18

317 30 0
                                    

Dengan air mata membasahi kedua pipinya, y/n menangkup wajah cantik nan tegas milik putri kandungnya yang entah berapa tahun tidak dia lihat.

Y/n mengecup seluruh wajah (name) sembari masih menangis dan para pelayan serta Carlos yang masih setia menemani (name) menatap haru sekaligus meneteskan air mata melihat pemandangan di depannya.

Akhirnya (name) bertemu keluarga kandungnya.

"Maafkan mama sayang.."Tutur y/n pada putrinya."Mama minta maaf..."

(Name) menggeleng, meminta y/n tak perlu minta maaf.

"Mungkin memang seperti inilah takdirnya, mama.."Balas (name)

Y/n kecup kening putri kandungnya.

"Kamu memang lebih mirip, mama.."Ucap y/n,"Daripada papa mu.."

Ran pun menghampiri putri kandung nya dan istrinya itu. Semua akhirnya percaya dengan segala bukti, dan juga hasil DNA antara (name) dengan Ran dan y/n.

Ran menangkup wajah putrinya, menatap dalam pada sepasang mata indah (name).

"Maaf, papa saat itu tidak percaya padamu.."

"Papa tidak bersalah.."Ucap (name)

Ran memeluk erat (name),"Terima kasih karna sudah memberikan kesempatan pada papa dan mama untuk melihatmu dan menjagamu, sayang.."

"Terima kasih karna kamu baik-baik saja, terima kasih karna kamu telah kembali..."Sambung Ran

(Name) memang saudara kembar Rei dan Rai, namun, (name) adalah saudara non identik Rei dan Rai.

Ran dan y/n memeluk (name) penuh rasa kasih sayang dan juga cinta,"Okaeri.."

"Tadaima, papa...mama.."

***

Setelah berminggu-minggu (name) tinggal di kediaman Haitani dan markas Bonten secara bergantian, (name) mulai dekat.

Termasuk dengan Rai dan Rei, saudara kembarnya.

"Dimana (name) ?"Tanya Ren pada satu pelayan di mansion Bonten.

Yah, saat ini mereka menginap di mansion Bonten.

"Nona (name) sedang bermain basket di halaman belakang, tuan muda Ren.."

"Baiklah.."

Yah, sejak mereka tau bahwa (name) jago basket, Ran langsung membuat kan lapangan basket di halaman belakang mansion.

Apapun keinginan (name), semua langsung di turuti Ran dan Rindou.

"(Name) !!"

(Name) berhenti bermain, menoleh ke arah suara dan mendapati kakak tertuanya berdiri di pinggir lapangan.

"Aniki !!"

Yup, bukan onii-chan, melainkan dia memanggil kakaknya itu dengan panggilan aniki.

Kata (name),'aku lebih nyaman memanggil aniki..'

"Mau jalan-jalan ?"Ajak Ren

"Boleh juga.."

***

Ren mengajak adiknya itu ke berbagai tempat yang menyenangkan dan tempat terakhir itu pantai.

Ren dan (name) berdiri sembari bersandar pada bagasi depan mobil, pandangan mereka terpaku pada pantai.

"Bagaimana ?"

"Apanya ?"

"Perasaan mu sekarang.."

(Name) menatap kakaknya itu dengan raut,'bagaimana kau bisa tau ?'

Ren pun tertawa pelan.

"Meski baru beberapa minggu mengenalmu, tapi, aku sebagai kakak tertua tau perasaan serta pikiran mu sedang kalut.."

"Ya, ya, ya, kau memang terbaik.."

Ren pun tertawa mendengar nada ejekan adiknya itu.

Tapi, jujur aja, Ren benar-benar menyayangi (name).

***

#TBC









UR : HAITANI RAN X READERWhere stories live. Discover now