13

586 51 1
                                    

Dua anak kembar tampan, berusia 13 tahun, memiliki surai ungu dengan potongan rapi, sedang berlari menuruni tangga.

Rei dan Rai.

Rei membawa bola di himpitan lengan kirinya. Rei dan Rai ini hobi sepak bola, tidak dengan Ren yang lebih suka bela diri.

Tapi, jika olahraga lain, Ren lebih suka baseball.

"Ayo, Rai, ayo.."Ucap Rei tidak sabaran pada kakak kembarnya.

"Tidak perlu terburu-buru begitu, lagipula kita hanya bermain di halaman depan.."Balas Rai sembari mengikuti Rei dari belakang.

Begitu melewati ruang utama, anak kembar itu melihat kakak tertuanya, Ren, sedang bersama Bonten.

Bonten sedang mengobrol, tidak dengan Ren, dia fokus dengan ponselnya.

"Kita ajak aniki..."Ucap Rei

"Kau tau sendiri, aniki tidak suka sepak bola..."

"Aku tau, tapi, apa kau tidak ingin bermain dengan aniki ?"

Rai pun diam dengan wajah cemberut, Rai sebenarnya juga mau mendapat perhatian lebih dari aniki nya.

"Ayo !"Ajak Rei masuk ke ruang utama

Pembicaraan serius yang di lakukan Bonten terhenti, mendapati anak kembar itu berlari menghampiri Ren.

"Aniki !"Sapa Rei

"Hmm ?"Respon Ren dengan masih fokus pada ponsel di genggamannya.

"Ayo main bersama kami !"Ucap Rei

"Jangan ganggu aku.."

Rai masih saja diam menatap aniki nya itu.Rei pun memberikan bola ke Rai, lalu, Rei menarik tangan Ren sambil merengek.

Rei, tipikal bocah berisik sekaligus ceria, berbeda dengan Rai lebih cenderung pendiam nan kalem.

"Ayo, aniki !!"Rengek Rei

Tidak ada respon dari Ren, Rei menggigit lengan Ren. Ren sedikit menjerit kesakitan.

"Baiklah, baiklah.."Balas Ren dan melihat bagaimana raut kesal Rei.

"Ayo, berdiri !"Ucap Rei

Ke delapan pria tertawa renyah melihat pemandangan di depannya, usaha keras Rei membuat Ren beranjak dari sofa empuk itu.

Ren pun berdiri sambil menggerutu kesal,"Dari mana sih sifat cerewet nya itu ?"

"Tentu saja dari mama.."Ucap Rei santai

Siapapun di ruangan itu tertawa pelan.

Sementara Ren melihat sekeliling, menyakinkan tidak ada mama nya disana.

Lalu menatap Rei,"Kau harus hati-hati, atau mama akan menjewer mu.."

"Mama kan memang cerewet !"Balas Rei

Ren langsung menutup mulut Rei,"Ssst !!"

***

Malam harinya, Ren sudah siap dengan penampilannya yang terbilang keren itu.

Apalagi ketampanannya menurun dari Ran.

Ren, Rai, dan Rei menurun dari Ran. Tidak ada yang menurun dari y/n.

"Kemana kau akan pergi, Ren ?"

Ren membalikkan badan dan mendapati pamannya, Rindou.

"Aku ada janji dengan teman.."

"Siapa dan dimana ?"

"Paman, aku sudah besar.."Balas Ren,"Jadi, jangan anggap aku macam anak kecil.."

"Kau tetap anak kecil di mataku.."Sahut Rindou

"Jadi, katakan, dengan siapa dan dimana kamu ketemu ?"Tanya Rindou

"Hanya main ke tongkrongan biasa paman.."

"Benarkah ?"

"Aku tidak bohong.."

"Baiklah, jangan matikan gps mu..."

Inilah yang tidak di suka dari paman dan papanya. Padahal dia sudah 18 tahun, tapi, tetap saja, dia selalu terlihat anak kecil di mata Rindou serta Ran.

***

#TBC

UR : HAITANI RAN X READERWhere stories live. Discover now