09

795 61 1
                                    

Y/n terbangun dari tidurnya, di lihat nya jam dinding di kamar Ren. Ia lihat Ren tidur nyenyak di sampingnya sembari memeluk boneka beruang dari Arata.

Dengan hati-hati dia menuruni kasur agar Ren tak terbangun, dan masih memakai gaun tidurnya, y/n keluar dari kamar Ren.

Dia sangat haus.

Namun, langkahnya terhenti ketika melihat Ran duduk di ruang tengah.

Namun, langkahnya terhenti ketika melihat Ran duduk di ruang tengah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Ran ?"

Ran pun berdiri, tatapannya tajam nan menusuk bak busur panah. Y/n tentu saja aneh dengan sikap Ran.

"Bagaimana kau bisa masuk ?"

Yah ! Sekarang ini y/n dan Ren tinggal di apartemen, tidak ada penjagaan oleh bodyguard.

"Kau lupa, siapa aku, y/n ?"

Tentu tidak, dia tidak pernah lupa, siapa Ran ?

Ran berjalan ke arah y/n, jujur, y/n sangat was-was dengan sikap Ran sekarang.

Aura Ran begitu menakutkan, apalagi dengan tatapan tajamnya itu.

"Bagaimana rasanya, y/n ?"

"Apa yang kau bicarakan ?"

Ran terkekeh pelan.

"Berhenti berpura-pura bodoh di depan ku, sayang.."

"Aku benar-benar tidak tau apa yang kau bicarakan, Ran !"

"Lebih nyaman mana, pelukan dari ku atau pelukan cinta pertama mu ?"

Oh god.

Jadi, Ran melihatnya.

"Apa urusan mu ? Lagipula dia ingin mengucapkan selamat tinggal, kami hanya teman.."

"Apa urusan ku ? TENTU URUSAN KU !"

Bentakan Ran membuatnya kaget.

"Kecilkan suaramu !!"Balas y/n

Ran menghimpit tubuh y/n, sehingga y/n terkunci dan punggungnya terbentur dinding.

"Bukankah kau juga memiliki banyak wanita di luar sana ? Untuk apa kau marah ?"

"Itu sebelum kau kembali hadir.."Balas Ran dingin.

"Untuk apa aku melakukannya , jika wanita pujaan ku sudah kembali bersama putra kandung ku ?"Sambung Ran

Y/n diam sambil dengan masih membalas tatapan Ran.

"Apa aku harus menanam benih lagi ke dalam rahim mu, agar kau tak seenaknya bertemu pria lain ?"

"Sudah aku bilang kami bertemu tanpa di rencanakan !"

"AKU TETAP BENCI ITU !"

Ran berusaha mengontrol emosinya.

"Kau milikku, y/n.."Ucap Ran,"Sampai kapan pun kau milikku !"

Setelah itu, Ran melumat bibir y/n,  menahan tengkuk leher y/n meski tak terlalu erat.

Y/n berusaha lepas pun sangat sia-sia.

"Emhhh !!"Desah y/n di sela bibirnya di lumat oleh bibir Ran.

Tangan Ran juga meraba-raba seluruh bagian bawah milik y/n.

"Ran !!"

Ran melepaskan tautan bibirnya dari bibir y/n, lalu berkata,"Kau akan buat mendesah panjang dan menyebut nama ku berkali-kali malam ini.."

Ran langsung mengangkat tubuh y/n ke dalam kamar y/n.

***

[ Paginya ]

Y/n membuka mata, merasakan lengan berotot nan berat di pinggang nya dan hembusan lembut Ran di tengkuk lehernya.

Teringat malam panasnya bersama Ran semalam. Dan malam tadi, akhir nya Ran tau bekas jahitan Caesar di perutnya.

Ya, y/n melahirkan Ren dengan Caesar.

Dan benar saja, semalam tubuhnya tidak bisa menolak sentuhan lembut nan mesra dari Ran. Tentu saja itu membuat Ran menang dan senang.

Pandangannya teralihkan pada cincin yang tersemat di jarinya, setelah Ran menggempurnya, Ran menyematkan cincin itu di jarinya.

"Ayo kita menikah, aku tidak bisa hidup tanpamu, sayang..dan juga, aku ingin menjadi papa yang baik untuk Ren.."

"Aku sangat mencintai mu, y/n.."

Y/n tak menjawab.

"Tak apa,jika kau tak membalasnya sekarang,tapi,kau perlu tau perasaan ku tidak pernah berubah. Semua yang kau minta pasti ku turuti.."

Ran mempererat pelukannya.

"Terima kasih karna kamu kembali.."

***

#TBC



UR : HAITANI RAN X READERWhere stories live. Discover now