatap Ran dengan satu alis terangkat.

Ren sudah besar, mana mungkin dia tidak tau pikiran Ran.

"Ayo pergi anak-anak, Mama sedang istirahat.."Ucap Ren santai sembari berbalik badan

"Iihh !! Aniki !!"Protes kesal tiga anak kembar itu pada kakak tertuanya.

Ren menatap Ran dengan tajam,"Membuat Mama hampir tidak bisa melakukan apa-apa ku hajar kau.."

Tiga anak kembar itu berdiri di tengah-tengah Ran dan Ren, bingung.

Menatap Ran dan Ren bergantian.

"Memangnya mama kenapa ?"Tanya Rei polos."Mama sakit ?"

Ren menghembuskan nafas panjang nan berat.

"Ayo, pergi, nanti saja kita temui Mama.."

Ren pun melangkah pergi.

"Aniki, tunggu !!"Tiga anak kembar itu mengikuti kakak tertuanya.

Sembari melihat kepergian Ren dan tiga adik kembarnya, Ran pun bergumam."Anak itu, sifatnya semakin lama bukannya mirip dengan ku, kenapa malah mirip pamannya ?"

***

#TBC

UR : HAITANI RAN X READERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang